Sedang Isolasi Mandiri, Andrei Angouw Diumumkan Menang Pilkada Manado
Pasangan Andrei Angouw-Richard Sualang memenangi Pilkada Kota Manado. Kemenangan diumumkan saat Andrei sedang menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Hasil rekapitulasi suara Pilkada 2020 oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Manado menunjukkan kemenangan untuk pasangan calon wali kota-wakil wali kota nomor urut 1, Andrei Angouw dan Richard Sualang. Kemenangan ini diumumkan ketika Andrei menjalani isolasi mandiri tiga hari setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sekretaris tim kampanye Andrei-Richard, Tonny Rawung, Kamis (17/12/2020), membenarkan bahwa Andrei terkonfirmasi positif Covid-19 dan kini sedang menjalani isolasi mandiri. Namun, Andrei dalam keadaan lebih baik dan sudah tidak merasakan gejala apa pun.
”Sudah tidak demam sejak dua hari lalu (Selasa, 15/12/2020), tetapi memang perlu isolasi mandiri di rumah. Sekarang beliau hanya bisa dihubungi lewat Whatsapp,” ujar Tonny melalui pesan teks.
Tonny menambahkan, anggota tim kampanye yang sehari-hari bekerja dekat dengan Andrei, termasuk dirinya, telah menjalani pengambilan sampel usap untuk uji reaksi rantai polimerase (PCR). Selama dua pekan ke depan, mereka akan mengurangi keluar rumah.
”Kami juga menguatkan imun dengan makan yang baik dan minum vitamin. Meski sudah dinyatakan negatif, itu tetap penting dilakukan. Kami juga menghindari pertemuan dengan banyak orang di tempat tertutup,” ujar Tonny.
Sementara itu, KPU Manado merampungkan rekapitulasi surat suara dari 979 tempat pemungutan suara di 87 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan, Kamis siang. Ketua KPU Manado Jusuf Wowor mengumumkan, sebanyak 244.355 dari 328.539 pemilih tetap (74,37 persen) menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2020 untuk memilih wali kota.
Hasilnya, Andrei-Richard meraih 88.303 suara (36,13 persen). Keduanya mengalahkan pasangan calon nomor urut 2 Sonya Kembuan-Syarifudin Saafa (13,18 persen), pasangan nomor urut 3 Mor Bastiaan-Hanny Pajouw (21,72 persen), dan pasangan nomor urut 4 Paula Runtuwene-Harley Mangindaan (27,3 persen).
Rekapitulasi dilaksanakan selama tiga hari sejak Senin (14/12/2020) dan selesai bertepatan dengan dimulainya rekapitulasi hasil pemilihan gubernur. Jusuf mengatakan, hasil rekapitulasi akan disahkan dengan menandatangani berita acara dan surat keputusan.
Dengan demikian, Andrei-Richard akan menggantikan Wali Kota Manado Vicky Lumentut yang telah memimpin 10 tahun dan Mor Bastiaan yang menjabat wakil wali kota selama lima tahun terakhir. Andrei juga akan menjadi wali kota Manado pertama yang beragama Khonghucu.
Menurut Tonny, kemenangan Andrei-Richard adalah kemenangan bagi pluralisme Manado. Para pemilih juga tidak termakan isu-isu yang memecah belah. Andrei dan Richard pun ia sebut akan menjadi wali kota bagi semua warga Manado, baik yang memilih maupun tidak memilih mereka.
”Masyarakat Manado sudah lebih pintar menilai calon, dan mayoritas menyukai sinergi (dengan pemerintah provinsi dan pusat). Itu terbukti dalam pilkada kali ini. Mereka mencari pemimpin yang dapat menjamin masa depan yang lebih baik dan memacu kinerja pejabat pemerintahan nantinya,” katanya.
Andrei adalah pengusaha perhotelan yang bergabung dengan PDI Perjuangan pada 2005 dan mulai menjadi legislator di tingkat provinsi (Kompas, 19/2/2016). Pada 2016, ia didapuk menjadi ketua DPRD Sulut. Pemilihan itu disebut bersejarah karena ia menjadi pejabat publik beragama Khonghucu pertama di Sulut. Pada 2019, ia kembali terpilih menjadi ketua DPRD Sulut.
Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah PDI-P Sulut Arthur Kotambunan mengatakan, kemenangan calon-calon PDI-P disebabkan oleh kekompakan dan koordinasi selama kampanye. Para calon juga menawarkan sinergi dengan pemprov dan pemerintah pusat sebagai ”jualan” utama.
Menurut pengajar Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi, Franky Novan Rengkung, kemenangan ini adalah bukti keberhasilan mesin partai.