Pemeriksaan Tes Usap Cepat dan Gratis di Labkesda Surabaya
Kapasitas pemeriksaan sampel tes usap bertambah seiring mulai dioperasikannya Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Surabaya yang mampu melakukan pemeriksaan hingga 3.000 sampel per hari dengan hasil pengujian paling cepat.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kapasitas pemeriksaan sampel tes usap di Surabaya, Jawa Timur, bertambah seiring mulai dioperasikannya Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Surabaya, Jawa Timur. Laboratorium tersebut mampu melakukan pemeriksaan hingga 3.000 sampel per hari dengan hasil pengujian paling cepat 1,5 jam. Pemeriksaan tes usap bagi warga Surabaya digratiskan, sedangkan warga luar kota dipatok Rp 120.000.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Rabu (16/9/2020), mengatakan, dalam sehari rata-rata ada sekitar 2.000 sampel tes usap yang diambil. Sampel tes itu diperiksa di beberapa laboratorium, antara lain di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga, RSUD Dr Soetomo, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, dan RS PHC.
Kami mendapat bantuan mesin PCR dan reagen untuk operasional Labkesda Surabaya dari berbagai pihak, mulai dari lembaga negara, swasta, hingga masyarakat, untuk mendukung penanganan Covid-19 di Surabaya. (Tri Rismaharini)
Namun, kapasitas pemeriksaan sampel di laboratorium tersebut dirasa kurang mencukupi. Sebab, kapasitasnya lebih rendah dibandingkan dengan sampel tes usap yang diambil setiap hari. Akibatnya, hasil pemeriksaan baru keluar rata-rata satu hingga tiga hari sehingga sering ada sampel yang menumpuk.
”Penambahan laboratorium pemeriksaan spesimen di Labkesda Surabaya diharapkan bisa mempercepat proses pengujian sampel sehingga hasilnya bisa keluar lebih cepat,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan sampel tes usap dari warga Surabaya dan luar Surabaya. Pemeriksaan tes usap untuk warga Surabaya digratiskan, sedangkan warga luar Surabaya dikenai biaya Rp 120.000.
”Kami mendapat bantuan mesin PCR dan reagen untuk operasional Labkesda Surabaya dari berbagai pihak, mulai dari lembaga negara, swasta, hingga masyarakat, untuk mendukung penanganan Covid-19 di Surabaya,” katanya.
Kemudahan dalam mengakses tes usap ini diharapkan bisa mendorong warga untuk terbiasa melakukan tes, terutama saat tiba dari luar kota. Warga bisa langsung memeriksakan diri ke Labkesda sebelum tiba di rumah. Pengujian sampel untuk pelaku perjalanan seperti ini akan diprioritaskan dan hasilnya bisa keluar sekitar 1,5 jam.
Risma berharap tes usap bisa menjangkau lebih banyak warganya. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar masyarakat mudah mengakses tes dengan cara tidak mengenakan biaya tes bagi warga Surabaya, sedangkan untuk warga luar Surabaya senilai Rp 120.000.
Biaya untuk tes ini jauh lebih murah dibandingkan dengan tes mandiri di rumah sakit. Berdasarkan pantauan di aplikasi Halodoc, biaya pemeriksaan tes usap paling murah di Surabaya senilai Rp 1.200.000 atau 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan biaya tes untuk warga luar kota di Labkesda. Bahkan, jika ingin hasilnya keluar dalam satu hari, warga harus mengeluarkan biaya hingga Rp 2,5 juta.
Perda sedang disiapkan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto menambahkan, payung hukum berupa peraturan daerah yang mengatur operasional Labkesda Surabaya masih disiapkan. Hal-hal yang akan diatur terutama penarikan biaya tes usap bagi warga luar kota dan kelompok masyarakat yang bisa memanfaatkan fasilitas ini.
Selain meningkatkan cakupan tes usap, kata Febria, kapasitas tempat tidur juga terus bertambah meskipun jumlah pasien kini terus berkurang. Saat ini ada 1.683 tempat tidur isolasi. Sebanyak 136 tempat tidur di antaranya memiliki fasilitas ventilator. ”Meskipun kasusnya terus menurun, fasilitas kesehatan tidak ada yang dikurangi, justru terus ditingkatkan,” katanya.
Hingga Rabu, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Surabaya 13.288 orang. Sebanyak 11.005 orang sembuh, 999 orang meninggal, dan 1.284 orang masih dirawat. Risiko penularan pun telah turun dari risiko tinggi atau zona merah menjadi risiko sedang atau zona oranye.