Pejabat dan Petinggi Partai di Kalteng Terpapar Covid-19
Seusai pilkada, kondisi kesehatan di Kalteng kian buruk. Kluster-kluster Covid-19 baru bermunculan, kali ini para petinggi partai dan pejabat legislatif pun terpapar.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Seusai Pilkada 2020, sejumlah petugas partai dan pejabat daerah Kalimantan Tengah terpapar Covid-19. Selain itu, jumlah kasus pada kluster gereja di Kota Palangkaraya pun bertambah dari 47 orang menjadi 60 orang yang positif terpapar virus mematikan tersebut.
Beberapa pejabat daerah dan petinggi partai yang terpapar antara lain Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng Faridawaty Darland Atjeh dan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalteng Duwel Rawing yang juga mantan Bupati Katingan dua periode. Faridawaty merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Nasdem Provinsi Kalteng, sedangkan Duwel Rawing petinggi PDI-P.
Selain itu, ada pula Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Provinsi Kalteng Arton Dohong beserta putrinya, beberapa pejabat Partai Nasdem seperti Mukarramah yang juga anggota DPR Kota Palangkaraya.
Duwel Rawing membenarkan dirinya terpapar Covid-19 setelah menjalani uji usap dengan hasil positif. ”Saya sebelumnya memang ada gejala seperti demam dan sesak napas. Nah, kondisi ini tidak kunjung membaik makanya saya uji usap,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (21/12/2020).
Duwel menjelaskan, dirinya beserta istri sempat ke Rumah Sakit Siloam Kota Palangkaraya untuk melakukan karantina dan perawatan. Namun, pihak rumah sakit menolak lantaran kapasitas ruangan khusus pasien Covid-19 sudah penuh. Mereka pun akhirnya melakukan karantina mandiri di rumah.
Hingga kini kasus Covid-19 di Kalteng terus melonjak. Dari data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, kasus terkonfirmasi positif bertambah 156 kasus dari hari sebelumnya, Minggu (20/12/2020). Total saat ini 8.863 kasus.
Tak hanya itu, jumlah pasien yang dirawat bertambah 40 orang sehingga total menjadi 2.472 pasien. Orang terduga terpapar virus itu juga bertambah 17 orang sehingga total menjadi 583 orang. Adapun pasien sembuh bertambah 114 orang dan meninggal dua orang.
Kota Palangkaraya dan Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi dua wilayah yang paling banyak memiliki kasus. Kota Palangkaraya yang merupakan ibu kota provinsi memiliki total kasus 1.810 kasus. Sementara Kabupaten Kotawaringin Barat yang aktivitas pelabuhan dan bandaranya tinggi memiliki jumlah kasus 1.866 kasus.
Wakil Ketua Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, seusai pilkada banyak kluster baru bermunculan. Kluster itu mulai dari petugas tempat pemungutan suara hingga pejabat dan petugas partai.
”Disiplin menerapkan protokol untuk semua orang, ini penting untuk menghentikan penyebaran virus mematikan. Kami harap ini dipatuhi di segala kondisi,” ungkap Suyuti yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng.
Ketua Harian Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangkaraya Emi Abriyani mengungkapkan, bukan hanya kluster pejabat, kluster gereja pun bertambah dari 47 orang menjadi 60 orang. Jumlah itu berasal dari satu rumah ibadah saja, yakni gereja di Kelurahan Bukit Tunggal, Kota Palangkaraya.
”Semuanya (60 orang) itu sudah menjalani karantina dan perawatan di RSUD Kota Palangkaraya dan Rumah Sakit perluasan Asrama Haji Al Mabrur Kota Palangkaraya,” ungkap Emi.
Emi menjelaskan, kluster rumah ibadah itu dimulai saat diadakannya ibadat pada tanggal 1 Desember 2020. Tiga anggota gereja mengalami gejala seperti batuk, demam, sesak napas, dan sakit kepala beberapa hari seusai ibadah. Mereka kemudian melakukan uji usap dan hasilnya positif.
”Kemudian tim penelusuran menelusuri semua orang yang ikut dalam ibadah itu hingga memeriksa mereka semua beserta keluarganya,” kata Emi.
Emi menambahkan pihaknya saat ini kian gencar melakukan pemeriksaan masker dan pengawasan protokol kesehatan di tiap-tiap sudut kota. Selain itu, penyemprotan disinfektan ke beberapa kantor pejabat dan rumah ibadah dilakukan lagi.