Tenaga kesehatan di Kota Jayapura, Papua, rentan terpapar Covid-19. Namun, mereka tetap bertugas untuk mengobati masyarakat demi rasa kemanusiaan dan panggilan hidup sebagai tenaga kesehatan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
Ratusan tenaga kesehatan di Kota Jayapura, Papua, telah terpapar virus korona jenis baru pemicu penyakit Covid-19 selama sembilan pandemi ini. Namun, masalah ini tidak menghentikan mereka untuk kembali melayani masyarakat setelah sembuh dari wabah.
”Selamat malam pemirsa dan pendengar di wilayah Papua. Hari ini saya akan menyampaikan perkembangan jumlah kasus positif Covid-19. Kami berharap masyarakat tetap disiplin dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Papua,” kata Silwanus Sumule melalui siaran pers yang ditayangkan di sejumlah stasiun televisi sejak pertengahan Maret 2020.
Silwanus berperan sebagai juru bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua. Ia menyampaikan hasil pemeriksaan sampel usap warga yang diduga terpapar Covid-19 di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua.
Selesai menunaikan tugasnya sebagai juru bicara, Silwanus, yang juga dokter spesialis anak ini, tidak langsung kembali ke rumahnya. Ia juga menjadi sukarelawan tenaga dokter di Rumah Sakit Abepura khusus menangani ibu hamil dan ibu yang hendak melahirkan dengan kondisi positif Covid-19.
Dengan menggunakan alat pelindung yang lengkap, Silwanus melakukan persalinan bagi ibu yang terpapar Covid-19. Tugasnya hari itu berhasil karena bayi yang lahir tidak terpapar Covid-19 dari ibunya.
Silwanus selama ini juga sudah memiliki ”kursi” dalam jajaran struktural pemerintahan, yakni sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Kemudian pada akhir bulan Agustus, ia pun dilantik menjadi Wakil Direktur Rumah Sakit Jayapura.
Meski demikian, dengan kesibukan seiring tugas resmi yang dijabatnya, ia tetap tak tanggung-tanggung terjun sebagai sukarelawan tenaga kesehatan selama masa pandemi. Selain melayani pasien positif Covid-19 yang hendak melahirkan, ia pun turun ke sejumlah kabupaten, seperti Merauke dan Biak Numfor. Kegiatan ini untuk memantau penanganan Covid-19 dan ketersediaan obat serta alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.
”Meskipun telah dilantik sebagai Wadir Rumah Sakit Dok II Jayapura, saya tetap bertugas sebagai juru bicara satgas. Kegiatan saya sangat padat hingga akhirnya mengalami gejala kurang enak badan pada akhir bulan September,” ungkap Silwanus saat ditemui di Jayapura, Senin (21/12/2020).
Total sekitar 300 tenaga kesehatan di Kota Jayapura yang tersebar di rumah sakit, puskesmas, dan karantina terpusat telah terpapar Covid-19. Satu dari 300 tenaga kesehatan yang terpapar telah meninggal. Sebanyak 90 persen tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 telah sembuh dan kembali bertugas untuk penanganan wabah tersebut.
Silwanus mencoba mengonsumsi vitamin dan obat antivirus. Namun, kondisi kesehatannya tidak mengalami perubahan. Ayah tiga anak ini memeriksakan paru-parunya dan ditemukan kondisinya terdapat virus seperti Covid-19.
Silwanus bersama keluarganya melakukan pemeriksaan dengan uji usap dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR). Hasilnya hanya Silwanus yang positif Covid-19. Silwanus pun memilih menjalani isolasi mandiri di rumah, tetapi kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Ia pun menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta. Sebab, kondisi Rumah Sakit Dok II yang telah penuh dengan pasien. Diketahui RS Dok II adalah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Papua.
Pada hari ke-8 hingga ke-10 sejak terpapar Covid-19, kondisi kesehatan Silwanus semakin sekarat. Kadar oksigen dalam darah di bawah angka normal 90 persen. Ia pun hanya berpasrah diri dan meminta doa dari sang ibu yang tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan.
”Ibu meminta saya untuk berdoa dan berpasrah diri ke Tuhan. Dalam kurun waktu selama tiga hari itu, saya merasa mungkin ini sudah saatnya hidup berakhir,” kata Silwanus.
Akhirnya kondisi Silwanus pun mengalami perubahan pada hari ke-12 dan ke-13 setelah mengonsumsi obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ia pun menjalani perawatan selama beberapa hari lagi hingga dinyatakan tidak lagi terpapar Covid-19.
Kini Silwanus sedang menjalani pemulihan kesehatan walaupun telah sembuh dari Covid-19. Ia pun kembali beraktivitas seperti biasa di rumah sakit dan menjadi tenaga sukarelawan di Rumah Sakit Abepura.
”Saya tetap melayani ibu hamil dan ibu yang akan melahirkan dengan kondisi positif Covid-19. Total sebanyak 50 ibu yang telah saya tangani selama beberapa bulan terakhir,” kata Silwanus.
Sementara itu, Roland Napitupulu, pegawai Dinas Kesehatan Kota Jayapura yang menjadi sukarelawan untuk menyemprot cairan disinfektan ke sejumlah fasilitas publik dan permukiman warga, juga terpapar Covid-19 saat bertugas.
Roland bersama dua rekannya yang juga sebagai sukarelawan terpapar Covid-19 sekitar awal bulan Juli melalui pemeriksaan sampel usap PCR. Ia bersama dua rekannya menjalani karantina terpusat di Hotel Sahid Jayapura.
”Saya menjalani perawatan selama dua minggu di Hotel Sahid hingga dinyatakan sembuh. Saya merasa sungguh ketakutan karena banyak penderita Covid-19 di Jayapura yang meninggal,” tutur pria berusia 27 tahun ini.
Total sekitar 300 tenaga kesehatan di Kota Jayapura yang tersebar di rumah sakit, puskesmas, dan karantina terpusat telah terpapar Covid-19. Satu dari 300 tenaga kesehatan yang terpapar telah meninggal. Sebanyak 90 persen tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 telah sembuh dan kembali bertugas untuk penanganan wabah tersebut.
Kini Roland telah sembuh dan beraktivitas sebagai staf administrasi di Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Namun, Roland tidak meninggalkan tugasnya untuk menyemprot cairan disinfektan ke fasilitas publik agar warga tidak terpapar Covid-19. ”Saya merasa sangat bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk merayakan Natal tahun ini bersama keluarga,” kata Roland.