Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga Masuk Validasi dan Praklinis Hewan
Vaksin Merah Putih untuk penanganan wabah Covid-19 dari tim peneliti Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, segera memasuki tahapan validasi dan uji praklinis hewan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Vaksin Merah Putih untuk penanganan wabah Covid-19 dari tim peneliti Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, segera memasuki tahapan validasi dan uji praklinis hewan. Bibit penyakit untuk vaksinasi itu menjadi jawaban penting bagi Indonesia mengatasi pagebluk yang menyerang sejak Maret 2020 dan masih melumpuhkan berbagai sektor kehidupan.
Unair merupakan salah satu anggota konsorsium pengembangan vaksin Merah Putih. Sejauh ini, Unair mengembangkan tiga jenis vaksin dari dua metode next generation platform, yaitu viral vector yang berbasis Adenovirus dan Adeno-Associated Virus serta berbasis Peptida.
Dalam perjalanan, vaksin Merah Putih Unair telah menempuh tiga tahapan uji invitro di tingkat laboratorium kampus di mana tahapan ini menghasilkan rekombinan.
Untuk tahapan selanjutnya, kami perlu bermitra dengan perusahaan farmasi untuk penggunaan teknologi lebih mau dalam pembiakan.
Dengan demikian, vaksin masih harus menempuh dua tahap lagi sebelum disuntik ke manusia dalam program vaksinasi. Tahapan dimaksud ialah validasi dan uji praklinis. Langkah kelima ialah uji klinis kepada manusia di RSUD Dr Soetomo yang akan berlangsung dalam tiga tahap.
”Untuk tahapan selanjutnya, kami perlu bermitra dengan perusahaan farmasi untuk penggunaan teknologi lebih maju dalam pembiakan,” kata Rektor Unair Mohammad Nasih seusai peringatan Dies Natalis ke-66 di Kampus Mulyorejo, Surabaya, Senin (9/11/2020). Perusahaan yang menjadi mitra untuk pembiakan vaksin dan uji praklinis hewan ialah PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Dalam peringatan hari jadi perguruan tinggi negeri tersebut, Unair dan Biotis serta RSUD Dr Soetomo menandatangani nota kesepahaman tentang riset pengembangan vaksin Covid-19. Selain itu, juga ada Perjanjian Kerahasiaan dan Larangan Pengungkapan Informasi yang ditandatangani oleh PT Kimia Farma Tbk dan PUI-PT Pusat Riset Rekayasa Molukel Hayati Unair tentang Obat Pengembangan Baru (OPB) Covid-19 Unair-3.
Uji praklinis nantinya akan dilakukan terhadap hewan tikus sampai kera. Menurut Nasih, kampus belum memiliki fasilitas laboratorium dan terutama pengadaan kera, seperti dimiliki Biotis. Di sisi lain, laboratorium kategori Bio Safety Level 3 milik Unair dalam proses renovasi sehingga perlu bermitra dan disepakati bersama Biotis.
Ketua Tim Peneliti Unair Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menambahkan, tahapan yang bisa segera ditempuh ialah validasi dan uji prakilinis. Vaksin Merah Putih dari Unair telah menghasilkan rekombinan yang sudah memasukkan spike world type atau strain Wuhan atau spike mutan yang ditemukan di Surabaya.
Validasi merupakan uji tantang yang direncanakan selesai akhir bulan ini sehingga uji praklinis hewan di Biotis bisa berlangsung kurun Desember 2020-Oktober 2021.
Jika berjalan mulus, produksi vaksin bisa ditempuh pada akhir 2021. Dengan demikian, uji klinis ke manusia atau pasien di RSUD Dr Soetomo baru bisa dilaksanakan paling cepat awal 2022. Vaksin Merah Putih juga dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta.
Penambahan kasus
Adapun situasi terkini wabah Covid-19 di Jatim masih memperlihatkan penambahan kasus baru setiap hari. Berdasarkan data laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id/ yang dikelola oleh Pemprov Jatim, pada Minggu (1/11) tercatat 52.718 kasus secara akumulatif.
Per hari ini atau Senin (9/11) tercatat 54.865 kasus akumulatif. Dalam sembilan hari ada penambahan 2.147 warga terjangkit atau rerata harian 238 kasus baru.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pagebluk memang masih berlangsung. Dampaknya bisa terlihat dari kenyataan bahwa Covid-19 telah mengakibatkan kematian 3.913 jiwa.
Namun, sejauh ini, sebanyak 48.812 jiwa warga berhasil sembuh. Di satu sisi, persentase kematian tinggi, yakni 7,1 persen, tetapi kesembuhan juga tinggi, yakni 88,9 persen.
Data memperlihatkan, pada awal bulan, pasien yang meninggal sebanyak 3.776 orang. Jumlah akumulasi terkini 3.913 orang. Artinya, dalam sembilan hari ada 137 warga Jatim meninggal terkait Covid-19 atau rerata harian 15 orang. Di sisi lain, yang sembuh dari 46.701 orang menjadi 48.812 orang dalam sembilan hari atau rerata harian 234 pasien sembuh.
Lonjakan kasus baru patut diwaspadai mengingat berakhirnya masa cuti bersama 28 Oktober-1 November 2020. Di masa cuti bersama, warga Nusantara bepergian untuk berlibur ke luar daerah sehingga berisiko tertular atau menulari orang lain. Situasi ini meningkatkan risiko penularan wabah Covid-19, terutama di daerah-daerah yang mulai mereda menjadi dikhawatirkan kembali parah.
Sebulan terakhir, dari 38 kabupaten/kota di Jatim tidak ada yang berstatus zona risiko tinggi penularan yang ditandai dengan warna merah. Namun, situasi setelah cuti bersama dalam sembilan hari terakhir memang belum memperlihatkan perubahan signifikan. Belum ada kabupaten/kota yang status risiko menjadi parah ke zona merah.
”Harus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Khofifah.
Pada kesempatan itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan Lifetime Achievement Award for Goverment Leadership dari Universistas Airlangga. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih didampingi Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Riset dan Teknologi Ghufron Ali Mukti.
Menurut Nasih, Risma memang layak mendapatkan penghargaan ini karena kiprahnya untuk Kota Surabaya bukan satu atau dua tahun saja, melainkan belasan tahun.