Ketua dan komisioner KPU Agam serta anggota Bawaslu Agam dinyatakan positif Covid-19. Sepuluh hari lalu mereka mengikuti tes usap karena dua bakal calon kepala daerah dinyatakan positif Covid-19 seusai mendaftar ke KPU.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Ketua dan komisioner KPU Agam serta anggota Bawaslu Agam dinyatakan positif Covid-19. Sepuluh hari lalu mereka mengikuti tes usap karena dua bakal calon kepala daerah dinyatakan positif Covid-19 seusai mendaftar ke KPU Agam. Ketua KPU Sumatera Barat mengingatkan agar petugas KPU di semua kabupaten/kota disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Ketua KPU Agam Riko Antoni, Rabu (16/9/2020), membenarkan, dirinya dan seorang komisioner lain dinyatakan positif Covid-19. Mereka saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah sembari menunggu arahan lebih lanjut dari petugas Dinas Kesehatan Agam.
”Benar, saya dan satu komisioner dinyatakan positif Covid-19. Saya dapat kabar dari petugas Dinkes Agam dan sementara diminta isolasi mandiri,” kata Riko ketika dihubungi dari Padang, Rabu siang.
Selain ia dan seorang komisioner, kata Riko, ada seorang pegawai dan anak magang di KPU Agam yang juga dinyatakan positif Covid-19. Sebagai antisipasi, sejumlah pegawai dan staf di kantor KPU Agam yang berkontak dengan mereka kembali mengikuti tes usap.
Menurut Riko, dirinya termasuk orang tanpa gejala karena merasa kondisi kesehatannya normal. Sejak mengikuti tes usap sepuluh hari lalu, Riko mengaku tidak pernah demam, batuk, ataupun gangguan indera penciuman.
Riko menambahkan, komisioner sudah menunjuk pelaksana harian Ketua KPU Agam. Untuk sementara, tugas itu diemban oleh Komisioner KPU Agam Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Zainal Abadi.
Kepala Dinas Kesehatan Agam Indra Rusli mengatakan, ketua dan komisioner KPU Agam yang positif Covid-19 itu segera menjalani penapisan di rumah sakit. ”Mereka bakal diperiksa di rumah sakit, skrining, rontgen, dan konsultasi dengan dokter paru. Apakah nanti perlu dirawat di rumah sakit atau cukup menjalani isolasi mandiri,” kata Indra.
Indra menambahkan, temuan positif Covid-19 di KPU Agam merupakan hasil pelacakan kontak erat terhadap dua bakal pasangan calon yang dinyatakan positif Covid-19 seusai mendaftar ke kantor KPU.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Agam Martias Wanto menyatakan telah muncul kluster pilkada di Agam. Selain empat petugas di KPU Agam, empat anggota Bawaslu Agam, yaitu dua komisioner dan dua anggota sekretariat, juga dinyatakan positif Covid-19.
”Hari ini kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 (di Agam), yaitu sebanyak 34 orang. Empat orang di antaranya berasal dari KPU Agam dan empat orang dari Bawaslu Agam,” kata Martias dalam siaran pers.
Sebelumnya, dua bakal calon kepala daerah di Agam, yaitu Trinda Farhan Satria dan Andri Warman, dinyatakan positif Covid-19, Senin (7/9/2020). Sehari sebelumnya, mereka bersama bakal calon wakil bupati masing-masing mendatangi kantor KPU Agam untuk proses pendaftaran.
Mendapatkan informasi tersebut, semua petugas KPU Agam langsung mengikuti tes usap. Riko mengatakan, setidaknya ada 31 komisioner, pegawai, dan staf lainnya di KPU Agam mengikuti tes usap pada Senin (7/9/2020) siang.
Ketua KPU Sumbar Amnasmen mengharapkan, tahapan Pilkada Agam tidak terganggu karena ketua dan komisioner KPU Agam terpapar Covid-19. Dalam kondisi pandemi Covid-19, penyelenggara pemilu di Sumbar bisa bekerja dari rumah dengan menggunakan aplikasi konferensi video.
”Tiga komisioner lain tetap bisa beraktivitas (meskipun dua komisioner positif Covid-19). Tentu sekarang bagaimana mereka berkoordinasi menyelesaikan tugas ke depan,” kata Amnasmen.
Amnasmen juga meminta agar ketua dan komisioner KPU Agam yang positif Covid-19 kembali mengikuti tes usap. Sebab, status positif Covid-19 yang diumumkan hari ini merupakan hasil pemeriksaan pada Senin (7/9/2020). Ada kemungkinan setelah sepuluh hari mereka sudah kembali negatif Covid-19.
Dengan adanya ketua dan komisioner terpapar Covid-19, Amnasmen mengharapkan semua petugas KPU di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Petugas diminta selalu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengecek suhu tubuh, dan langkah antisipasi lainnya.
”Langkah paling utama adalah menerapkan protokol kesehatan. Dalam kondisi sekarang, tugas negara tetap mesti dilakukan. Dengan menjaga diri, berarti kita menjaga orang lain. Begitu sebaliknya,” ujar Amnasmen.
Kelebihan beban
Secara terpisah, Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Andani Eka Putra mengatakan, beberapa hari terakhir terjadi kelebihan beban laboratorium. Jumlah sampel yang dikirim daerah tidak sebanding dengan kapasitas laboratorium. Dampaknya, hasil pemeriksaan terlambat diumumkan.
Pada Rabu ini, kata Andani, kemampuan pemeriksaan di laboratorium 2.500-3.000 sampel per hari. Sementara itu, jumlah sampel yang dikirim sekitar 4.000-4.500 per hari. Banyaknya kiriman sampel tidak terlepas dari lonjakan kasus positif Covid-19 sehingga jumlah kontak erat yang diperiksa semakin banyak.
”Kami mencoba menjaga keseimbangan agar sampel yang masuk selesai dalam 3-4 hari. Kami targetkan masalah keterlambatan ini selesai Sabtu-Minggu ini. Laboratorium tidak bisa menolak sampel,” kata Andani.
Selain dari 19 kabupaten/kota di Sumbar, kata Andani, kiriman sampel juga berasal dari kabupaten/kota provinsi tetangga dengan rasio sekitar 5 persen dari total yang diterima setiap hari. Daerah tersebut, antara lain, adalah Muaro Bungo, Sarolangun, Muaro Tebo, Sibolga, Padang Sidempuan, Panyabungan, Mandailing Natal, dan Aceh Tamiang.
Andani menambahkan, Kamis (16/9/2020), akan ada tambahan satu mesin PCR dari BNPB sehingga kapasitas laboratorium bisa meningkat menjadi 4.000 per hari. Selanjutnya, juga akan ada tambah 2-3 mesin PCR dalam pekan ini sehingga kapasitasnya meningkat menjadi 5.000-6.000 sampel per hari.