Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah berharap Indonesia mandiri pascapandemi.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Penanganan pandemi Covid-19 tetap menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada awal 2021. Selain itu, Sulsel juga menyusun sejumlah rencana untuk membangkitkan perekonomian.
Kasus konfirmasi Covid-19 yang naik signifikan sejak awal Desember 2020 membuat Pemprov Sulawesi Selatan masih memfokuskan sebagian besar kegiatan semester I tahun 2021 untuk penanganan Covid-19. Antisipasi penularan, penanganan pasien OTG, hingga penanganan pasien yang harus dirawat di rumah sakit menjadi fokus utama. Selebihnya mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk rencana vaksinasi.
”Meski rencana vaksinasi masih menanti arahan dari pusat, kami di Sulawesi Selatan berupaya menyiapkan sejumlah item dan peralatan pendukung. Salah satunya adalah cold storage untuk penyimpanan vaksin yang nantinya didistribusikan ke daerah. Kami juga memantapkan persiapan dengan menyiapkan data klinis warga agar bisa meminimalkan kendala saat pendistribusian dan pelaksanaan vaksin,” kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Makassar, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Pemprov juga akan fokus mendukung kegiatan ekonomi di daerah. Tujuannya untuk pemulihan ekonomi karena memulihkan daerah berarti memulihkan provinsi. Sektor pertanian dan perikanan yang menjadi andalan daerah ini akan digenjot.
”Kami akan bangun sektor pertanian melalui inovasi, salah satunya penyiapan teknologi benih demi mewujudkan cita-cita menjadi provinsi mandiri. Semuanya butuh benih dan apabila benihnya unggul, tentu berkorelasi dengan produktivitas yang harusnya ikut meningkat,” ujar Nurdin.
Adapun di sektor perikanan, Sulsel ingin menghadirkan sejumlah teknologi yang mendukung produktivitas nelayan. ”Mulai dari kapal, alat tangkap, alat penyimpanan, hingga fokus pada peningkatan skill nelayan,” kata Nurdin.
Sejumlah pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan sejak 2020 akan tetap dilanjutkan. Ini di antaranya pembangunan tahap II Bandara Bonto Kunik di Tana Toraja dan pembangunan akses jalan di wilayah yang selama ini masih terisolasi. Di Makassar, revitalisasi Stadion Mattoangin menjadi stadion berstandar internasional juga tetap dilanjutkan. Sementara pembangunan sektor pariwisata, terutama di Bira, Bulukumba, juga menjadi perhatian.
”Kalau ditanya bagaimana mewujudkannya, kami tentu akan mendukung penuh upaya dan inovasi yang dibuat oleh pemerintah daerah. Dukungan juga akan kami wujudkan dalam bentuk bantuan keuangan ke sejumlah kabupaten/kota,” ujarnya.
Pemprov akan memaksimalkan dukungan dengan membantu menata daerah-daerah tersebut dengan menghadirkan konsultan di bidangnya. ”Kami juga akan terus mengawal efisiensi sistem perizinan dan pelayanan sebagai salah satu upaya menarik para calon investor untuk ikut berinvestasi,” katanya.
Ditanya tentang Indonesia seperti apa yang diimpikan setelah pandemi Covid-19 berlalu, Nurdin menyebut Indonesia yang lebih mandiri. Dalam hal ini mandiri yang diimpikan, di antaranya di sektor pertanian dan perikanan, serta energi dan pertambangan.
”Saya optimistis karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang mendukung. Tinggal bagaimana kita menyadari dan mengolah potensi itu sebaik-baiknya. Tentu butuh kerja sama dan gotong royong semua pihak, baik pemerintah daerah maupun swasta, serta masyarakat pada umumnya di semua wilayah. Pemerintah, misalnya, bisa mewujudkannya melalui reformasi birokrasi, disiplin waktu kerja, transparansi anggaran, pelayanan publik yang efisien dan satu pintu,” kata Nurdin.
Pihak swasta bisa didorong melalui kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat secara langsung, bisa dengan menggalakkan program inkubasi bisnis untuk menghasilkan produk unggulan dari anak bangsa, serta penguatan kemitraan pengusaha kecil, menengah, dan besar. Bisa pula melalui program insentif bagi produk lokal yang inovatif. Dukungan masyarakat diperlukan dengan terlibat aktif, di antaranya melalui kreativitas dan produktivitas.