PT KAI Daop V Purwokerto Waspadai 11 Titik Rawan Banjir dan Longsor
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi V Purwokerto mewaspadai 11 titik rawan longsor serta banjir di wilayahnya. Petugas dan peralatan disiapkan untuk menjamin kelancaran kereta.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi V Purwokerto mewaspadai 11 titik rawan longsor dan banjir di wilayahnya. Sejumlah personel dan alat material untuk siaga disiapkan di sejumlah titik.
”Titik rawan ini totalnya ada 11 dan ini memang perlu penjagaan khusus. Apalagi saat hujan deras seperti ini,” kata Kepala Daerah Operasi V Purwokerto Agus Setiyono, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (18/12/2020).
Sebelas titik rawan banjir dan longsor di wilayah Daop V Purwokerto adalah petak antara Slawi-Prupuk, Songgom-Prupuk, Linggapura-Bumiayu, Purwokerto-Notog, Banjarpatroman-Langen, dan Meluwung-Cipari. Di petak Linggapura-Bumiayu, terdapat 3 titik rawan longsor dan 3 titik lainnya rawan banjir.
Agus menyampaikan, terdapat 29 petugas pemeriksa jalur ekstra dan 10 petugas penjaga daerah rawan ekstra untuk menjaga wilayah rawan. ”Daop V juga menyiapkan AMUS (alat dan material untuk siaga) berupa batu, bantalan rel, dan pasir yang ditempatkan di lima titik, mulai dari Stasiun Purwokerto, Prupuk, Sidareja, Kroya, hingga Kutoarjo,” papar Agus.
Dari aspek sarana, lanjut Agus, PT KAI Daop V Purwokerto menyiapkan 29 lokomotif, 179 armada kereta, dan 4 kereta penolong. Pelayanan kesehatan juga disiapkan dengan empat pos kesehatan di Stasiun Purwokerto, Kroya, Cilacap, dan Kutoarjo. ”Kami juga menyiapkan tim kesehatan, ambulans, alat bantu pernapasan, kursi roda, dan tandu,” tuturnya.
Manajer Humas Daop V Purwokerto Eko Budiyanto menambahkan, titik rawan selain ancaman longsor dan banjir adalah juga pelintasan sebidang. Di wilayah Daop V Purwokerto, pelintasan sebidang ada 208 titik yang tersebar di sepanjang jalur. Dari jumlah itu, 62 titik dijaga PT KAI, 39 titik dijaga pemerintah daerah, dan 107 pelintasan sebidang tidak dijaga. Sebanyak 107 pelintasan tak terjaga itu tersebar di Kabupaten Banyumas 12 titik, Brebes 3 titik, Ciamis 2 titik, Cilacap 45 titik, Kebumen 16 titik, Purworejo 7 titik, dan Tegal 22 titik.
Manajer Angkutan dan Penumpang Daop V Purwokerto Adyta Darna menambahkan, dalam kondisi pandemi saat ini, pembelian tiket baru sekitar 35 persen. Hal ini berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika tidak ada pandemi, yaitu tiket habis pada 90 hari sebelum hari-H. ”Saat ini karakternya penumpang baru membeli tiket pada H-6 sebelum keberangkatan,” kata Adyta.