Uskup Sibolga Pertama, Mgr Anicetus Bongsu Sinaga Tutup Usia
Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFM Cap tutup usia di usia ke-79. Sumatera Utara kehilangan tokoh pendidikan dan pemersatu umat beragama.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFM Cap tutup usia di usia ke-79, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/11/2020). Sumatera Utara kehilangan tokoh pendidikan dan pemersatu umat beragama.
”Mgr Anicetus Sinaga meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pukul 18.00,” kata Vikaris Jenderal Keuskupan Sibolga RP Charles Sebastian Sihombing OFM Cap.
Charles mengatakan, Mgr Anicetus akan disemayamkan di Gereja Katedral Medan Sabtu dan Minggu.
Mgr Anicetus dirawat di RS Elisabeth Medan sejak 16 Oktober dan dinyatakan positif Covid-19 pada pemeriksaan laboratorium 19 Oktober. ”Pada hasil tes lima hari lalu, beliau sudah bebas Covid-19. Namun, masih dirawat di ruangan biasa karena paru-paru belum pulih,” kata Charles.
Mgr Anicetus merupakan Uskup Sibolga pertama pada 1980 sampai 2004. Dia kemudian menjadi Uskup Agung Medan pada 2009 sampai 2018. Sejak 2018, Imam yang mempunyai moto ”Ia membimbing aku ke padang yang hijau dan ke air yang tenang” itu kemudian menjadi Administrator Apostolik di Keuskupan Sibolga.
Aktivis Paguyuban Santa Martha, Hermawi Taslim, mengatakan, Anicetus merupakan imam yang dikenal gigih dalam dua hal, yakni peningkatan mutu sekolah dan infrastruktur gereja. ”Beliau begitu gigih mendorong umat untuk berpartisipasi melalui program beasiswa untuk para guru SMA yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2,” katanya.
Anicetus juga menggagas Paguyuban Santa Martha, forum umat Katolik di Jakarta yang berasal dari Keuskupan Sibolga. Paguyuban itu membantu beasiswa untuk para guru dari sekolah-sekolah di Keuskupan Sibolga.
Anicetus merupakan imam yang dikenal gigih dalam dua hal, yakni peningkatan mutu sekolah dan infrastruktur gereja.
Hermawi mengatakan, Anicetus juga memberikan perhatian pada pembangunan infrastruktur gereja. Mgr Anicetus menggagas pembangunan Gedung Katolik Center Medan. Dia juga menginisiasi pembangunan Gedung Katolik Center Sibolga yang saat ini sedang dalam proses.
”Beliau juga pernah memaparkan rencana pembangunan paroki baru khususnya di Kepulauan Nias,” katanya.
Mgr Anicetus juga dikenal sebagai Imam yang tekun, disiplin, dan sederhana. ”Saat datang ke Jakarta, tidak jarang beliau rela naik ojek untuk menghindari kemacetan agar tidak terlambat menghadiri pertemuan dengan umat dalam Paguyuban Santa Martha,” katanya.
Ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia Sumatera Utara Parlindungan Purba mengatakan, sosok Anicetus merupakan pemersatu umat lintas agama di Sumut. ”Saat menjadi Uskup Agung Medan, beliau membangun komunikasi yang sangat baik dengan semua umat beragama di Sumut,” katanya.
Menurut Parlindungan, Anicetus selalu menciptakan kesejukan dalam setiap membangun komunikasi dengan pemimpin umat beragama lainnya. ”Beliau membangun fondasi yang kuat untuk kerukunan umat beragama di Sumut,” katanya.