Sekda Kota Cirebon Positif Covid-19, Pelacakan dari Pejabat hingga Jurnalis
Sekda Kota Cirebon, Jawa Barat, Agus Mulyadi terkonfirmasi positif Covid-19. Mobilitas tinggi diduga menjadi penyebabnya. Dinas kesehatan setempat tengah melacak kontak erat kasus tersebut dari pejabat hingga jurnalis.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Jawa Barat, Agus Mulyadi terkonfirmasi positif Covid-19. Mobilitas tinggi diduga menjadi penyebabnya. Dinas kesehatan setempat tengah melacak kontak erat kasus tersebut dari pejabat hingga jurnalis.
”Tadi (Kamis) malam, kami mengetahui Pak Sekda positif Covid-19,” kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis kepada awak media, Jumat (4/9/2020), di Cirebon, Jawa Barat. Agus yang tidak menunjukkan gejalan klinis langsung menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya, sedangkan keluarganya pindah ke rumah pribadinya.
Azis mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti riwayat perjalanan dan kontak dekat Agus sehingga tertular virus korona baru. Namun, mobilitas Sekda yang berusia lebih dari 50 tahun itu cukup tinggi. Dalam sehari, Agus bisa menghadiri tiga kegiatan.
”Info yang saya terima, Pak Sekda pernah ke Bogor bertemu sekda se-Jawa Barat. Saya enggak hafal waktunya. Tetapi, indikasinya tidak hanya itu, karena Pak Sekda banyak ketemu orang,” papar Azis yang juga sempat kontak erat dengan Agus.
Jumat pagi, Azis telah menjalani tes usap tenggorokan. Hal serupa juga akan dilakukan terhadap aparat sipil negara yang sempat kontak erat dengan Agus demi memetakan penularan Covid-19 di lingkungan Pemkot Cirebon.
Azis masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Cirebon untuk melakukan tes usap massal secepatnya. ”Sterilisasi Balai Kota dilakukan setelah swabtest (tes usap) massal. Pejabat yang mobile harus dapat prioritas (tes). Ini bukan tebang pilih atau pilih kasih, tetapi mengamankan banyak orang,” katanya.
Pelacakan kontak erat Agus juga menyasar jurnalis yang selama ini meliput kegiatan Pemkot Cirebon. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Cirebon tengah mendata jurnalis yang sempat bertemu Agus. Namun, selama ini, Agus dan jurnalis kerap mengenakan masker saat wawancara.
Meski demikian, jaga jarak sulit dilakukan. Apalagi, saat wawancara cegat atau door stop. Saat awal pandemi Covid-19, April dan Mei lalu, misalnya, Pemkot Cirebon menggelar konferensi pers virtual terkait Covid-19. Namun, kini hal itu hampir tidak dilakukan lagi, hanya sebatas mengirimkan rilis kegiatan.
Kasus pertama pejabat Pemkot Cirebon yang terpapar Covid-19 itu diharapkan menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. ”Kita harus melindungi diri kita untuk orang lain,” ucap Azis.
Sekretaris III Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kota Cirebon Sri Laelan mengatakan, hingga kini, pihaknya masih melacak riwayat perjalanan dan kontak Agus. Menurut dia, pihaknya rutin menggelar tes usap terhadap pejabat yang memiliki mobilitas tinggi, seperti Agus.
Hingga Jumat siang, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cirebon mencapai 105 orang. Delapan di antaranya meninggal dan 50 orang lainnya dinyatakan sembuh. Sementara cakupan tes usap 3.590 orang atau melebihi 1 persen dari total penduduk Kota Cirebon, yang sekitar 340.000 orang.