Mobil ”Water Cannon” Dimanfaatkan untuk Distribusi Air di Banyumas
Mobil ”water cannon” Kepolisian Resor Kota Banyumas dimanfaatkan untuk mendistribusikan air bersih kepada warga. Kekeringan melanda empat desa di Banyumas.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Banyumas mengerahkan satu unit mobil water cannon untuk membantu distribusi air bersih di Desa Kaliputih, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (4/9/2020). Di Banyumas sudah empat desa mengalami krisis air bersih.
”Ada beberapa daerah yang kekurangan air bersih, terutama di musim kemarau ini. Kami menyiapkan satu unit water cannon kapasitas 6.000 liter,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar Whisnu Caraka, Jumat.
Whisnu menyampaikan, penyediaan water cannon ini untuk membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas dalam mendistribusikan air bersih. ”Jangan sampai masyarakat kekurangan air bersih, makanya tetap akan kami suplai,” ujarnya.
Kepala Desa Kaliputih Darmono mengatakan, kekeringan menyebabkan krisis air bersih di desanya sejak pertengahan Agustus. Warga biasanya memanfaatkan satu mata air, yaitu Tuk Curah, untuk keperluan sehari-hari. ”Namun, debitnya pada musim kemarau ini kecil sekali sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan warga,” kata Darmono.
Menurut Darmono, saat ini kekeringan membuat sekitar 240 keluarga kesulitan air bersih di empat RT, yaitu RT 003 RW 001, RT 001 RW 003, RT 002 RW 004, dan RT 001 RW 001. ”Tahun kemarin semua RT atau 13 RT mengalami kekeringan, sekarang 4 RT yang kesulitan air,” ujarnya.
Selain dari mata air, tambah Darmono, warga juga memiliki sumur dengan kedalaman 12-13 meter. Namun, pada musim kemarau ini, air yang keluar sedikit. ”Dulu pernah ada yang membuat sumur bor sampai kedalaman 125 meter, tetapi tidak ketemu air,” katanya.
Rahayu (50), warga RT 001 RW 003, menyampaikan, untuk keperluan minum sehari-hari, ia selalu membeli air mineral dalam galon. ”Biasanya keperluan sehari-hari dicukupi dari air dari Tuk Curah. Musim kemarau ini airnya kecil sekali, tetapi terbantu sekali dapat kiriman air bersih,” tutur Rahayu.
Dari data BPBD Banyumas, empat desa yang mengalami krisis air bersih dan sudah mengajukan permohonan bantuan adalah Desa Kaliputih di Kecamatan Purwojati, Desa Banjarparakan di Kecamatan Rawalo, Desa Cibangkong di Kecamatan Pekuncen, dan Desa Kedungpring di Kecamatan Kemranjen.
Di Desa Kedungpring tercatat 250 orang terdampak kekeringan dan di Desa Cibangkong sebanyak 365 orang. Dari Banyumas, Kepala BPBD Kabupaten Banyumas Titi Puji Astuti sebelumnya meminta masyarakat menyiapkan tempat penampungan air supaya proses dropping berjalan lancar dan tidak menyebabkan kerumunan.
Dulu pernah ada yang membuat sumur bor sampai kedalaman 125 meter, tetapi tidak ketemu air.
Kekeringan juga terjadi di Kabupaten Purbalingga. Terdapat tiga desa yang membutuhkan kiriman air bersih. Tiga desa yang mengajukan surat permohonan bantuan air bersih kepada BPBD Purbalingga adalah Desa Karanganyar, Kaliori, dan Kedungbenda.