Kasus Covid-19 di Balikpapan Kembali Tinggi, Rumah Sakit Nyaris Penuh
Setelah kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, sempat menurun, kini jumlah kasus harian Covid-19 di "Kota Minyak" itu kembali meningkat. Jumlah tempat tidur di delapan rumah sakit nyaris penuh.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Setelah kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sempat menurun, kini jumlah kasus harian Covid-19 di ”Kota Minyak” itu kembali meningkat. Jumlah tempat tidur di delapan rumah sakit nyaris penuh karena pasien dengan gejala sedang hingga berat meningkat.
Satuan Tugas Covid-19 Balikpapan mencatat, dari 304 tempat tidur di delapan rumah sakit rujukan pasien Covid-19, 265 tempat tidur sudah terisi. Artinya, tempat tidur yang tersisa hanya 39 tempat tidur. Pergerakan orang dalam jumlah besar dan kerumunan saat liburan akhir tahun perlu diantisipasi untuk mencegah membeludaknya pasien Covid-19.
”Yang perlu kita waspadai, daya tampung rumah sakit akan segera habis. Ini harus kita waspadai karena di beberapa daerah sudah buat tenda darurat karena rumah sakit tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19,” ujar Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi di Balikpapan, Rabu (30/12/1991).
Jumlah pasien Covid-19 yang mendekati daya tampung rumah sakit disebabkan oleh tingginya kasus harian setelah gelaran Pilkada 2020 usai. Pada Rabu (30/12), penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 66 kasus. Sebanyak 29 pasien di antaranya mengalami gejala berat sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Ini merupakan penambahan jumlah kasus harian terbanyak sejak dua bulan terakhir.
Rizal mengatakan, untuk mencegah penambahan kasus, pihaknya sudah membatasi berbagai pusat keramaian selama libur Natal dan Tahun Baru. Tempat hiburan malam tidak diperkenankan beroperasi hingga 4 Januari 2020. Pusat perbelanjaan dan restoran hanya boleh menerima tamu yang makan di tempat hingga pukul 22.00 Wita. Setelah pukul 22.00 Wita, konsumen hanya diperkenankan membeli dan membawa makanannya untuk dikonsumsi di rumah.
Selain itu, pusat perbelanjaan seperti mal hanya bisa beroperasi hingga pukul 20.00 Wita saat malam pergantian tahun. Lapangan Merdeka yang kerap dijadikan tempat berkumpul juga tidak dibuka untuk umum saat malam pergantian tahun baru. Rizal mengatakan, personel TNI, polisi, dan Satpol PP akan berjaga dan berpatroli untuk memantau pusat keramaian.
Kecepatan penularan
Peningkatan kasus Covid-19 di Balikpapan masih perlu diantisipasi sampai vaksin benar-benar sudah tersedia. Apalagi, kluster di Balikpapan sudah semakin banyak dan tercampur baur sumber penularannya.
”Kecepatan penularan (Covid-19) saat ini lebih tinggi dari yang lalu. Kluster sudah tidak bisa lagi terus diklasifikasi karena sudah bercampur baur. Awal minggu lalu banyak kluster migas. Sekarang sudah ke keluarga dan kantor lainnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Andi Sri Juliarty.
Untuk mengantisipasi pasien yang melebihi kapasitas, Pemkot Balikpapan akan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit. Andi mengatakan, ia akan berkomunikasi dengan pengelola RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Ia berharap pihak rumah sakit masih bisa menambah ruangan khusus pasien Covid-19. Sebab, ketika kasus Covid-19 menunjukkan penurunan, beberapa rumah sakit mengembalikan fungsi beberapa ruangan untuk pelayanan umum.
Penambahan ruangan khusus pasien Covid-19 juga akan dilakukan di RS Pertamina Balikpapan. Rumah sakit itu sebagian besar menampung pasien yang bekerja di sektor minyak dan gas bumi. Dengan penambahan ruangan ini, akan berdampak pada ketersediaan ruangan untuk pasien umum.
Selain mengatur pergerakan orang dan menyediakan tempat perawatan, pemerintah juga diharapkan melakukan pelacakan kasus yang luas dan masif. Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman Samarinda, Ike Anggraeni, mengatakan, pelacakan kasus yang cepat dan luas adalah kunci untuk menekan penularan Covid-19 di masyarakat.
Mata rantai penularan sulit diputus jika orang yang terpapar Covid-19 masih berkeliaran dan tidak terjaring dengan cepat. ”Pelacakan yang cepat bisa membantu untuk menyadarkan orang bahwa dirinya sangat mungkin terpapar sehingga harus melakukan pemeriksaan serta karantina mandiri sesegera mungkin sampai hasil pemeriksaan diketahui,” kata Ike.