Dua Kandidat Gubernur Kalsel Siap Berlaga dengan Protokol Kesehatan
Dua kandidat gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan siap berlaga dalam Pilkada 2020, yang berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19. Komitmen kedua kandidat untuk menerapkan protokol kesehatan sangat dinanti.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Dua kandidat gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan siap berlaga dalam Pemilihan Kepala Daerah 2020, yang berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19. Setelah mendapatkan nomor urut, kedua kandidat berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan dalam tahapan pilkada selanjutnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalsel menggelar rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel di Banjarmasin, Kamis (24/9/2020) sore. Ini berbeda dengan tahapan penetapan pasangan calon yang digelar sehari sebelumnya dalam rapat pleno tertutup. Kegiatan rapat pleno berlangsung di Aula Kantor KPU Kalsel dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua KPU Kalsel Sarmuji mengatakan, rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel berlangsung dalam waktu kurang dari 1 jam. Pasangan calon (paslon) yang lebih dulu datang diminta langsung mengambil bola pingpong bertuliskan angka. Paslon dengan akumulasi angka terkecil kemudian memilih nomor urut terlebih dahulu.
Pasangan Sahbirin Noor-Muhidin yang lebih dulu mengambil bola pingpong berangka mendapatkan nomor satu. Selanjutnya, pasangan Denny Indrayana-Difriadi mendapatkan nomor dua. ”Tahapan kali ini berjalan tertib dan lancar,” ujar Sarmuji di Banjarmasin, Jumat (25/9/2020).
Tahapan selanjutnya adalah masa kampanye yang akan berlangsung dari 26 September sampai 5 Desember 2020. Menurut Sarmuji, pelaksanaan kampanye berpedoman pada Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020 yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
”Kami berharap paslon bisa melaksanakan kampanye dengan mengikuti protokol kesehatan. Mereka juga harus siap disanksi jika melanggar protokol kesehatan,” katanya.
Sarmuji mengatakan, paslon yang berlaga dalam pilkada kali ini harus berkomitmen menerapkan protokol kesehatan agar pelaksanaan pilkada tidak memperparah situasi pandemi Covid-19. Seusai mendapatkan nomor urut, mereka diminta membacakan deklarasi dan menandatangani pakta integritas kepatuhan dan disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Kami berharap paslon bisa melaksanakan kampanye dengan mengikuti protokol kesehatan. Mereka juga harus siap disanksi jika melanggar protokol kesehatan.
Calon gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, yang merupakan petahana mengatakan, pelaksanaan pilkada kali ini memang tidak lazim dari pelaksanaan pilkada sebelumnya. ”Saat ini, bumi lagi diserang Covid-19. Namun, kita tidak boleh menyerah dengan adanya wabah itu. Kita yakin kita bisa melaksanakan (pilkada) dengan menjaga protokol kesehatan,” katanya.
Pasangan Sahbirin-Muhidin yang diusung Partai Golkar, PDI-P, PAN, PKS, PKB, dan Nasdem bersyukur atas nomor urut satu yang didapatkan. ”Alhamdulillah, kami dapat nomor satu. Nomor itu juga sudah menjadi kehendak kami dan kehendak Allah SWT,” ujarnya.
Calon gubernur Kalsel Denny Indrayana menyatakan, akan mematuhi dan menaati Peraturan KPU pada masa kampanye. ”Kami akan melaksanakan kampanye dengan dua cara, yakni secara online (daring) dengan media sosial dan juga secara offline (luring) dengan bertatap muka langsung dengan calon-calon pemilih. Tentu semuanya tetap menggunakan standar protokol kesehatan,” katanya.
Pasangan Denny-Difriadi yang diusung oleh Partai Gerindra, Demokrat, dan PPP juga bersyukur atas nomor urut dua yang didapatkan. ”Dalam hati kecil kami memang mengharapkan nomor dua seperti nomor pasangan Prabowo-Sandi dalam pemilihan presiden 2019. Ini menjadi harapan sekaligus kenyataan sebagaimana Prabowo-Sandi meraih kemenangan di Kalsel dalam Pilpres 2019,” katanya.
Dalam kegiatan pengundian nomor urut pasangan calon yang berlangsung tertib dan lancar, kedatangan para pendukung kedua paslon tetap tak bisa dibendung. Mereka bertahan di luar pagar Kantor KPU Kalsel dan dijaga aparat keamanan. Karena jumlah mereka tidak lebih dari 20 orang, kerumunan massa masih terkendali.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Aries Mardiono mengatakan, pihaknya sudah mengimbau paslon untuk tidak menciptakan kerumunan dalam rangka menjaga protokol kesehatan. ”Meskipun ini bisa dikendalikan, tetap akan kami tindak lanjuti. Kalau memang perlu mengeluarkan rekomendasi, akan kami keluarkan,” katanya.