Debat Pilkada Balikpapan Hanya Sekali, Protokol Kesehatan Diperketat
Debat pasangan calon kepala daerah di Balikpapan yang semula direncanakan dua kali hanya akan dilaksanakan satu kali saja. Protokol kesehatan akan diperketat agar agenda debat tidak tertunda lagi.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Debat pasangan calon kepala daerah Pilkada 2020 Balikpapan yang semula direncanakan dua kali hanya akan dilaksanakan satu kali saja. Sebab, anggaran debat pertama sudah terpakai, tetapi debat ditunda beberapa jam sebelum pelaksanaan. Protokol kesehatan akan diperketat.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, Syahrul Karim, mengatakan, materi debat pasangan calon akan digabung dalam satu agenda debat. Saat ini, KPU Kota Balikpapan tengah membahas waktu debat selanjutnya sambil memastikan protokol kesehatan berjalan baik.
”KPU Balikpapan merencanakan debat dua kali. Namun, karena agenda debat sebelumnya tertunda dan anggaran sudah terpakai, maka sisa anggaran hanya bisa untuk debat sekali lagi. Namun, materi debatnya akan kami perluas,” ujar Syahrul ketika dihubungi di Balikpapan, Senin (2/11/2020).
Sebelumnya, debat pasangan calon kepala daerah di Balikpapan direncanakan pada Minggu (25/10/2020) pukul 20.00 Wita. Meskipun kegiatan sudah dipersiapkan dengan matang di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, tiba-tiba debat pertama itu dibatalkan pada pukul 18.30. Anggaran debat sekitar Rp 200 juta akhirnya melayang begitu saja.
Penundaan dilakukan karena Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha dikabarkan positif Covid-19. Hasil tes usap itu diterima Thoha sekitar pukul 18.30, beberapa saat setelah ia mengecek persiapan kegiatan debat di hotel. Setelah mendapat kabar itu, Thoha meninggalkan lokasi debat dan debat diputuskan untuk ditunda.
Saat itu, tema debat seputar pendalaman visi-misi pasangan calon, tata kelola pemerintahan, tata kelola wilayah, lingkungan hidup, ekonomi, dan pandemi Covid-19. Tema itu tetap akan dimasukkan dalam agenda debat selanjutnya dengan menambahkan tema pendidikan, sumber daya manusia, dan ketenagakerjaan.
Syahrul mengatakan, kejadian pada debat pertama menjadi bahan evaluasi KPU Balikpapan. Ia memastikan, sebelum agenda debat selanjutnya berjalan, semua orang yang hadir akan dipastikan bebas Covid-19. Selain itu, semua orang yang hadir juga akan dipastikan tidak ada yang sedang menunggu hasil tes usap.
”Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Satgas Covid-19 Kota Balikpapan. Debat juga akan disiarkan langsung di seluruh media sosial KPU Balikpapan. Kejadian sebelumnya menjadi bahan evaluasi kami,” ujar Syahrul.
KPU Kota Balikpapan saat ini masih melakukan rapat koordinasi dan mengecek kesiapan tim untuk menentukan waktu debat selanjutnya. Waktu debat belum ditentukan, tetapi dipastikan dilaksanakan sebelum tanggal 5 Desember.
Pilkada 2020 di Balikpapan hanya diikuti oleh calon tunggal, yakni Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz. Mereka diusung 8 partai dengan jumlah 40 kursi dari 45 kursi di DPRD Balikpapan. Pada kegiatan debat, calon tunggal itu akan berhadapan dengan panelis untuk diuji gagasannya dalam pilkada kali ini.
Panelis pada debat selanjutnya, antara lain, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman (Unmul), Aji Ratna Kusuma; Benny Danio dari Ikatan Arsitek Indonesia Kaltim; akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unmul, Sofyan Effendy; serta akademisi Fakultas Kehutanan Unmul, Bernaulus Saragih.
Tertundanya debat pertama itu menjadi bahan evaluasi Satgas Covid-19 dan penyelenggara pilkada di Balikpapan. Komunikasi dan koordinasi akan diperkuat sampai agenda pilkada selesai.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, KPU dan Bawaslu Balikpapan memiliki tim khusus yang fokus terhadap protokol kesehatan. Evaluasi akan dilakukan untuk melihat hal apa saja yang luput dari pantauan tim.
”Ini jadi pengalaman dan supaya menjadi pelajaran. Karena itu, kami akan koordinasi dengan Sekretaris KPU Balikpapan sebagai Ketua Satgas Covid-19 di KPU. Itu untuk kita benahi prosedur penanganan Covid-19 karena (kegiatan pilkada) masih panjang dan agar kejadian ini tidak berulang,” ujar Rizal.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Balikpapan Agustan mengatakan, berkaca dari debat sebelumnya, jumlah orang di dalam ruangan debat sudah sesuai protokol kesehatan. Hanya saja, informasi mengenai setiap orang yang hadir luput dipastikan. Hal itu menjadi catatan untuk kegiatan debat selanjutnya.
’Koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan KPU Balikpapan akan ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang pada agenda pilkada selanjutnya sampai pemilihan usai,” ujar Agustan.