Dua Pasangan Cagub dan Cawagub Kalsel Daftar di Hari yang Sama
Pilkada Provinsi Kalimantan Selatan 2020 bakal diikuti dua pasangan calon. Kedua pasangan calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum pada hari yang sama dan berkas keduanya dinyatakan lengkap.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemilihan kepala daerah atau Pilkada Provinsi Kalimantan Selatan 2020 bakal diikuti dua pasangan calon seperti pada Pilkada 2015. Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Selatan di Banjarmasin pada hari yang sama, Sabtu (5/9/2020).
Pilkada Kalsel 2020 menjadi ajang pertarungan antara pasangan calon petahana Sahbirin Noor-Muhidin dan pasangan calon Denny Indrayana-Difriadi Darjat. Berkas kedua pasangan calon tersebut dinyatakan lengkap saat mendaftar ke KPU Kalsel.
”Kedua paslon (pasangan calon) telah memenuhi syarat pencalonan. Berkasnya sudah lengkap. Namun, kami tetap akan melakukan verifikasi administrasi untuk meneliti kelengkapan berkasnya,” kata Ketua KPU Kalsel Sarmuji di Banjarmasin, Sabtu.
Jika nanti masih ada yang perlu diperbaiki, KPU segera menyampaikan kepada paslon untuk memperbaiki berkas pencalonannya. ”Berkas perbaikan harus diserahkan kembali kepada KPU pada 14-16 September,” ujarnya.
Menurut Sarmuji, pihaknya juga telah memberikan surat rekomendasi kepada kedua paslon untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan di RSUD Ulin, Banjarmasin, pada Senin (7/9/2020). Pemeriksaan dijadwalkan pada pukul 14.00 Wita.
Pasangan Sahbirin Noor-Muhidin tiba lebih dulu di Kantor KPU Kalsel. Mereka tiba sekitar pukul 08.45 Wita dengan menggunakan ojek daring dari Taman Siring 0 Kilometer, Banjarmasin. Sebelumnya, paslon tersebut melakukan deklarasi bersama partai politik pendukung di taman tersebut.
Sahbirin mengaku bersyukur karena berkas syarat pencalonannya bersama Muhidin dinyatakan lengkap. Muhidin merupakan rivalnya pada Pilkada 2015. ”Setelah ini, kami harus bergerak. Apalagi pilkada kali ini bukan yang pertama bagi kami,” ujarnya.
Muhidin berharap masyarakat Kalsel masih ingat dengan dirinya dan Sahbirin yang pernah maju pada Pilkada 2015. ”Insya Allah, dengan Paman Birin dan Haji Muhidin bersatu, para pendukung kami juga bersatu,” katanya.
Pasangan Birin-Muhidin didukung enam partai politik (parpol) parlemen dan tiga parpol non-parlemen. Parpol pendukungnya adalah Golkar (12 kursi), PDI-P (8 kursi), PAN (6 kursi), PKS (5 kursi), PKB (5 kursi), Nasdem (4), serta PSI, PKPI, dan Perindo.
Sementara itu, pasangan Denny Indrayana-Difriadi Darjat baru tiba di Kantor KPU sekitar pukul 11.00 Wita. Pasangan H2D atau Haji Denny-Difriadi datang dengan naik becak, kemudian diarak massa pendukungnya menuju kantor KPU.
Menurut Denny, yang pernah menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mereka sengaja datang naik becak sebagai simbol keberpihakan H2D terhadap masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi. ”Salah satu program unggulan H2D adalah menganggarkan APBD pro-duafa,” ujarnya.
Difriadi menambahkan, sudah menjadi tugas negara untuk menyusun anggaran yang berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah dan kurang beruntung secara ekonomi. ”Ini adalah tanggung jawab negara. Tidak boleh ada masyarakat Kalsel berada pada tingkat-tingkat yang mengkhawatirkan,” katanya.
Petugas dari kepolisian harus berkali-kali mengingatkan massa pendukung untuk memakai masker dan menjaga jarak.
Pasangan H2D diusung tiga parpol parlemen, yaitu Gerindra (8 kursi), Demokrat (3 kursi), dan Partai Persatuan Pembangunan (3 kursi). Proses pendaftaran kedua paslon berjalan lancar meskipun kerumunan sulit dihindari. Petugas dari kepolisian harus berkali-kali mengingatkan massa pendukung untuk memakai masker dan menjaga jarak.