Pemkab Cirebon Jamin Distribusi Vaksin Covid-19 Aman
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjamin pendistribusian dan penyimpanan vaksin Covid-19 aman hingga ke fasilitas kesehatan. Sebanyak 8.009 tenaga kesehatan bakal menerima vaksin tersebut pada Februari.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjamin pendistribusian dan penyimpanan vaksin Covid-19 aman hingga ke fasilitas kesehatan. Rantai dingin penyimpanan vaksin pun disiapkan di rumah sakit hingga puskesmas.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Dedi Supriatna mengatakan, gudang farmasi disiapkan sebagai tempat penyimpanan awal vaksin Covid-19. ”Di sana, ada sembilan lemari pendingin untuk vaksin Covid-19 dengan kapasitas sekitar 9.000 ampul,” katanya saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Talun, Rabu (6/1/2021).
Jumlah tempat penyimpanan itu, lanjutnya, sudah cukup karena vaksin datang secara bertahap. Sasaran vaksinasi pada tahap awal juga terbatas untuk 8.009 tenaga kesehatan. Dalam rantai dingin tersebut, vaksin disimpan dengan suhu 2-8 derajat celsius.
Dari gudang farmasi, vaksin lalu didistribusikan ke 60 puskesmas, 12 rumah sakit, dan 3 klinik. Dedi mengklaim, setiap puskesmas memiliki rantai dingin untuk penyimpanan vaksin. Di Puskesmas Talun, misalnya, terdapat lemari pendingin dengan kapasitas hingga 400 ampul vaksin.
Setiap hari, petugas mengecek suhu dalam lemari pendingin itu agar vaksin tidak rusak. Ketika vaksinasi, puskesmas memiliki boks pembawa vaksin yang berkapasitas 15 ampul yang bisa dibawa ke ruangan. Dalam sehari, ada 30 orang yang divaksin. Pemberian vaksin dilakukan empat hari dalam sepekan.
Peserta vaksin harus melalui empat meja. Pertama, peserta melakukan registrasi dengan menunjukkan bukti terdaftar sebagai sasaran vaksin. Meja kedua, ada skrining yang berisi 16 pertanyaan terkait kondisi tubuh hingga riwayat penyakit. Jika lolos, peserta menerima vaksin.
Selanjutnya, peserta menunggu di ruangan observasi untuk mengetahui ada tidaknya kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI). Jika tidak ada KIPI, peserta bisa pulang. Sebaliknya, ketika merasakan gejala setelah vaksinasi, peserta menuju ruang tindakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni mengatakan, simulasi vaksinasi dilakukan sembari menunggu datangnya vaksin dari Pemprov Jabar. Sebanyak 1.174 petugas juga disiapkan untuk menyukseskan vaksinasi. Sebanyak 75 orang di antaranya telah menjalani pelatihan sebagai vaksinator.
Dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, akan terbentuk kekebalan kelompok di masyarakat untuk melawan Covid-19.
”Vaksinasi menurut rencana dilakukan pada Februari. Pekan depan, ada workshop untuk vaksinator lagi,” kata Eni. Sejauh ini, tambahnya, tidak ada kendala untuk vaksinasi.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi meminta camat, kepala desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama mengajak masyarakat berpartisipasi dalam vaksinasi Covid-19. Sekitar 1,5 juta warga Cirebon bakal menerima vaksin secara gratis. ”Dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, akan terbentuk kekebalan kelompok di masyarakat untuk melawan Covid-19,” katanya.
Saat ini, Cirebon kembali masuk dalam zona merah atau daerah dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang tinggi. Sebanyak 4.083 warga Cirebon sudah terpapar Covid-19.
Sebanyak 241 orang di antaranya meninggal dan 975 orang masih dalam perawatan. Cirebon menjadi daerah dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jabar bagian timur.