Pelayanan Poliklinik RSUD Biak Ditutup Seusai 21 Tenaga Kesehatan Terpapar
Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Biak menghentikan layanan rawat jalan atau poliklinik. Kebijakan ini diambil seusai 21 tenaga kesehatan di rumah sakit itu positif Covid-19.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tenaga kesehatan yang terpapar virus korona jenis baru atau Covid-19 di Papua terus bertambah. Rumah Sakit Umum Daerah Biak menghentikan layanan poliklinik karena 21 tenaga kesehatan positif Covid-19 sejak Jumat kemarin.
Dari data yang dihimpun Kompas dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor, 21 tenaga kesehatan ini termasuk dalam 63 penderita Covid-19 yang masih dirawat. Total kumulatif kasus 168 positif Covid-19 di Biak Numfor hingga saat ini.
Direktur RSUD Biak Ricard Ricardo saat dihubungi pada Sabtu (5/9/2020) mengatakan, pihaknya menutup pelayanan rawat jalan untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas. Sebab, banyak tenaga kesehatan kesehatan di RSUD Biak yang terpapar.
Saat ini seluruh tenaga kesehatan yang positif Covid-19 menjalani karantina mandiri karena tidak mengalami gejala sakit. 21 orang ini terdiri dari 3 dokter dan 18 tenaga paramedis.
Adapun sejumlah pelayanan RSUD Biak, khususnya di unit gawat darurat, ruang bersalin, layanan rawat inap, dan hemodialisa, tetap berjalan seperti biasa.
”Kami juga meniadakan jam kunjung bagi pengunjung dan telah menutup pintu utama rumah sakit. Kami berharap masyarakat dapat memahami kebijakan penutupan layanan poliklinik ini,” harap Ricard.
Ricard mengatakan, pihaknya akan menutup layanan poliklinik hingga 12 September 2020. Sebab, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor masih menunggu hasil sampel usap 200 tenaga kesehatan RSUD Biak. ”Pemeriksaan berlangsung di laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua di Jayapura,” kata Ricard.
Ia menambahkan, tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah meminta sejumlah puskesmas mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Biak Numfor. Puskesmas tersebut antara lain Puskesmas Biak Kota, Puskesmas Ridge, Puskesmas Sumberker, Puskesmas Paray, Puskemas Bosnik, Puskesmas Marau dan Puskesmas Yendidori.
”Kami juga berharap adanya tambahan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan di RSUD Biak. Saat ini jumlah fasilitas tersebut sangat minim,” katanya.
Kami juga berharap adanya tambahan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan di RSUD Biak. Saat ini jumlah fasilitas tersebut sangat minim.
Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Silwanus Sumule mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk segera menyediakan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan RSUD Biak.
”Kami sangat menyesalkan 21 tenaga kesehatan di RSUD Biak yang terpapar Covid-19. Kami berharap masyarakat dapat meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Tujuannya untuk mencegah tenaga kesehatan tertular saat memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Silwanus.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Papua pada Sabtu ini mencapai 3.981 orang. Jumlah ini meliputi 674 orang dalam perawatan, 3.259 orang telah sembuh, dan 48 orang meninggal.