Wali Kota Palu, Sulteng, yang maju lagi pada Pilkada 2020, mendaftar ke KPU di hari pertama pembukaan pendaftaran calon. Pilkada sebagai pesta demokrasi harus dijalani dengan sukacita.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Empat pasangan calon diprediksi bertarung untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, 9 Desember 2020. Petahana yang maju lagi dalam Pemilihan Wali Kota Palu, Hidayat, mendaftar pada hari pertama pembukaan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum.
Hidayat bersama pasangannya, Habsa Yanti Ponulele, mendatangi kantor KPU Kota Palu pada Jumat (4/9/2020) pukul 14.00 Wita. Selain pengurus inti dewan pimpinan cabang partai politik pengusung pasangan tersebut, turut serta sekitar 200 pendukung mereka.
Para pendukung itu tidak diizinkan masuk ke kantor KPU karena pembatasan jumlah orang terkait dengan Covid-19. Mereka berdiri di jalan di depan kantor KPU. Sebagian besar menggunakan masker, sebagian lagi tak menggunakan masker. Mereka juga tak menjaga jarak minimal 1 meter.
Jumat ini merupakan hari pertama pembukaan pendaftaran peserta Pilkada 2020 secara nasional. KPU masih membuka pendaftaran pasangan calon hingga Minggu (6/9/2020).
Pasangan Hidayat-Habsa didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Indonesia. Berdasarkan penelitian petugas KPU atas berkas-berkas yang diserahkan pasangan itu, Hidayat-Habsa dinyatakan diterima untuk didaftarkan sebagai calon. Hal itu dituangkan dalam berita acara.
Ketua KPU Kota Palu Agus Salim mengatakan, waktu untuk pengecekan berkas-berkas tersebut memang cukup lama, sekitar 2 jam. ”Kami, misalnya, mengecek nama ketua dewan pimpinan cabang sesuai yang ada di berkas manual dengan yang ada pada sistem berbasis internet dengan merujuk data di dewan pimpinan pusat. Ini memang butuh waktu, bukan karena kendala teknis, seperti masalah koneksi intenet,” katanya.
Selanjutnya petugas akan memverifikasi berkas-berkas pasangan calon hingga diumumkan pada akhir September.
Agus menambahkan, selanjutnya petugas akan memverifikasi berkas-berkas pasangan calon hingga diumumkan pada akhir September. Verifikasi dilakukan atas dua berkas, yakni berkas pencalonan dan berkas calon. Berkas pencalonan misalnya jumlah kursi partai koalisi minimal 7 kursi di DPRD Palu. Sementara berkas calon misalnya keabsahan ijazah para calon.
Untuk tes kesehatan, KPU Kota Palu menetapkan dilakukan pada 7-11 September. Tes ditangani tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palu. Hasil tes diterima KPU pada 12 September 2020. Tes kesehatan dilakukan di RSUD Anutapura, rumah sakit milik Pemerintah Kota Palu.
Agus menyebutkan, berdasarkan jadwal yang diterima KPU, dua calon lainnya akan mendaftar pada Sabtu (5/9/2020). Sementara satu calon lagi belum menyampaikan kepastian jadwal ke KPU.
Seusai menandatangani berita acara penerimaan pendaftaran, Hidayat menyatakan bersyukur semua berkas diterima. Itu karena kerja keras anggota tim dalam menyiapkan berkas-berkas yang dipersyaratkan.
Hidayat mengatakan, sebagai calon, dirinya bersama Habsa optimistis memenangi pertarungan. Ia yakin pasangan lain juga memiliki harapan yang sama.
Namun, semua pasangan dan tim diharapkan tetap menjaga situasi kondusif di Kota Palu. Pilkada kali ini juga dilaksanakan dalam ancaman pandemi Covid-19 sehingga penting untuk menjaga suasana tetap aman. ”Silakan berpendapat, tetapi tetap penuh kesantunan. Perbedaan pandangan politik itu biasa, harus dihargai,” ujarnya.
Ia berharap pemilihan kepala daerah di Kota Palu benar-benar sebagai pesta demokrasi. Pasangan calon, tim pemenangan, dan pemilih bersukacita, bergembira menikmati kontestasi. ”Mari kita bergembira, tidak saling memfitnah, tidak saling menghujat. Kita jalani pesta ini dengan sukacita,” katanya.
Hidayat sudah mengajukan cuti kepada Gubernur Sulteng. Namun, dia belum menerima surat persetujuan terkait hal itu. Berdasarkan aturan, petahana harus cuti kalau maju dalam pemilihan kepala daerah. Untuk menggerakkan roda pemerintahan, diangkat pelaksana tugas.
Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said alias Pasha ”Ungu” akan menjadi pelaksana tugas wali kota. Ia sebelumnya digadang-gadang maju pada Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulteng tahun 2020, tetapi gagal karena tak cukupnya kursi partai pengusung.
Untuk pengawasan, Ketua Badan Pengawas Pemilu Kota Palu Ivan Yudarta menyatakan, pihaknya bekerja ekstra setelah para pasangan calon ditetapkan pada akhir September. Tim pengawas sudah siap untuk mengawasi dugaan pelanggaran, antara lain politik uang dan penyalahgunaan fasilitas negara.