Bertambah, Sebanyak 25 Dokter dan Perawat di Buton Positif Covid-19
Sebanyak 25 tenaga kesehatan di Buton, Sulawesi Tenggara, positif Covid-19. Jumlah ini menambah total dokter dan perawat yang terinfeksi virus menjadi total 55 orang.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sebanyak 25 tenaga kesehatan di Buton, Sulawesi Tenggara, terpapar Covid-19. Jumlah ini menambah dokter dan perawat yang terinfeksi virus menjadi total 55 orang. Protokol ketat perlu dipertimbangkan seiring melonjaknya kasus.
”Hari ini di Buton bertambah 39 orang. Jumlah ini yang terbanyak selama ini. Dari jumlah itu, 25 orang di antaranya tenaga kesehatan. Sebanyak 14 orang adalah kasus dari kontak erat dan kasus sporadis,” kata Hayun, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buton, dihubungi dari Kendari, Senin (20/7/20200).
Sebanyak 25 orang tenaga kesehatan ini, ucap Hayun, terdiri dari 2 dokter, 23 perawat, dan 1 bidan. Mereka tersebar di tiga puskesmas, yaitu Siontapina 20 orang, Barangka 4 orang, dan Pasarwajo 1 orang.
Transmisi virus yang menimpa dokter, perawat, dan bidan ini, kata Hayun, berasal dari kluster berbeda. Di setiap puskesmas itu diketahui sempat merawat pasien yang belakangan teridentifikasi positif Covid-19.
Di Puskesmas Siontapina, misalnya, merawat pasien pada awal Juni. Saat itu, pemeriksaan di sana belum memakai alat pelindung diri maksimal karena keterbatasan persediaan barang.
Saat spesimen keluar, pasien tersebut diketahui positif terjangkit virus. Semua tenaga kesehatan lalu diambil spesimen untuk diuji. Hari ini hasil pengujian keluar. Tidak tanggung-tanggung, 20 orang di antaranya positif.
”Semua tenaga kesehatan telah isolasi mandiri dan dalam keadaan sehat. Total 55 tenaga kesehatan dari total 105 kasus karena sebelumnya ada 30 orang yang telah positif. Sebagian di antara yang positif beberapa waktu lalu telah sembuh,” kata Hayun.
Sebelumnya, pada pertengahan Juni, 28 tenaga kesehatan di RSUD Buton positif terjangkit Covid-19. Berselang beberapa hari, dokter dan perawat yang positif kembali bertambah dua orang.
Oleh karena itu, Hayun menambahkan, semua kegiatan pelayanan di fasilitas kesehatan wajib memakai alat pelindung diri lengkap. Selain itu, masyarakat diharapkan terus menjaga diri, melakukan protokol kesehatan, dan tidak keluar rumah untuk sesuatu yang tidak begitu penting.
Di Sultra, penambahan kasus mencapai 48 orang. Jumlah ini membuat ada 635 kasus total kasus di Sultra. Sebanyak 11 orang meninggal, 379 orang sembuh, dan 245 orang masih dalam perawatan.
Perwakilan juru bicara GTPP Covid-19 Sultra, Mohammad Ridwan, menyampaikan, pasien yang dirawat ini tersebar di sejumlah kabupaten/kota di wilayah ini. Pasien sebagian besar dalam kondisi sehat dan beberapa membutuhkan perawatan.
”Untuk kasus baru sendiri, selain 39 orang dari Buton, sembilan orang berasal dari Kendari. Transmisi kasus dari kontak erat dan kasus sporadis,” ucapnya.
Menurut Ridwan, pihaknya mengimbau agar gugus tugas kabupaten/kota semakin gencar menelusuri dan menggelar tes massal terhadap masyarakat. Sebab, dalam masa persiapan normal baru, penambahan kasus harus dikontrol.
Selain itu, tambahnya, masyarakat juga harus terus menerapkan protokol ketat dalam aktivitas keseharian. Memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan diri sangat penting dilakukan semua pihak.