PDI-P Optimistis Menang di Empat Daerah di Sulteng
PDI-P optimistis menang di empat dari delapan daerah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di Sulteng, 9 Desember 2020.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·4 menit baca
PALU, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan optimistis memenangi empat dari delapan pemilihan kepala daerah di kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Keyakinan itu didasarkan pada survei yang dilakukan yang merupakan hasil kerja struktur partai hingga ke desa.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Sulteng Soraya Sultan menyatakan, keempat daerah yang diyakini bisa dimenangi ialah Kota Palu, Kabupaten Sigi, Banggai, dan Banggai Laut. ”Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga eksternal, perolehan suara mereka lebih dari 40 persen dibandingkan dengan pasangan calon kompetitornya. Bahkan, ada yang elektabilitasnya sampai 60 persen. Kami yakin menang di empat daerah itu yang pasangan calonnya kader partai dan petahana,” kata Soraya dalam konferensi pers di Palu, Jumat (6/11/2020).
Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 yang digelar 9 Desember 2020 dilakukan untuk mengganti pemimpin di delapan kota/kabupaten Sulteng, yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, Poso, Tojo Una-Una, Banggai Laut, Banggai, Tolitoli, dan Morowali Utara. Hanya di Kabupaten Poso PDI-P tak memiliki jagoan untuk maju di Pilkada 2020.
Di Kota Palu, PDI-P mengusung pasangan calon Hidayat-Habsa Yanti Ponulele. Hidayat merupakan petahana yang juga telah menjadi kader PDI-P. Di Sigi, partai berlambang banteng itu mengusung Irwan Lappata dan Samuel Y Pongi yang merupakan kader PDI-P.
Di Banggai, PDI-P mengusung pasangan petahana yang juga kader, Herwin Yatim-Mustar Labolo. Di Banggai Laut, partai tersebut juga mengajukan petahana yang juga Ketua DPC PDI-P Wenny Bukamo berpasangan dengan Ridaya Laode Ngkowe. Di Tolitoli, PDI-P mengusung Muhtar Deluma-Bakri Idris. Bakri adalah mantan kepala dinas yang menjadi kader PDI-P.
Terkait dengan survei yang menjadi landasan optimisme, Soraya menyatakan, jajak pendapat itu dilakukan oleh lembaga yang terdaftar. Mereka melakukan survei atas kerja sama dengan pasangan calon yang diusung PDI-P. Kedua lembaga survei itu ialah Lembaga Survei Indonesia (milik Denny JA) dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Kami tetap bertekad untuk menang dengan menggerakkan struktur partai politik. (Soraya Sultan)
Soraya menyatakan, meskipun tak seoptimistis di empat daerah tersebut, pihaknya tetap berjuang keras di tiga wilayah lainnya. Kontestasi calon yang diusung PDI-P di Morowali Utara, Tolitoli, dan Tojo Una-Una dipastikan berlangsung sengit.
Masih berdasarkan survei, selisih elektabilitas pasangan calon tersebut dengan pesaingnya sekitar 5 persen poin untuk keunggulan pasangan calon pesaing. ”Kami tetap bertekad untuk menang dengan menggerakkan struktur partai politik,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI-P Sulteng Lasnardi Lahi memastikan pemenangan para pasangan calon yang diusung partai mengutamakan kerja struktur partai. Struktur partai terbentuk hingga ke kecamatan dan desa. Selain itu, partai telah merekrut 6.000 saksi untuk memastikan pemilu berlangsung adil dan jujur di tempat pemungutan suara (TPS).
”Sambil tetap bekerja dalam tim pemenangan dengan partai koalisi, kami pada prinsipnya bekerja dengan menggerakkan struktur partai. Semua tegak lurus untuk mendukung pemenangan pasangan calon yang diusung partai,” katanya.
Selain mengusung pasangan calon di tujuh pilkada kota/kabupaten, PDI-P mengusung pasangan calon Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng. Pasangan calon tersebut diusung bersama dengan Gerindra. Pasangan tersebut bertarung dengan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir yang diusung Partai Nasdem, Golkar, Hati Nurani Rakyat, Persatuan Indonesia, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Soraya menyatakan, bersama tim pemenangan koalisi, struktur PDI-P juga berjuang untuk memenangkan Hidayat-Bartholomeus. Semua kader dan tim pemenangan terus bergerak untuk merebut hati rakyat.
Minim informasi
Sekitar sebulan sebelum pemungutan suara, sejauh ini KPU telah menggelar debat publik pertama untuk semua pasangan calon yang berkontestasi. Penyelenggara saat ini tengah menyiapkan debat publik kedua dan ketiga.
Sarifah (33), warga Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, mengeluhkan minimnya informasi gagasan atau visi-misi para calon di ruang publik. Baliho-baliho dan poster yang bertebaran tentang pasangan calon sangat sedikit yang mencantumkan visi-misi mereka.
”Mungkin saya yang kurang pantau, tetapi yang saya lihat cuma nama dan muka pasangan calon yang dicetak besar-besar di baliho atau poster. Sementara gagasan mereka membangun daerah tak muncul. Harusnya disampaikan terang benderang agar saya sebagai pemilih mengenal gagasan mereka membangun daerah ini sebagai pertimbangan untuk memilih,” paparnya.
Baliho dan poster pasangan calon pilkada bertebaran di ruas-ruas jalan besar di daerah-daerah yang menyelenggarakan perhelatan suksesi pemimpin itu. Di Kota Palu, misalnya, baliho pasangan calon dipasang di jalan-jalan protokol dan persimpangan jalan. Kebanyakan hanya menampilkan foto dan nama pasangan calon plus kalimat pendek yang menjadi jualan pasangan calon. Visi-misi atau program kerja mereka tak dicantumkan.