Penumpang Udara dan Penyeberangan di Banyuwangi Meningkat meski Belum Normal
Libur panjang telah menaikkan jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi dan penyeberangan Ketapang. Namun, jumlah penumpang belum mencapai jumlah penumpang tahun lalu sebelum pandemi berlangsung.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Libur panjang akhir pekan di tengah pandemi tidak menyurutkan keinginan warga untuk berlibur. PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Cabang Ketapang-Gilimanuk mencatat peningkatan jumlah penumpang udara dan penyeberangan saat libur panjang akhir pekan ini.
Peningkatan itu terjadi apabila membandingkan jumlah penumpang pada hari pertama libur panjang akhir pekan dengan hari biasa di masa pandemi. Namun, apabila dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, jumlah penumpang masih belum normal. Peningkatan belum melebihi jumlah penumpang di periode yang sama tahun lalu.
Hal itu disampaikan Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Cin Asmoro di Banyuwangi, Kamis (29/10/2020). ”Hari Rabu (28/10/2020) yang diprediksi sebagai puncak arus mudik mencatatkan jumlah penumpang datang dan pergi sebanyak 403 orang. Jumlah itu lebih tinggi apabila dibandingkan hari Senin yang hanya 215 orang dan Selasa yang hanya 330 orang,” katanya.
Cin mengatakan, pada hari biasa di masa pandemi jumlah penumpang yang datang dan terbang dari Bandara Banyuwangi sekitar 300 orang per hari. Libur panjang akhir pekan sejak Rabu hingga Minggu banyak dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan perjalanan ke luar kota.
Namun, apabila dibandingkan tahun lalu, jumlah penumpang pada hari pertama libur panjang akhir pekan tersebut jauh di bawah tahun lalu. Pada tanggal yang sama tahun lalu terdapat 764 orang yang datang dan terbang dari Bandara Banyuwangi.
”Apabila dibandingkan tahun lalu, jumlah penumpang memang turun drastis hingga 42 persen. Demikian pula dengan jumlah pesawat yang terbang pada hari itu. Tahun lalu ada 14 pesawat, sedangkan saat ini hanya 8 pesawat,” ungkap Cin.
Apabila dibandingkan tahun lalu, jumlah penumpang memang turun drastis hingga 42 persen. (Cin Asmoro)
Cin mengatakan, puncak arus mudik libur panjang akhir pekan diduga sudah terlewati pada Rabu lalu. Sedangkan puncak arus balik libur panjang akhir pekan diprediksi terjadi Minggu (1/11/2020).
Untuk dapat melakukan perjalanan penerbangan, Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi tetap meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan melengkapi persyaratan administrasi. Persyaratan administrasi yang diperlukan antara lain surat keterangan hasil nonreaktif rapid test.
Penyeberangan
Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi di penyeberangan Ketapang Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. PT PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Cabang Ketapang-Gilimanuk mencatat jumlah penyeberang pada Selasa hingga Rabu mencapai 1.852 orang.
”Dari 1.852 penyeberang, 1.002 orang di antaranya menuju Bali, sedangkan 850 sisanya dari Bali menuju Jawa. Sedangkan total kendaraan roda 2 hingga truk dan bus yang menyeberang mencapai 28.818 unit yang didominasi kendaraan dari Bali sebanyak 17.798 unit,” kata General Manager PT ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni.
Fahmi mengatakan, jumlah tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan hari-hari pada masa pandemi. Biasanya, jumlah penyeberang hanya mencapai 292 orang per hari. Dengan penumpang mencapai 1.852 orang itu, artinya jumlahnya meningkat 95,9 persen.
Namun apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlahnya justru menurun. Tahun lalu sebelum terjadi pandemi, pada periode yang sama jumlah penyeberang bisa mencapai 12.274 orang per hari. Dengan demikian penyeberang tahun ini menurun 69,1 persen dibandingkan tahun lalu.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Ali Ruchi mengimbau agar masyarakat yang melakukan perjalanan saat liburan panjang tetap menjaga protokol kesehatan. Ia berharap momen libur panjang tidak menjadi sarana penularan Covid-19.
”Kami bisa memaklumi tingginya masyarakat yang melakukan perjalanan. Selain karena libur panjang akhir pekan, mungkin masyarakat selama ini sudah jenuh menahan diri tidak berpergian karena pandemi. Namun tetap patuhi standar keamanan perjalanan dan protokol kesehatan,” ujarnya.
Ali Ruchi mengimbau warga agar tetap setia menggenakan masker dan membawa cairan pembersih tangan dalam perjalanan. Ia menambahkan sebisa mungkin tidak banyak singgah di tempat-tempat yang tidak menerapkan protokol kesehatan.