Kasus Covid-19 di Daerah Penyelenggara Pilkada di Papua Terus Bertambah
Kasus virus korona jenis baru penyebab Covid-19 di sejumlah kabupaten di Papua yang melaksanakan pilkada meningkat. Hal ini ikut dipicu masih rendahnya kesadaran warga melaksanakan protokol kesehatan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di lima kabupaten di Papua yang baru saja menggelar Pilkada 2020 terus meningkat. Daerah-daerah itu masih terkendala peralatan uji usap Covid-19.
Berdasarkan data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, peningkatan terjadi di Asmat sebanyak 5 kasus, Merauke 34 kasus, Nabire 7, Boven Digoel 7, dan Keerom 9. Data itu terakumulasi dalam periode waktu 10-20 Desember 2020.
Hingga Minggu (20/12/2020), jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Papua mencapai 227 orang. Sebanyak 1.345 orang dirawat dan 11.389 orang lainnya sembuh. Adapun positivity rate Covid-19 di Papua mencapai 13,59 persen. Angka tersebut jauh di atas ambang batas yang ditetapkan WHO, yakni 5 persen.
Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule saat ditemui di Jayapura, Senin (21/12), mengatakan, muncul tren peningkatan kasus Covid-19 setelah pilkada. Diduga, hal itu dipicu penerapan protokol kesehatan yang belum optimal dan rendahnya kesadaran warga untuk meminimalkan penularan.
”Kami berharap Satgas Penanganan Covid-19 di daerah-daerah tersebut segera menangani masalah ini,” kata Silwanus.
Ia menuturkan, pihaknya sudah merekomendasikan sejumlah upaya pencegahan di daerah-daerah itu. Upaya ini meliputi melakukan penelusuran, pemeriksaan serta pengobatan, dan meningkatkan upaya pencegahan.
”Rekomendasi lainnya, satgas di daerah harus memastikan kelengkapan obat, alat pelindung diri, dan ketersediaan tenaga kesehatan. Apabila mengalami kendala, pemda di kabupaten dan kota harus segera menghubungi kami untuk mendapatkan bantuan,” tuturnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke Nevile Muskita mengatakan, selain protokol kesehatan, penyebaran Covid-19 juga dipicu adanya pelaku perjalanan dari luar Merauke. Dia berharap ada bantuan uji usap untuk memuluskan pemeriksaan warga.
”Selama ini, proses penelusuran warga yang diduga terpapar Covid-19 berjalan baik dan cepat. Namun, kami masih terkendala pemeriksaan sampel usap dengan cepat dan dalam jumlah banyak. Kami belum memiliki alat yang memadai,” tutur Nevile.