Ribuan pemudik meninggalkan Kota Jayapura dengan kapal Pelni untuk merayakan Natal di kampung halaman. Protokol kesehatan wajib diterapkan pemudik agar tidak terpapar Covid-19.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Arus mudik jelang Natal melalui Pelabuhan Jayapura, Papua, terus meningkat walaupun di tengah pandemi Covid-19. Selama enam hari terakhir, ribuan pemudik meninggalkan Kota Jayapura ke sejumlah daerah di Papua maupun provinsi lain dengan menggunakan kapal Pelni.
Dari pantauan Kompas pada Jumat (18/12/2020), penumpang meninggalkan Jayapura melalui pelabuhan dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Tidar sekitar pukul 08.00 WIT. Total sebanyak 1.649 penumpang naik kapal tersebut dengan rute sejumlah daerah, yakni Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Manokwari, Sorong, dan Ambon.
Sebelumnya terdapat lima kapal milik Pelni lainnya yang telah membawa para pemudik sejak 13 Desember hingga Kamis kemarin, antara lain KM Labobar yang mengangkut 1.116 penumpang, KM Sinabung (1.479 penumpang), dan KM Ciremai (1.005 penumpang).
Kepala Operasional PT Pelni Cabang Jayapura Ibrahim, saat ditemui seusai memantau arus mudik di Pelabuhan Jayapura, mengatakan, diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-5 dan H-4 Natal. Sebagian besar penumpang bertujuan ke sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat serta Provinsi Maluku.
”Kami memprediksi puncak arus mudik di Jayapura pada Minggu dan Senin ini. Kami menyiapkan lima kapal dan satu kapal tambahan untuk melayani arus mudik penumpang yang ingin merayakan Natal di kampung halamannya,” papar Ibrahim.
Manajer Operasional PT Pelindo IV Jayapura Edi Herianto menyampaikan, pihaknya telah menyediakan satu tenda bagi penumpang yang hendak menunggu keberangkatan kapal di Pelabuhan Jayapura. Selain itu, pihaknya juga secara rutin menyemprot disinfektan di terminal penumpang sebelum dan sesudah arus mudik demi mencegah terjadi penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, dua penumpang KM Dobonsolo asal Kota Jayapura diketahui positif Covid-19 saat tiba di Kabupaten Kepulauan Yapen pada 17 Juni lalu. Keduanya merupakan bagian dari 78 penumpang kapal itu yang hasil tes cepatnya reaktif saat diperiksa di Pelabuhan Serui, ibu kota Kepulauan Yapen.
”Penumpang wajib menunjukkan surat hasil negatif tes cepat Covid-19. Kami juga tidak mengizinkan warga mengantar penumpang hingga naik ke dalam kapal. Hal ini merupakan salah satu upaya protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19 di dalam area kapal,” ujar Edi.
Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura Ferdinand Silalurin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko siaga mudik Natal tahun 2020. Disiapkan pula mobil khusus untuk mengevakuasi penumpang dengan gejala Covid-19 dari pelabuhan ke rumah sakit.
”Kami juga menyiapkan 150 personel gabungan untuk pengawasan protokol kesehatan dalam arus mudik di Pelabuhan Jayapura. Apabila ada penumpang yang tidak menggunakan masker, dilarang naik ke kapal,” tutur Ferdinand.