Tinggi, Antusiasme Warga Memilih di Tengah Pandemi
Warga Kota Magelang dan Kabupaten Purworejo bersemangat memberikan hak suara dalam pilkada yang digelar di daerah masing-masing, 9 Desember lalu. Antusiasme tinggi karena pilkada juga dianggap sebagai ”refreshing”.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Antusiasme warga untuk memilih di tengah pandemi terbilang cukup tinggi. Hal ini terpantau dalam pemilihan bupati di Kabupaten Purworejo dan pemilihan wali kota Magelang, Jawa Tengah. Angka partisipasi pemilih di setiap daerah tersebut mencapai lebih dari 70 persen.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo, Akmaliyah, mengatakan, angka partisipasi pemilih kali ini justru tertinggi dibandingkan dengan dua kali pemilihan bupati sebelumnya pada 2010 dan 2015, yang diselenggarakan dalam kondisi normal.
”Mungkin, warga kali ini justru penasaran dan ingin merasakan pengalaman pertama kalinya memilih di tengah situasi pandemi,” ujarnya, Rabu (16/12/2020).
Angka partisipasi pemilih dalam pemilihan bupati tahun 2020 mencapai 70,49 persen. Adapun pada pemilihan bupati tahun 2015, angka partisipasi pemilih hanya mencapai 61,71 persen. Pada tahun 2010, pemilihan bupati berlangsung dalam dua putaran.
Mungkin, warga kali ini justru penasaran dan ingin merasakan pengalaman pertama kalinya memilih di tengah situasi pandemi. (Akmaliyah)
Dalam dua putaran itu saja, angka partisipasi pemilih terbilang rendah, hanya 62,81 persen dan 58,76 persen. Angka partisipasi pemilih kali ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan angka partisipasi pemilih dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah tahun 2018, yang hanya mencapai 67,51 persen.
Menurut Akmaliyah, rasa penasaran tersebut muncul karena warga pemilih ingin melihat bagaimana tata cara kegiatan pemungutan suara dilakukan di tengah pilkada.
”Pemilih ingin menyaksikan dan memastikan apakah pemungutan suara memang benar-benar terselenggara aman, terselenggara sesuai standar protokol kesehatan atau tidak,” ujarnya.
Akmaliyah mengatakan, sekalipun menjadi capaian tertinggi, angka partisipasi pemilih kali ini masih di bawah target KPU Kabupaten Purworejo dan target nasional, yang ditetapkan 77,5 persen.
Kepercayaan warga
Antusiasme masyarakat dan capaian angka partisipasi pemilih yang mencapai lebih dari 70 persen tersebut cukup membanggakan dan membuktikan warga pemilih percaya KPU mampu menyelenggarakan pemungutan suara secara aman dan tidak membahayakan kesehatan.
Di Kota Magelang, angka partisipasi pemilih mencapai 77,85 persen. Sekalipun sedikit di atas target nasional, angka partisipasi pemilih ini masih di bawah target KPU Kota Magelang yang ditetapkan sebesar 80 persen.
Kendatipun demikian, Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron mengatakan, capaian kali ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka partisipasi pemilih dalam pemilihan wali kota Magelang tahun 2015 yang hanya mencapai 76 persen.
”Dengan capaian angka partisipasi pemilih tahun ini, dapat disimpulkan bahwa warga tetap bersemangat memilih di tengah pandemi,” ujarnya.
Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Magelang, M Imron Rosyidi, mengatakan, salah satu alasan warga bersemangat pergi ke tempat pemungutan suara diduga karena aktivitas pemungutan suara saat ini turut menjadi salah satu ”hiburan” di tengah pandemi.
”Setelah berbulan-bulan dicekam ketakutan dan banyak berdiam di rumah, aktivitas pemungutan suara kemudian menjadi kewajiban sekaligus sebagai refreshing, penyegaran, karena dengan melakukannya, warga keluar rumah dan bisa bertemu orang-orang di sekitarnya,” ujarnya.
Pemungutan suara juga menjadi kegiatan yang menyenangkan karena hari itu menjadi puncak, saat final memberikan pilihan, setelah warga lebih banyak mencari informasi, mengenal figur pasangan calon secara daring.
Pencarian informasi menyangkut figur pasangan calon di internet juga dianggap sebagai kegiatan seru karena sebagian pemilih lebih intens melakukannya pada tahun ini.