Daya Tampung Ruang Isolasi Masih Aman, Jateng Tetap Siapkan Tambahan
Di Kota Semarang, dari total 887 tempat tidur di seluruh RS rujukan Covid-19 dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang, terpakai 515 tempat tidur atau 58 persen. Sementara di Jateng, tingkat keterisian berkisar 50-60 persen.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Kapasitas tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19 di Jawa Tengah relatif aman, tersisa berkisar 40-50 persen. Adapun di Kota Semarang, daerah dengan kasus tertinggi di provinsi ini, tersisa 42 persen. Kendati ketersediaan ruang dinilai masih mencukupi, Pemprov Jateng menyiapkan tambahan ruang jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Semarang, hingga Senin (14/9/2020), dari total 887 tempat tidur di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang, terpakai 515 tempat tidur atau 58 persen. Dari total 887 tempat tidur, yang disertai ventilator yakni 56 unit dan telah terpakai 30 tempat tidur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, Selasa (15/9/2020) mengatakan, kapasitas tersebut relatif aman sehingga belum ada rencana penambahan tempat tidur. "Semoga tidak (terisi penuh). Bismillah," kata Hakam melalui pesan singkat.
Sebelumnya, Hakam menuturkan, sebagian pasien yang dirawat di ruang isolasi adalah yang sedang menunggu hasil tes laboratorium. Begitu hasil keluar, yang sehat dan negatif dapat dipulangkan. Sementara yang positif tetapi tak bergejala bisa dipindah ke Rumah Dinas Wali Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, menuturkan, ketersediaan tempat tidur isolasi di Jateng juga terbilang aman, dengan rasio keterisian berkisar 50-60 persen. Namun, dia mengingatkan angkanya tak merata di setiap daerah. Ada daerah yang keterisiannya 60 persen, tetapi ada juga yang 30 persen.
Sebagian pasien yang dirawat di ruang isolasi adalah yang sedang menunggu hasil tes laboratorium. Begitu hasil keluar, yang sehat dan negatif dapat dipulangkan.
"Namun, kami tetap menyiapkan cadangan. Misalnya, RS Dr Moewardi yang kapasitasnya akan kami tingkatkan dari 140 tempat tidur menjadi 300 tempat tidur. Juga di RS Tugurejo (Semarang) dan RS Margono Soekarjo. Sejumlah RSJ (rumah sakit jiwa) juga disiapkan. Kami siapkan penambahan, tetapi tak berharap akan terisi penuh," ujarnya.
Sebelumnya, menurut data Pemprov Jateng hingga Kamis (10/9), telah terisi 1.355 tempat tidur, dari total 3.343 tempat tidur atau sebesar 40,5 persen. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya tetap menyiapkan penambahan kapasitas di RS.
Pekerjaan rumah
Ganjar mengungkapkan, pekerjaan rumah Jateng yang diberikan pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19 ialah menurunkan tingkat kematian dan menaikkan tingkat kesembuhan. Pada Selasa, Ganjar melakukan rapat virtual dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut data informasi Covid-19 Pemprov Jateng yang dimutakhirkan Selasa (15/9/2020) pukul 12.00, terdapat 18.389 kasus positif kumulatif dengan rincian 2.834 dirawat, 13.854 sembuh, dan 1.701 meninggal. Tingkat kematian yakni 92,5 persen, sedangkan tingkat kesembuhan 75,3 persen.
Kendati demikian, kata Ganjar, tingkat kematian menurun cukup signifikan dalam sepekan terakhir. "(Tingkat kematian) pada 30 Agustus hingga 6 September sebesar 6 persen, sedangkan 6-13 September 2,55 persen. Ada progres lumayan bagus," ucap dia.
Ganjar pun meminta rumah sakit-rumah sakit di Jateng mengevaluasi prosedur operasi standar (SOP) agar para tenaga kesehatan aman dari penularan Covid-19. Begitu juga kondisi ketersediaan tempat tidur isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) harus terus dipantau, meski saat ini masih terkontrol.