Menjaga Semangat Kreatif Warga Kota Denpasar
Warga Kota Denpasar, Bali, akan memilih pemimpinnya dalam Pemilihan Kepala Daerah 2020. Kedua pasang peserta Pilkada Kota Denpasar 2020 berjanji mengembangkan industri kreatif dan digital untuk ekonomi warga.
Di Gedung Dharma Negara Alaya, Kota Denpasar, terpajang puluhan foto yang mendokumentasikan aktivitas masyarakat di Kota Denpasar sejak awal 1900-an. Di antara foto-foto lawas itu, terdapat foto tempo dulu yang menggambarkan suasana warga di Peken Payuk dan Pasar Badung sekitar 1912.
Kedua pasar yang dipisahkan Tukad Badung itu masih ada sampai saat ini. Mereka bertransformasi dari pasar yang semula beralaskan tanah menjadi bangunan bertingkat seiring perkembangan dan kemajuan Kota Denpasar. Peken Payuk menjelma menjadi Pasar dan Pertokoan Kumbasari yang berada di sisi barat Tukad Badung dan Pasar Badung, yang masih tetap bernama Pasar Badung dan saat ini semakin megah, berada di sisi timur Tukad Badung.
Keberadaan dua pasar tradisional dan ikonik di pusat kota, yakni di kawasan Jalan Gajah Mada, di samping lebih dari 40 pasar tradisional lainnya di Kota Denpasar, seolah-olah menegaskan keberadaan Kota Denpasar sebagai pusat ekonomi di Bali. Tidak hanya pasarnya, jumlah unit koperasi di Kota Denpasar tercatat lebih dari 1.000 lebih unit dari sekitar 4.800 unit koperasi di seluruh Bali.
Baca juga: Denpasar, Jantung Pariwisata Bali
Selain pasar dan koperasi, denyut ekonomi warga Kota Denpasar juga digerakkan puluhan ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri kecilnya. Lebih dari 32.000 UMKM tumbuh di Kota Denpasar dan menghidupi sebagian warga di ibu kota Provinsi Bali itu. Catatan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali menyebutkan, jumlah UMKM di Bali 326.000 usaha per Desember 2018.
”Pengembangan UKM dan juga IKM di Kota Denpasar sudah mendapat perhatian dari pemerintah” kata Ketua Asosiasi Bordir Endek dan Songket Kota Denpasar Ni Wayan Ria Mariani yang juga pemilik usaha Rhea Cempaka Sanur.
Ria menambahkan, Pemerintah Kota Denpasar menggelar Denpasar Festival (Denfest) secara rutin setiap tahun sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap UMKM dan IKM di Kota Denpasar. ”Ibaratnya Denfest itu menjadi pesta bagi perajin dan pelaku UMKM di Kota Denpasar,” ujar Ria.
Denpasar Festival bermula dari acara festival di pusat kota, yakni Gajah Mada Town Festival, yang digelar 2008. Kedua pasar ikonik, Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, berada di kawasan Jalan Gajah Mada. Setahun berikutnya, 2009, festival di pusat Kota Denpasar itu diresmikan sebagai Denpasar Festival yang dipusatkan di seputaran Patung Empat Muka atau lebih dikenal sebagai kawasan Catur Muka Kota Denpasar. Acara itu digelar secara rutin setiap tahun pada Desember.
Jumat (2/10/2020), Pemerintah Kota Denpasar menggelar Denpasar Festival 2020. Ajang pentas seni dan budaya sekaligus pasar beraneka produk kreatif itu dilangsungkan di tengah masa pandemi Covid-19.
Dalam acara pembukaan Denpasar Festival 2020 di Gedung Dharma Negara Alaya, Jumat (2/10/2020) malam, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyatakan, ajang Denpasar Festival 2020 bertransformasi dengan mengadaptasi situasi pandemi Covid-19. Transformasi dengan beradaptasi dalam situasi pandemi Covid-19 yang dimaksud Wali Kota Denpasar Rai Mantra, di antaranya Denpasar Festival 2020 digelar dengan menyinergikan penyelenggaraan acara festival itu secara dalam jaringan (daring) dan secara di luar jaringan (luring).
Ketua Harian Badan Kreatif Kota Denpasar I Putu Yuliarta menyatakan, perubahan pelaksanaan kegiatan Denpasar Festival dari semula berkonsep festival jalanan (street festival) menjadi festival hibrida karena festival digelar secara daring dan luring, menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. ”Denfest 2020 ini boleh dikatakan sebagai festival virtual terpanjang jangka waktunya karena dilangsungkan selama tiga bulan sampai Desember nanti,” kata Yuliarta ketika ditemui di Gedung Dharma Negara Alaya, Jumat (2/10/2020).
Gedung Dharma Negara Alaya yang menjadi tempat pembukaan sekaligus tempat utama penyelenggaraan acara Denpasar Festival 2020 merupakan gedung yang didedikasikan Pemerintah Kota Denpasar sebagai simpul utama (hub) yang mengakomodasi semangat kreatif dan inovasi warga Kota Denpasar.
Sejak diresmikan Wali Kota Denpasar Rai Mantra pada Desember 2019, Gedung Dharma Negara Alaya dinyatakan sebagai wujud visi dan misi Kota Denpasar, yakni Denpasar kreatif berwawasan budaya.
Pemimpin baru
Semangat dan daya kreatif warga Kota Denpasar juga menjadi bidikan pasangan calon peserta Pilkada Kota Denpasar 2020. Dua pasangan kandidat wali kota dan wakil wali Kota Denpasar sudah disahkan Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar sebagai peserta Pilkada Kota Denpasar 2020.
Kami akan benar-benar membangun semangat kreatif masyarakat dan memanfaatkan fasilitas Gedung Dharma Negara Alaya sebagai hub kreatif sekaligus hub digital. (Jaya Negara)
Dua pasangan calon peserta Pilkada Kota Denpasar 2020 adalah I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa dan Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara. Kedua pasangan kandidat wali kota dan wakil wali kota Denpasar itu akan memperebutkan dukungan dari sekitar 445.193 pemilih sesuai Daftar Pemilih Sementara (DPS) per 10 September 2020 pada saat pemungutan suara Pilkada Kota Denpasar tanggal 9 Desember 2020.
”Kami akan benar-benar membangun semangat kreatif masyarakat dan memanfaatkan fasilitas Gedung Dharma Negara Alaya sebagai hub kreatif sekaligus hub digital,” kata Jaya Negara, calon Wali Kota Denpasar yang berpasangan dengan Arya Wibawa, atau paket Jaya Wibawa, ketika ditemui Rabu (30/9/2020).
Jaya Negara menambahkan, potensi UMKM dan IKM di Kota Denpasar harus dikembangkan dan disinergikan dengan kemajuan teknologi digital. ”Torehan pencapaian Wali Kota Denpasar sekarang akan kami teruskan,” ujar Jaya Negara yang saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Denpasar.
Kami ingin menumbuhkan ekonomi kreatif Kota Denpasar, antara lain, dengan menyiapkan pasar digital berbasis komputasi awan. (Ambara)
Calon wali kota Denpasar yang berpasangan Kertha Negara, Ambara, mengatakan, pembangunan ekonomi daerah dan warga Kota Denpasar menjadi perhatian pasangan Ngurah Ambara dan Kertha Negara, atau paket Amerta.
”Pasar dan UMKM merupakan simbol sekaligus keunggulan Kota Denpasar,” kata Ambara yang berlatar belakang pengusaha ketika ditemui pada Selasa (29/9/2020). ”Kami ingin menumbuhkan ekonomi kreatif Kota Denpasar, antara lain, dengan menyiapkan pasar digital berbasis komputasi awan. Hal ini sangat dimungkinkan karena aksesibilitas telekomunikasi di Kota Denpasar sudah baik,” ujar Ambara.
Untuk memaksimalkan potensi warga Kota Denpasar, Ambara menyatakan pihaknya berkomitmen membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Denpasar, terutama melalui pendidikan. Ambara mengatakan, kualitas pendidikan di sekolah negeri dan sekolah swasta di Kota Denpasar harus dibangun merata sehingga tidak lagi terjadi pembedaan antara pendidikan negeri dan pendidikan swasta.
Jaya Negara mengakui, kualitas sumber daya manusia di Kota Denpasar sudah cukup baik. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Denpasar lebih tinggi dibandingkan rata-rata IPM Provinsi Bali ataupun IPM secara nasional. Akan tetapi, menurut Jaya Negara, pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan bagi warga Kota Denpasar tetap penting menuju kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Pandemi Covid-19
Mereka, kedua pasangan calon peserta Pilkada Kota Denpasar 2020, bersama lebih dari 900.000 jiwa penduduk Kota Denpasar sedang menghadapi jalan terjal, yakni pandemi Covid-19, di tengah perjalanan menuju Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar 2020.
Jaya Negara menyatakan, bersama Arya Wibawa akan mendukung langkah pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan mencegah penyebaran penyakit akibat virus korona baru itu, di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyakit Covid-19. Jaya Negara menambahkan, mereka juga merencanakan penyiapan tempat karantina bagi pasien tanpa gejala yang dilengkapi fasilitas kesehatan yang memadai.
”Dalam jangka pendek, kami berencana meneruskan program bantuan sosial, misalnya, bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga terdampak,” kata Jaya Negara. Bantuan tersebut juga akan disiapkan bagi kalangan UMKM di Kota Denpasar agar ekonomi masyarakat tetap bergerak.
Baca juga: Transformasi Denpasar Festival Membuka Peluang di Tengah Keterbatasan
Sementara itu, Ambara menyatakan dirinya bersama Kertha Negara memandang penting penanganan pandemi Covid-19. Untuk itu, mereka memasukkan rencana penanganan pandemi Covid-19 dalam misi paket Amerta di bidang kesehatan, di antaranya menyediakan alat uji usap (swab) mencukupi, sekurang-kurangnya 30 persen dari jumlah penduduk Kota Denpasar, dan laboratorium uji usap.
Ambara menambahkan, mereka juga berencana menyediakan vaksin Covid-19 dan menggratiskan vaksin Covid-19 itu bagi masyarakat kurang mampu. Ambara menyatakan, pihaknya merencanakan pemberian bantuan logistik bagi keluarga yang menjalani isolasi mandiri dan sekaligus menyiapkan tim medis untuk mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri.