Meski Kasus Aktif Menurun, Ada 650 Kasus Baru Selama Sepekan di Sumut
Kasus aktif Covid-19 di Sumatera Utara terus menurun dan kini mencapai 2.158 kasus, berkurang 536 kasus dibanding pekan lalu. Penurunan kasus aktif karena kesembuhan yang meningkat dan kasus positif baru yang berkurang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kasus aktif Covid-19 di Sumatera Utara terus menurun dan kini mencapai 2.158 kasus, berkurang 536 kasus dibandingkan pekan lalu. Penurunan kasus aktif karena kesembuhan yang meningkat dan kasus positif baru yang berkurang. Razia penerapan protokol kesehatan yang semakin ketat dinilai mengurangi penularan di ruang publik.
”Kasus Covid-19 di Sumut semakin terkendali dalam beberapa pekan ini. Namun, perlu diingat, penularan masih terus terjadi. Satu pekan ini masih ada 650 kasus positif baru,” tutur Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah, di Medan, Senin (12/10/2020).
Aris mengatakan, meskipun pandemi Covid-19 semakin bisa dikendalikan, masyarakat harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Ia pun mengingatkan, kasus positif baru masih ditemukan dan pasien Covid-19 yang meninggal pun terus bertambah, tetapi dengan tren menurun.
Masyarakat harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Ia menambahkan, akumulasi jumlah kasus positif di Sumut kini mencapai 11.419 kasus. Sebanyak 8.881 di antaranya telah sembuh dan 473 meninggal. Dalam sepekan terakhir, terdapat 25 kasus meninggal di Sumut. Angka lainnya yang menunjukkan perbaikan adalah meningkatnya rasio kesembuhan dibandingkan kasus positif dari 70,63 persen pekan lalu menjadi 76,82 persen pekan ini.
Aris juga mengingatkan, masyarakat yang melakukan unjuk rasa penolakan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja agar tetap memperhatikan protokol Covid-19. ”Kami hargai hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat di depan umum. Namun, tetap patuhi protokol kesehatan,” katanya.
Beberapa hal yang perlu dipatuhi adalah tidak ikut aksi apabila sakit, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Pengunjuk rasa juga diminta tidak bersalaman atau kontak fisik.
Aris menyebutkan, penularan Covid-19 di Sumut juga semakin terkendali dengan penelusuran kontak yang kian masif. Hal itu karena kapasitas laboratorium PCR di Sumut terus meningkat dan kini mencapai 2.300 spesimen per hari. Dalam sepekan terakhir, Sumut melakukan pengujian terhadap 10.153 spesimen.
Pengujian spesimen dilakukan di 13 laboratorium PCR di Sumut, sembilan di antaranya berada di Medan. Tiga lainnya berada di Kabupaten Deli Serdang, Karo, dan Gunungsitoli. Peningkatan itu diharapkan bisa meningkatkan penelusuran kontak. Penapisan massal juga dilakukan di daerah dengan tingkat penularan tinggi.
Penegakan disiplin
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Medan, Binjai, Deli Serdang, Kolonel (Inf) Azhar Mulyadi, mengatakan, kasus Covid-19 di Sumut kini semakin terkendali, antara lain, karena penegakan disiplin yang terus dilakukan. ”Kami masih terus merazia tempat hiburan malam, kafe, dan tempat publik lainnya. Sejumlah tempat usaha kami tutup sementara karena tidak menerapkan protokol Covid-19,” ucapnya.
Azhar mengatakan, saat ini pihaknya berfokus menjatuhkan sanksi kepada pelaku usaha yang tidak disiplin menerapkan protokol Covid-19. Mereka menjatuhkan sanksi berupa teguran tertulis dan pembubaran kerumunan. ”Sanksi tegas berupa penutupan sementara tempat usaha pun dijatuhkan bagi pelaku usaha yang tidak mengindahkan teguran tertulis,” kata Azhar.
Azhar menjelaskan, sebagian besar tempat usaha yang telah diberikan teguran tertulis telah menerapkan protokol kesehatan. Mereka berharap disiplin itu tetap bisa dipertahankan. Pengawasan pun akan terus dilakukan khususnya di episentrum penularan Covid-19 di Sumut, yakni Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Penjabat Sementara Wali Kota Medan Arief Sudarto Trinugroho mengatakan, pihaknya kini terus berupaya memutus rantai penularan di Kota Medan. ”Hal utama yang harus dilakukan saat ini adalah menerapkan protokol kesehatan di ruang publik,” katanya.
Arief pun berharap, penegakan disiplin yang dilakukan bisa membuat masyarakat semakin patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.