Penari lengger lanang Banyumas Rianto mengapresiasi langkah pemerintah setempat yang telah menyediakan ruang di Kecamatan Banyumas untuk dijadikan rumah lengger. Ia bersama para seniman bersiap mengisi tempat ini.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
Penari Lengger Lanang Banyumas Rianto (39) bersama para seniman Banyumas bersiap menata dan mengisi Rumah Lengger Banyumas yang baru saja diresmikan oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Sabtu (3/10/2020). B
angunan yang dulu adalah kandang kuda dan pergudangan di sebelah timur Pendopo Sipanji Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah akan dimanfaatkan sebagai galeri, workshop, serta laboratorium seni Banyumas.
“Fungsi kandang kuda seperti ini, kita bisa buat untuk galeri. Saya mencontoh dari orang-orang yang ada di Australia atau di luar negeri. Mereka tidak merubah, tapi memanfaatkan yang ada. Orang akan berimajinasi masa lampau seperti apa,” kata Rianto sambil menunjukkan lokasi Rumah Lengger Banyumas, Kamis (8/10/2020).
Rumah Lengger Banyumas telah digadang-gadang Rianto sejak lama. Rumah Lengger Banyumas ini nantinya selain menjadi tempat berkreativitas para seniman, juga menjadi museum untuk menyimpan sejumlah peninggalan kostum, alat rias, selendang maestro lengger lanang Mbok Dariah. Tidak hanya kesenian lengger, tapi juga kesenian ebeg atau kuda lumping, buncisan, calung Banyumasan, batik, dan lain-lain akan diabadikan di tempat ini.
Selain itu, rumah lengger ini juga akan dilengkapi dengan arsip pemberitaan tentang aneka kesenian di Banyumas dari sejumlah media massa. “Kalau tidak dilestarikan, itu semua akan hilang. Sasaran kita bukan warga Banyumas saja, tapi orang luar Banyumas juga butuh informasi tentang kebudayaan Banyumas,” papar Rianto yang pertengahan bulan akan kembali ke Jepang.