Diantar Ayahnya, Aji Mendaftar sebagai Calon Wali Kota Magelang
Aji Setyawan-Windarti Agustina datang mendaftarkan diri sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota Magelang, Jumat (4/9/2020). Kedatangan pasangan ini diantar oleh ayah Aji, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Diantar oleh ayahnya yang masih menjabat sebagai Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Aji Setyawan, anggota DPRD Kota Magelang, datang mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota Magelang, Jumat (4/9/2020). Aji datang mendaftar ke KPU Kota Magelang bersama pasangannya, bakal calon wakil wali kota Magelang, Windarti Agustina, yang kini masih menjabat sebagai wakil wali kota Magelang 2016-2021.
Pencalonan pasangan Aji-Windarti diusung oleh empat partai politik, yaitu PDI Perjuangan. Partai Hanura, Gerindra, dan Perindo. Pasangan ini juga mendapatkan dukungan dari lima partai politik, yaitu PBB, PAN, PPP, Partai Nasdem, dan PSI.
Sigit mengatakan, upaya mengantar Aji dinilainya merupakan bentuk tindakan yang sangat wajar, yang sekaligus menunjukkan dukungan dirinya untuk pencalonan Aji.
”Tentu saja saya berharap Aji menang,” ujarnya, Jumat (4/9/2020). Aji adalah anak sulung Sigit.
Kendati demikian, Sigit mengatakan, dia tidak turut campur dalam keputusan putra sulungnya untuk mendaftarkan diri sebagai calon wali kota dan tidak terlibat dalam upaya persiapan, termasuk pesiapan sebelum pendaftaran. ”Anak saya punya timnya sendiri dan menyusun visi misinya sendiri,” ujarnya
Sigit datang dan hadir bersama istrinya, Yetti Biakti, menunggu sebagai bagian dari pendukung pasangan Aji-Windarti. Mereka berdua duduk di luar bersama perwakilan empat pendukung lainnya, di luar ruangan penyerahan berkas. Berdasar ketentuan dari KPU Kota Magelang, jumlah pendukung yang diizinkan di halaman, di luar ruang pendaftaran, dibatasi hanya enam orang.
Sigit mengatakan, dirinya tidak pernah mencampuri, terlibat terlalu jauh dalam kehidupan Aji, sejak mulai mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif hingga sekarang.
Anak saya punya timnya sendiri dan menyusun visi misinya sendiri.
”Dalam apa pun yang dilakukannya, saya cuma selalu berpesan, mengingatkan dia untuk selalu serius dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Sigit juga membantah dan mengatakan bahwa pencalonan Aji bukan didasari keinginan dirinya yang ingin membentuk politik dinasti. Pasalnya, penentuan Aji sebagai calon wali kota ditentukan oleh partai pendukungnya semata.
Aji juga membantah pencalonan dirinya sebagai bentuk politik dinasti. Pasalnya, dia hanya sebatas mengikuti proses pencalonan dan patuh pada keputusan parpol pengusung. Dia pun juga mengatakan bahwa dirinya akan melakukan hal yang berbeda dalam pemerintahannya nanti.
”Kami nantinya akan memberi perhatian lebih pada masalah seni dan budaya,” ujarnya.
Adapun Widarti Agustina, calon petahana, mengatakan, mereka akan melanjutkan apa yang sudah berjalan baik pada pemerintahan Sigit-Windarti dan akan membuat semua kegiatan pembangunan berjalan lebih baik lagi.
Windarti memastikan dirinya tidak akan memanfaatkan jabatan untuk melakukan tindakan represif, memaksa warga, untuk memberikan suara bagi dirinya dan Aji. ”Hal itu nantinya juga bisa dibuktikan dari hasil pengawasan Bawaslu,” ujarnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Magelang Budi Prayitno mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menargetkan persentase perolehan suara. ”Kami hanya menargetkan menang,” ujarnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang Basmar Perianto Amron mengatakan, berkas pendaftaran dari pasangan ini dinyatakan masih kurang lengkap karena masih kurang berkas dukungan dari DPP Partai Hanura. Untuk melengkapi berkas, pasangan Aji-Windarti bersama tim diberi batas waktu hingga Minggu (6/9/2020) pukul 24.00.