TNI-Polri Jamin Potensi Kerawanan Pilkada di Maluku Dapat Diredam
Aparat keamanan telah memetakan sejumlah titik kerawanan pada pilkada serentak tahun 2020 di Maluku. Sejumlah langkah disiapkan untuk meredamnya.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Polri dan TNI telah memetakan sejumlah titik yang dianggap rawan kekerasan dan kecurangan pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember. Pengalaman buruk pada pemilu sebelumnya menjadi perhatian sehingga telah disiapkan langkah antisipasi. Aparat optimistis dapat mengatasi dengan segera masalah yang timbul.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat, saat dihubungi, Minggu (6/12/2020), mengatakan, daerah di Maluku yang tergolong rawan dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 adalah Seram Bagian Timur dan Maluku Barat Daya. Selain dua daerah itu, pilkada serentak tahun ini juga berlangsung di Buru Selatan dan Kepulauan Aru.
Dalam catatan Polda Maluku, Pilkada Seram Bagian Timur selalu diwarnai aksi unjuk rasa serta pengerahan massa oleh para kontestan dan tim pemenangan. Bahkan, pernah terjadi, kotak suara hasil pemungutan suara dibuang ke laut. ”Kami sudah siapkan langkah antisipasi. Pengamanan terbuka dan juga penggalangan,” ujar Roem.
Pemetaan kerawanan pada Pilkada Seram Bagian Timur juga disampaikan Komandan Komando Resor Militer 151/Binaiya Brigadir Jenderal Arnold AP Ritiauw secara terpisah. Ia menegaskan, TNI siap membantu Polri. Di Seram Bagian Timur terdapat kompi TNI dan juga batalyon terdekat yang secepatnya bisa digerakkan. ”Kami akan memantau Pilkada Maluku dari Seram Bagian Timur,” ujar Arnold.
Sebagaimana data Komisi Pemilihan Umum, Pilkada Seram Bagian Timur diikuti pasangan Mukti Keliobas-Idris Rumalatur, Fachri Alkatiri-Arobi Kelian, dan Rohani Vanath-Muhamad Ramli Mahu. Mukti dan Fachri merupakan bupati dan wakil bupati periode berjalan. Keduanya pecah kongsi. Adapun Rohani merupakan istri bupati Seram Bagian Timur dua periode sebelumnya, yakni Abdullah Vanath.
Dalam pantauan Kompas, ketiga tokoh tersebut memiliki basis masa fanatik dan menguasai kantong pemilih masing-masing. Berdasarkan data KPU, total pemilih di Seram Bagian Timur sebanyak 92.320 orang. Mereka akan menggunakan hak pilihnya pada 337 tempat pemungutan suara yang tersebar di 198 desa/kelurahan.
Hasil patroli siber polisi, mulai muncul konten pilkada bernuansa provokasi di media sosial yang disebar pengguna akun di Maluku Barat Daya.
Sementara itu, lanjut Roem, daerah rawan lain yang jadi perhatian Polri adalah Maluku Barat Daya. Hasil patroli siber yang dilakukan polisi, mulai muncul konten pilkada bernuansa provokasi di media sosial yang disebar pengguna akun yang berasal dari daerah itu. Gerakan di media sosial dikhawatirkan terbawa ke aktivitas publik.
Di Maluku Barat Daya, pasangan calon yang bertarung ialah Benjamin Thomas Noach-Agustinus Kilikily, Nikolas Kilikily-Desianus Orno, serta John Leunupun-Dolfina Markus. Dalam pantauan Kompas, pertarungan di Maluku Barat Daya dibumbui oleh kehadiran Gubernur Maluku Murad Ismail dan wakilnya, Barnabas Orno. Murad mendukung Benjamin-Agustinus, sedangkan Barnabas mendukung Nikolas-Desianus.
Menurut Roem, pengamanan di dua kabupaten lainnya, yakni Buru Selatan dan Kepulauan Aru, juga tetap sesuai standar. Jumlah bantuan personel dari Polda Maluku sebanyak 775 orang telah disebar ke empat kabupaten. Mereka sudah bergerak mengawal distribusi logistik pemilu hingga tempat pemungutan suara. Kemudian, seusai pemungutan suara, mereka mengawalnya kembali ke ibu kota kabupaten masing-masing.
Sementara itu, Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun mengatakan, logistik pemilu sudah tiba di semua kecamatan dan sebagian kecil sudah sampai ke desa-desa. Secara keseluruhan, pilkada di empat kabupaten itu berlangsung di 988 tempat pemungutan suara yang tersebar di 514 desa/kelurahan. Total pemilih sebanyak 261.752 orang.
”Tidak ada hambatan berarti. Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan aparat keamanan dan juga pemerintah daerah. Kami berharap, pilkada 9 Desember mendatang berjalan dengan lancar dan aman,” kata Syamsul.