NTB Segera Vaksinasi Covid-19, Gubernur Bakal Jadi Orang Pertama
Pemerintah Provinsi NTB akan memulai proses vaksin Covid-19 perdana pada Kamis (14/1/2020) besok. Sejumlah pihak, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, akan menjadi penerima pertama vaksin.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berencana melaksanakan vaksinasi Covid-19 perdana pada Kamis (14/1/2021). Gubenur dan Wakil Gubernur NTB akan menjadi penerima vaksin pertama. Masyarakat NTB dihimbau tidak takut divaksinasi dan menganggap vaksin berbahaya.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi di Mataram melalui siaran resminya, Senin (11/1/2021), mengatakan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalillah akan mendapat vaksin Covid-19 perdana di Gedung Graha Bakti Praja, Kantor Gubernur NTB. Vaksin juga akan diberikan untuk pejabat teknis yang menangani kesehatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Gita menambahkan, mereka menjadi orang pertama yang mengikuti proses vaksinasi untuk memperlihatkan jika negara hadir sebagai garda terdepan. Sekaligus, hal itu dilakukan untuk meyakinkan masyarakat tentang keamanan vaksin.
Oleh karena itu, menurut Gita, ia meminta masyarakat untuk tidak takut berlebihan dan menganggap vaksin tersebut berbahaya. Apalagi, Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa tentang kehalalan dan kesuciannya.
Keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin tersebut, kata Gita, penting mengingat pandemi Covid-19 saat ini sudah masuk gelombang kedua. Gita meminta semua pihak untuk sama-sama mencegah beredarnya informasi yang tidak jelas atau hoaks tentang vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Nurhadini Eka Dewi menambahkan, sebelum proses vaksinasi perdana, pihaknya terlebih dulu akan melaksanakan pemeriksaan awal (screening). Itu guna memastikan kesiapan fisik penerima vaksin.
”Kami akan betul-betul melakukan pemeriksaan di awal sehingga tidak ada masalah,” kata Eka.
Menurut Eka, pemeriksaan awal itu penting karena ada kondisi atau penyakit yang, apabila seseorang memilikinya, tidak dapat diberikan vaksin Covid-19. Hal itu seperti pernah terkonfirmasi Covid-19, ibu hamil dan menyusui, dan menjalani sedang melakukan terapi jangka panjang terhadap penyakit tertentu.
Selain itu, ada penderita penyakit jantung, penyakit autoimun, penyakit saluran pencernaan kronis, penderita penyakit hipertiroid. Selain itu, juga penderita kanker, diabetes melitus, human immunodeficiency virus (HIV), dan penderita tuberkulosis.
Sebelumnya, 28.760 dosis vaksin Covid-19 tiba di Mataram, NTB, Selasa (5/1). Sesuai dengan jumlah yang diterima, vaksin Covid-19 yang dikirim oleh PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, itu akan diberikan untuk sekitar 14.000 orang. Setiap orang mendapat dua vaksin atau dua kali penyuntikan.
Pada tahap awal, vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Terutama yang bertugas di rumah sakit rujukan utama dan kedua. Hal itu mengingat jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 termasuk tinggi, hingga 1.037 orang.
Setelah tenaga kesehatan dan pelaksana teknis di bidang kesehatan, vaksin akan diberikan kepada pemberi pelayanan publik, dan kemudian pada masyarakat umum. Selama menunggu waktu menunggu vaksin, masyarakat tetap diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
Menurut Eka, Pemerintah Provinsi NTB sedang memasukkan rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat untuk pelayanan pemberian vaksin. Tercatat ada 31 rumah sakit dan 171 puskesmas yang tersebar di 10 kabupaten kota di NTB.
Selain itu, mulai hari ini, hingga 13 Januari 2021, sebanyak 400 vaksinator mulai mengikuti pelatihan. Dengan pelatihan itu, nantinya NTB akan memiliki total 750 vaksinator bersertifikat. Saat ini, NTB sudah memiliki 350 vaksinator bersertifikat. Sebelumnya, dari tanggal 7-9 Januari 2021, supervisor vaksin untuk NTB juga mendapat pelatihan.