46 Calon di Sulut Ikuti Tes Kesehatan, Dua Masih Isolasi Mandiri
Sebanyak 46 calon peserta Pilkada 2020 di Sulawesi Utara mengikuti rangkaian tes kesehatan selama empat hari. Namun, sepasang calon dari Bolaang Mongondow Selatan masih menjalani karantina mandiri karena Covid-19.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sebanyak 46 calon peserta Pilkada 2020 di Sulawesi Utara mengikuti rangkaian tes kesehatan sejak Senin hingga Kamis (7-10/9/2020). Sepasang calon bupati dan wakil bupati Bolaang Mongondow Selatan, yang masih menjalani karantina mandiri karena positif Covid-19, akan mengikuti tes kesehatan susulan.
Para calon kepala daerah itu mengikuti tes kesehatan secara bergiliran di Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr RD Kandou, Manado. Pelaksanaan pada Selasa (8/9/2020) diikuti delapan pasangan calon dari empat wilayah, yaitu Sulut, Tomohon, Bitung, dan Bolaang Mongondow Selatan.
Rangkaian tes diawali pemeriksaan antropometri, ultrasonografi abdomen, dan laboratorium. Para calon juga menjalani pemeriksaan penyakit dalam, mata, kandungan, telinga, hidung, dan mulut, hingga jantung, ginjal, dan tulang. Selain itu, mereka juga mengikuti tes psikiatrik serta pemeriksaan sistem saraf.
Calon dari empat daerah lain, yaitu Manado, Bolaang Mongondow Timur, Minahasa Selatan, dan Minahasa Utara, akan menyusul pada Rabu (9/9/2020). Sebelumnya, Senin (7/9/2020), para calon mengikuti pemeriksaan narkotika dan psikotropika serta wawancara psikiatrik. Sementara pada hari terakhir, dilaksanakan tes psikologi dan wawancara terpadu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut Ardiles Mewoh mengatakan, rangkaian tes ini dirancang dalam kerja sama dengan manajemen RSUP Kandou. Sebelumnya, pada saat mendaftar, para calon harus sudah dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes usap dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR).
”Rangkaian tes kesehatan ini wajib dilakukan. Para calon akan mengikuti tahapan yang panjang sehingga kesehatannya harus dipastikan,” kata Ardiles.
Direktur Utama RSUP Kandou dr Jimmy Panelewen mengatakan, tes ini bertujuan memahami kesehatan jasmani para calon secara umum setelah dinyatakan negatif Covid-19. Nantinya, tim ahli yang terdiri dari dokter, psikiater, psikolog, dan ahli kesehatan lainnya akan membahas dalam pleno, apakah calon mampu atau tidak mampu mengemban tugas sebagai gubernur, bupati, atau wali kota.
Hasil pleno ini akan diberikan kepada KPU Sulut dan di tujuh kabupaten/kota untuk dijadikan pertimbangan. Namun, kata Jimmy, pemeriksaan kesehatan ini bukan untuk menentukan seseorang harus gugur dalam pencalonan akibat penyakit yang mungkin dideritanya.
”Orang sakit flu ataupun hipertensi itu, ya, orang sakit. Tapi, bukan berarti dia tidak bisa menjalankan tugas dan fungsi kepala daerah. Jadi, kami ingin mengetahui adanya keadaan fisik yang mungkin membuatnya tidak mampu menjadi kepala daerah,” paparnya.
Jimmy mengatakan, ada kriteria-kriteria untuk menentukan kemampuan tersebut, tetapi dia tidak menyebutkannya. Ia memberi contoh ekstrem, calon tidak bisa menjadi kepala daerah jika tidak mampu lagi berpikir atau terkena stroke hingga lumpuh.
”Tetapi, ada kemungkinan juga dia dinyatakan mampu dengan syarat harus menempuh perawatan tertentu,” kata Jimmy.
Sementara itu, sepasang calon peserta Pilkada 2020 di Bolaang Mongondow Selatan, yaitu Riston Mokoagow dan Selvia van Gobel, dinyatakan positif Covid-19. Kini, keduanya masih menjalani isolasi mandiri hingga pengambilan sampel usap kedua untuk uji PCR. Jimmy mengatakan, mereka akan mengikuti pelaksanaan susulan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Ketua KPU Bolaang Mongondow Selatan Stanley Eskolano Kakunsi mengatakan, berkas pendaftaran pasangan Riston-Selvia telah diterima dengan status lengkap dan memenuhi syarat. KPU masih meneliti berkas-berkas itu.
Stanley menambahkan, pihaknya sudah memantau keadaan Riston dan Selvia sejak dinyatakan positif Covid-19. Mereka harus dinyatakan dua kali negatif Covid-19 secara berturut lebih dulu untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan.
”Kami akan jadwalkan pemeriksaan susulan di RSUP Kandou. Pokoknya, kami tunggu hasil swab dulu,” katanya.
Sementara itu, para calon kepala daerah menyatakan tes kesehatan berjalan lancar. Calon wali kota Bitung, Max Lomban, mengatakan, pemeriksaan didukung oleh alat yang canggih dan petugas yang profesional sehingga tidak ada kendala.
Calon gubernur Sulut yang juga petahana, Olly Dondokambey, mengatakan, tidak ada persiapan khusus yang dilaksanakannya jelang tes kesehatan. ”Saya sudah terbiasa hidup sehat, jadi aman tanpa persiapan khusus. Periksa gigi dan mulut, jantung, saraf, semuanya lancar,” katanya.
Calon wali kota Tomohon, Jilly Eman, mengatakan, hampir tidak ada perbedaan tes yang dijalani calon kepala daerah perempuan dan laki-laki selain di bidang ginekologi. ”Kami ada USG (ultrasonografi) rahim, sedangkan laki-laki ada pemeriksaan prostat. Semua berjalan lancar,” katanya.