Bupati Cilacap Positif Covid-19, Puluhan Kontak Erat Jalani Tes Usap
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan gejala ringan, Tatto sudah menjalani isolasi. Warga yang kontak erat dengannya diminta menghubungi dinas kesehatan setempat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu disampaikan melalui rilis Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (6/12/2020). Tatto disebutkan mengalami gejala ringan dan sudah menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 32 orang kontak erat telah menjalani tes usap.
”Iya (rilis itu) benar. Kontak erat keluarga tadi pagi sudah di-swab 32 orang. Rencana besok Selasa akan ada tes usap massal di pendopo kabupaten untuk yang kontak dekat dengan beliau saat ada kunjungan BNPB,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pramesti Griana Dewi, dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Dalam rilis yang disampaikan tersebut, Tatto menyampaikan, hasil pemeriksaan laboratorium PCR menyebutkan dirinya positif. ”Kondisi saya saat ini ada gejala ringan dan sesuai prosedur, saya melaksanakan isolasi mandiri. Segala aktivitas kedinasan tetap berjalan seperti biasa, dapat saya pantau, dan kendalikan,” kata Tatto seperti dikutip dari rilis tersebut.
Tatto juga menyampaikan, hingga saat ini di Kabupaten Cilacap terdapat 166 kasus konfirmasi positif aktif di 20 kecamatan. ”Kepada masyarakat yang kontak erat dengan saya sejak Rabu (2/12/2020) hingga hari ini (Minggu), silakan segera melapor ke Dinas Kesehatan. Contact Person melalui saudara Kuswantoro (085870291887) atau Tin Muyasaroh (081392156590),” tulisnya.
Sementara itu, di Kebumen, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz meresmikan uji coba peningkatan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Kebumen menjadi Laboratorium Bio Safety Level 2. Dengan adanya laboratorium ini, waktu pemeriksanaan tes PCR diharapkan bisa lebih singkat, yaitu sektiar 3 jam.
”Dengan waktu lebih pendek, mereka yang terkonfirmasi tidak sempat berinteraksi dengan banyak orang sehingga penularan bisa dicegah lebih cepat,” kata Yazid Mahfudz seperti dikutip dari siaran pers.
Selama ini, tes PCR dilakukan di laboratorium di luar Kebumen. Hasil PCR diterima berkisar 3-4 hari setelah uji usap. Durasi pemeriksaan yang cukup lama ini berpotensi meningkatkan potensi penularan. Terlebih, jika mereka yang suspek dengan hasil tes terkonfirmasi positif Covid-19 tidak disiplin dengan protokol kesehatan.
”Di sini (laboratorium) dua jam bisa keluar hasilnya. Biaya gratis, tapi kalau mandiri ada biaya Rp 700.000,” katanya.
Sementara itu, dari Banyumas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyampaikan, total angka positif Covid-19 di wilayah tersebut hingga kini 2.354 orang. Dari jumlah itu, pasien yang sembuh ada 1.304 orang.
Selanjutnya, angka kematian 4,07 persen atau mendekati angka kewajaran WHO, yaitu 5,0 persen. Sementara tingkat kepositifan (positivity rate) 8,41 persen dengan rata-rata angka positif tiap hari dalam sepekan terakhir ada 111 orang. Sementara pasien meninggal tiap hari dalam beberapa minggu terakhir tercatat tujuh orang. ”Saat ini Banyumas dikategorikan masuk dalam zona merah,” kata Sadiyanto.
Untuk itu, lanjut Sadiyanto, warga lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penularan Covid-19. Warga diminta menjaga sesamanya, terutama mereka yang lansia dan memiliki penyakit penyerta.