Satu Komisioner Terpapar Covid-19, Kantor KPU Papua Ditutup
Seorang komisioner KPU Papua positif terpapar Covid-19. Pihak KPU Papua pun menghentikan aktivitas perkantoran selama tujuh hari ke depan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Para komisioner dan pegawai Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua untuk sementara waktu menghentikan aktivitas di kantor. Keputusan ini diambil setelah salah satu komisioner terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Ryllo Ashuri Panay, saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (9/9/2020). Ryllo mengatakan, kondisi komisioner yang positif Covid-19 tersebut masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Jayapura.
Ia menuturkan, pihaknya harus menutup Kantor KPU Papua selama tujuh hari ke depan. Penutupan kantor dimulai Kamis (10/9/2020). "Kami telah melaporkan tentang penutupan kantor KPU Papua ke KPU RI. Kami akan menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan kantor untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Ryllo.
Ia menuturkan, tim kesehatan juga akan melakukan tes usap (swab) terhadap komisioner dan seluruh pegawai di Sekretariat KPU Papua. "Kami juga telah menginstruksikan tes usap bagi seluruh komisioner dan pegawai KPU Kabupaten Keerom dan Supiori karena terdapat satu pasangan calon di Keerom dan lima pasangan di Supiori yang positif Covid-19," papar Ryllo.
Anggota KPU Papua Divisi Teknis Melkianus Kambu mengatakan, pihaknya tetap memantau pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pasangan calon bupati dan wakil bupati di Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura.
"Total sebanyak 22 pasangan yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Mereka juga akan menjalani pemeriksaan di Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua," tutur Melkianus.
Ia pun mengimbau seluruh pasangan calon beserta timnya mematuhi protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19. Ini agar pelaksanaan tahapan pilkada tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 di 11 kabupaten peserta pilkada di Papua. Ke-11 kabupaten itu adalah Yahukimo, Asmat, Supiori, Pegunungan Bintang, Mamberamo Raya, Waropen, Nabire, Yalimo, Keerom, Merauke, dan Boven Digoel.
Bupati Yahukimo dan juga calon petahana Abock Busup, saat dihubungi, mengatakan, dirinya bersama calon wakil bupati memprioritaskan protokol kesehatan dalam mengikuti setiap tahapan pilkada. Ini mencakup melaksanakan pemeriksaan Covid-19 sebelum pendaftaran, sebelum menaiki pesawat ke Jayapura, dan sebelum mengikuti pemeriksaan kesehatan.
Abock pun menyatakan seluruh tim sukses juga wajib mengikuti pemeriksaan Covid-19 agar tidak terjadi penularan pada pasangan calon maupun para pendukung. "Hanya dengan protokol kesehatan yang ketat dapat mencegah pasangan calon dari penyebaran Covid-19. Saya sebagai bupati telah menerapkan kebijakan untuk membatasi akses keluar dan masuk warga dari Jayapura ke Yahukimo," katanya.
Anggota Badan Pengawas Pemilu Papua Ronald Manoach mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pemeriksaan Covid-19 bagi komisioner dan sejumlah pegawai Bawaslu Kabupaten Supiori. Hasilnya, tak ada satu pun yang terpapar Covid-19. "Kami masih menantikan hasil pemeriksaan Covid-19 komisioner dan pegawai Bawaslu Keerom. Mudah-mudahan hasilnya juga negatif," ujarnya.
Berdasarkan data terakhir, kasus covid-19 di Papua mencapai 4.148 orang. Dari jumlah tersebut, 765 orang masih dirawat, 3.331 orang telah sembuh, dan 52 orang meninggal. Penyebaran Covid-19 di Papua telah mencakup 20 daerah dari total 28 kabupaten dan 1 kota di provinsi itu.