Klaim Kemenangan Sepihak Dapat Memperkeruh Suasana
Pilkada serentak pada empat kabupaten di Maluku berjalan lancar. Namun, klaim kemenangan sepihak dapat memperkeruh keadaan. Semua pihak diminta menunggu hasil resmi dari KPU.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Pemungutan suara untuk pemilihan kepala daerah pada empat kabupaten di Maluku, Rabu (9/12/2020), berjalan lancar dan kondusif. Semua pihak diminta menahan diri sambil menunggu proses rekapitulasi dan penetapan pemenang pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum. Klaim kemenangan berdasarkan versi tim masing-masing dapat memperkeruh suasana.
Ketua KPU Provinsi Maluku Syamsul R Kubangun, lewat sambungan telepon, mengatakan, hingga Rabu sekitar pukul 19.00 WIT, penghitungan suara pada semua tempat pemungutan suara (TPS) sudah selesai. ”Semua proses berjalan dengan aman dan lancar. Tidak ada penundaan,” kata Syamsul yang memantau pilkada dari Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur.
Pilkada pada empat kabupaten dimaksud meliputi Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Maluku Barat Daya, dan Kepulauan Aru. Berdasarkan data KPU, 261.752 orang di empat kabupaten itu terdaftar untuk menyalurkan hak pilih mereka pada 988 tempat pemungutan suara. Hingga Rabu malam, KPU belum merilis angka partisipasi pemilih.
Syamsul mengajak semua pihak agar mengikuti mekanisme pemilu yang sudah diatur. Setelah pemungutan dan penghitungan suara pada 9 Desember ini, selanjutnya dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Total keseluruhan 48 kecamatan di empat kabupaten tersebut. Selanjutnya, tahapan rekapitulasi dan penetapan hasil pemilu oleh KPU di tiap-tiap kabupaten. ”Paling lama 17 Desember penetapan hasil,” ujarnya.
Syamsul menghormati hasil penghitungan yang dilakukan oleh setiap tim. Hal itu sebagai bentuk kontrol terhadap kerja penyelenggara pemilu. Namun, ia menegaskan, hasil yang diakui adalah perhitungan dari penyelenggara melalui rekapitulasi secara berjenjang. Klaim kemenangan secara sepihak oleh tiap-tiap tim tidak memengaruhi independensi penyelenggara.
Menurut pantauan Kompas di media sosial, para tim sukses dan pendukung calon kepala daerah mengklaim menang. Bahkan, beredar foto dan video perayaan kemenangan di pos komando pemenangan dan juga di jalanan. Klaim menang menimbulkan kegaduhan di jagat maya dan juga di ruang publik.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris M Roem Ohoirat, saat dihubungi secara terpisah, menyatakan, pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan aman dan lancar. ”Masyarakat mulai dewasa dengan dinamika politik. Kekhawatiran sebelumnya bahwa akan terjadi kekacauan tidak terbukti,” ujarnya.
Namun, Roem tetap mengingatkan agar klaim kemenangan secara sepihak dan diikuti dengan euforia sebaiknya dihindari. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat memancing terjadinya keributan. Para calon dan tim sukses diharapkan dapat mengendalikan para pendukung mereka agar tertib.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Kasrul Selang berharap semua pihak menghargai dan menerima hasil pemilihan. Bagi yang menang, diminta tidak melakukan perayaan secara berlebihan. Mereka perlu mengajak pihak yang kalah untuk sama-sama membangun daerah. Sementara pihak yang kalah diminta memberikan selamat.
Pilkada pada empat kabupaten itu diikuti total 11 pasangan calon. Pasangan calon di Buru Selatan terdiri dari Abdurahman Soulisa-Elisa F Lesnussa, Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliezer Selsily, dan Hadji Ali-Zainudin Booy. Sementara di Seram Bagian Timur diikuti oleh Mukti Keliobas-Idris Rumalatur, Fachri Alkatiri-Arobi Kelian, dan Rohani Vanath-Muhamad Ramli Mahu.
Di Maluku Barat Daya, pasangan calon yang bertarung adalah Benjamin Thomas Noach-Agustinus Kilikily, Nikolas Kilikily-Desianus Orno, dan John Leunupun-Dolfina Markus. Adapun di Kepulauan Aru hanya diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Johan Gonga-Muin Sogalrey sebagai calon petahana yang ditantang oleh Timotius Kaidel-La Gani Karnaka.