Awal Tahun 2021, Jabar Dapat 15,4 Juta Vaksin Covid-19
Vaksin diharapkan membantu Jabar dalam menghadapi Covid-19. Namun, penerapan protokol kesehatan tetap menjadi kunci dalam meredam laju pandemi.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Jawa Barat akan mendapatkan 15,4 juta vaksin Covid-19 pada awal tahun 2021 dari total permintaan 30 juta vaksin. Untuk menutupi sisanya, pemerintah daerah menyiapkan anggaran pembelian vaksin secara mandiri.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Bandung, Selasa (22/12/2020), mengatakan, vaksin dari pemerintah pusat menurut rencana diterima pertengahan Januari 2021. Namun, jumlah itu belum mencukupi kebutuhan vaksin yang diajukan Jabar, lebih kurang 30 juta vaksin.
Untuk memenuhi jumlah tersebut, Uu menyebutkan, pemerintah pusat meminta daerah menyediakan dana pembelian vaksin. Pembelian tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan yang berbeda untuk setiap daerah.
”Presiden sudah menyampaikan kabupaten-kota menganggarkan belanja vaksin. Beliau sudah sampaikan secara lisan dan sekarang kami menunggu keputusan tertulis sehingga bukti fisik tersebut bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Uu meminta warga bersedia menggunakan vaksin yang disediakan pemerintah. Kesediaan pimpinan pusat dan daerah untuk menjadi pengguna vaksin juga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat demi mengurangi potensi persebaran Covid-19.
Akan tetapi, Uu menekankan warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai antisipasi utama dalam menghadapi Covid-19. Penggunaan masker, gaya hidup sehat, hingga menjaga jarak untuk menghindari kerumunan tetap menjadi kunci dalam menekan laju pandemi.
”MUI (Majelis Ulama Indonesia) menyampaikan vaksin ini halal dipergunakan. Bapak Presiden juga sudah siap menjadi yang pertama. Kami dari forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) juga siap (gunakan vaksin),” ujarnya.
Kota Bandung sebagai salah satu daerah dengan jumlah penduduk tinggi pun tengah menyiapkan sasaran vaksinasi. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Akhyani Raksanagara mengatakan tengah membahas sasaran vaksin sebelum mendapatkan paket tersebut.
Sebagai gambaran awal, Akhyani berujar, kebutuhan vaksin di Kota Bandung ditujukan untuk warga berusia 18-59 tahun. ”Sesuai data, warga berusia itu mencapai 1,5 juta. Kebutuhan untuk warga dengan kelompok usia lain masih dalam pembahasan,” ujarnya.
Setuju
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan telah melakukan survei terkait vaksinasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3-10 Desember 2020 dan melibatkan 1.086 responden.
”Hanya 14 persen yang tidak mau divaksin. Jadi, mayoritas warga mau divaksin dan sedang menunggu kabar. Jadi, menurut saya, edukasi vaksin sudah sangat baik,” tuturnya.
Menurut Kamil, keputusannya sebagai salah satu sukarelawan uji vaksin Covid-19 yang berlangsung di Bandung diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dia akan memberikan informasi terkait perkembangan uji vaksin selama menjadi sukarelawan.
”Kami pun akan jujur, kalau sakit atau gagal, kami akan sampaikan karena ini menyangkut kesehatan dan nyawa manusia. Sekarang pun bisa melihat kondisi kami, sebagai pemerintah dan sukarelawan. Saya bertanggung jawab secara pribadi, lahir dan batin, terkait vaksin ini,” ujar Kamil.