Angkasa Pura II Prediksi Jumlah Penumpang Meningkat hingga 25 Persen
Libur Natal dan akhir tahun diprediksi menjadi momentum bagi sebagian warga untuk melakukan perjalanan kendati masih dalam masa pandemi. Jumlah penumpang diprediksi naik 25 persen dibanding hari biasa.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Libur Natal dan akhir tahun diprediksi menjadi momentum bagi sebagian warga melakukan perjalanan kendati masih dalam masa pandemi. Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Banyuwangi memprediksi terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga 25 persen dari hari biasa.
Hal serupa juga diprediksi terjadi di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Bali dan Pulau Jawa. Kendati demikian, lalu lintas penumpang penerbangan dan penyeberangan tidak akan lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu.
Hal itu disampaikan Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Cin Asmoro di Banyuwangi, Selasa (15/12/2020). ”Kendati masih dalam suasana pandemi, kami memprediksi masih akan ada kenaikan jumlah penumpang dibanding hari biasa. Namun, kenaikan tersebut masih di bawah jumlah penumpang saat libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,” katanya.
Cin mengungkapkan, kenaikan jumlah penumpang diprediksi bisa mencapai 25 persen dari hari biasa. Jika pada hari biasa di masa pandemi ada sekitar 400 penumpang sehari, dalam libur akhir tahun kali ini, jumlah penumpang diprediksi 500 orang hingga 600 orang penumpang per hari.
Jumlah tersebut masih 45 persen lebih rendah dibanding jumlah penumpang tahun lalu di periode yang sama. Kala itu jumlah penumpang bisa mencapai 1.000 orang penumpang per hari.
”Kami memprediksi ada dua puncak berbeda di libur akhir tahun ini. Puncak arus liburan Natal diprediksi terjadi pada 24 Desember dan arus balik libur Natal pada 27 Desember 2020. Sementara puncak arus liburan Tahun Baru diprediksi pada 31 Desember 2020 dan arus balik libur Tahun Baru pada 3 Januari 2021,” tutur Cin.
Kondisi serupa juga diprediksi terjadi pada penyeberangan Jawa-Bali yang dihubungkan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi dalam siaran persnya.
”Puncak arus berangkat Natal diperkirakan jatuh pada Selasa dan Rabu, 22-23 Desember 2020, dan puncak arus balik Tahun Baru diperkirakan terjadi pada Sabtu dan Minggu, 2-3 Januari 2021. Hal itu akan terjadi di 10 penyeberangan yang kami pantau secara khusus di periode kali ini,” ujarnya
Adapun 10 lintasan penyeberangan yang dipantau khusus selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2021 adalah Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Tanjung Kelian-Tanjung Api-api, Telaga Punggur-Tanjung Uban, Ajibata-Ambarita, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Kupang-Rote.
Ira mengatakan, situasi pandemi akan memengaruhi lalu lintas penumpang dan kendaraan selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2021. Dari ke-10 lintasan yang dipantau, penurunan rata-rata 20-39 persen dibanding tahun lalu
”Tahun ini kami ditargetkan dapat melayani 2,17 juta orang penumpang. Jumlah itu turun 39,4 persen dibanding periode sama tahun lalu 3,59 juta orang penumpang. Sementara kendaraan roda empat diprediksi 449.000 unit atau turun 21 persen dibanding tahun lalu 568.000 unit. Adapun roda dua hanya 152.000 unit atau turun 38,4 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 248.000 unit,” katanya.
Hal serupa juga diprediksi terjadi di Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang menjadi salah satu penyeberangan tersibuk. PT ASDP memprediksi penumpang di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk diperkirakan mencapai 692.000 orang atau turun 48 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 1,33 juta orang.
Tahun ini kami ditargetkan dapat melayani 2,17 juta orang penumpang. Jumlah itu turun 39,4 persen dibanding periode sama tahun lalu 3,59 juta orang penumpang. (Ira Puspadewi)
Penurunan juga akan terjadi pada kendaraan roda dua yang diperkirakan berjumlah 151.000 unit, lebih rendah 28 persen dari tahun lalu yang mencapai 209.000 unit. Sementara kendaraan roda empat diperkirakan mencapai 167.000 unit, turun 16 persen dibandingkan tahun lalu 209.000 unit.