10 Tenaga Kesehatan RS Bahteramas Kendari Terpapar Covid-19
Tiga dokter dan tujuh perawat terkonfirmasi positif Covid-19 di RS Bahteramas Kendari, Sultra. Mereka terpapar setelah merawat dan mengoperasi seorang pasien yang positif.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sebanyak 10 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat di RS Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diketahui sempat merawat dan melakukan operasi terhadap seorang pasien, yang belakangan terkonfirmasi positif Covid-19. Selain dilakukan uji spesimen (swab) terhadap dokter dan perawat, ruangan operasi rumah sakit tersebut juga ditutup sementara.
”Sampai siang tadi, saya dilaporkan sebanyak 10 orang di RS Bahteramas positif Covid-19. Mereka adalah tiga dokter, termasuk seorang ahli bedah, dan sisanya perawat. Kami sudah istirahatkan sambil menunggu hasil swab lainnya,” kata Pelaksana Tugas Direktur RS Bahteramas dr Hasmuddin, di Kendari, Minggu (20/9/2020).
Tiga dokter, Hasmuddin menuturkan, dirawat di ruangan utama rumah sakit. Sementara para perawat yang tidak menunjukkan gejala diarahkan untuk dirawat di balai diklat BPSDM yang telah dipersiapkan Pemprov Sultra.
Hasmuddin menceritakan, transmisi virus berasal dari seorang pasien yang dioperasi beberapa hari sebelumnya. Pasien tersebut sebenarnya telah lama dirawat di rumah sakit dan telah dioperasi juga. Pasien tersebut saat diuji cepat menunjukkan hasil nonreaktif.
Pasien tersebut, lanjut Hasmuddin, lalu menjalani operasi lanjutan dengan keluhan berbeda. Ia lalu masuk ke ruang operasi dan mendapat tindakan. Setelah dioperasi, pasien lalu masuk ke ruangan ICU. Di situ, pasien berdampingan dengan pasien lain.
”Di situ pasien lalu diuji usap, dan terkonfirmasi positif Covid-19. Semua yang pernah bersentuhan dengan pasien tersebut lalu kami uji usap dan hasilnya seperti kita tahu sebanyak 10 orang positif sampai siang ini. Semoga tidak bertambah,” tuturnya.
Atas kejadian ini, ia menambahkan, ruangan operasi RS Bahteramas ditutup selama dua hari terakhir. Penutupan dilakukan untuk penyemprotan disinfektan sesuai protokol yang berlaku. Jika tidak ada halangan, ruangan operasi akan dibuka kembali beberapa hari ke depan.
Meski ditutup, Hasmuddin mengatakan, operasi yang sifatnya mendesak tetap bisa dilakukan di beberapa ruangan. Hanya saja, operasi yang sifatnya tidak mendesak ditunda hingga ruangan benar-benar bisa difungsikan.
”Pelayanan sejauh ini masih berjalan normal. Operasi yang sifatnya mengancam nyawa pasien tetap kami lakukan. Kami berharap agar jumlah dokter atau perawat yang terpapar tidak semakin banyak,” katanya.
Dokter spesialis bedah RS Bahteramas dr La Ode Rabiul Awal, yang menangani pasien lainnya, menuturkan, transmisi diketahui terjadi dari pasien ke dokter, dan pasien lainnya. Seorang pasien lainnya terkonfirmasi positif setelah dilakukan tindakan.
”Awalnya, seorang pasien masuk karena darurat, dan setelah diuji cepat nonreaktif. Akhirnya dioperasi dan masuk ICU. Tapi, setelah masuk, saturasinya turun, dan hasil uji spesimen terkonfirmasi positif,” ujar Rabiul, yang juga selaku Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra.
Menurut Rabiul, seorang pasien lain, yang sempat satu ruangan dengan pasien yang telah dioperasi tersebut, juga terkonfirmasi positif. Ia dan tim yang menangani pasien harus diuji usap karena beberapa kali bersentuhan dengan pasien operasi.
”Hasil swab saya alhamdulillah negatif, tapi ada perawat di tim kami yang positif Covid-19. Semua yang positif dalam kondisi baik,” tuturnya.
Data Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra, total sebanyak 39 dokter di Sultra terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, sembilan dokter spesialis dan 30 dokter umum.
Sementara, pada Minggu sore, jumlah pasien positif Covid-19 di Sultra berjumlah 72 orang, dengan satu kasus meninggal. Jumlah total kasus meninggal sebanyak 48 orang dari total akumulasi kasus 2.188 orang.