Okupansi hotel di Jawa Barat selama libur panjang akhir pekan ini menurun jika dibandingkan dengan libur panjang pekan lalu.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Jawa Barat selama libur panjang akhir pekan ini menurun jika dibandingkan dengan libur panjang pekan lalu. Meski demikian, pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah potensi penularan Covid-19.
Hal ini dikemukakan Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar, di Bandung, Minggu (23/8/2020). Dia mengatakan, sejak Kamis hingga Sabtu lalu, rata-rata keterisian hotel di Jabar tidak lebih dari 40 persen.
Herman menuturkan, kondisi tersebut terjadi karena libur kali ini lebih panjang dibandingkan dengan pekan lalu. Sebelumnya, dalam libur panjang yang bertepatan dengan HUT ke-75 RI pada pekan lalu, tingkat keterisian hotel di Jabar rata-rata mencapai 70 persen.
Lonjakan pengunjung ini terjadi hampir di seluruh daerah. Namun, tutur Herman, peningkatan paling tinggi terjadi di destinasi wisata bagian timur dan selatan Jawa Barat dengan keterisian lebih dari 70 persen, bahkan ada yang penuh.
”Pekan lalu, semua yang berlibur datang bersamaan tepat di akhir pekan. Makanya, keterisian hotel lebih dari separuh. Kalau sekarang, liburnya sejak Kamis. Ada kemungkinan terjadi pembagian kedatangan pengunjung sehingga keterisiannya tidak sepadat sebelumnya,” tutur Herman.
Meski secara keseluruhan okupansi menurun, Herman memaparkan, hotel di sekitar destinasi wisata, seperti Pangandaran, Garut, dan Bandung Raya masih berada di angka 50 persen. Penurunan signifikan terjadi di hotel yang minim destinasi wisata, misalnya Kota Depok.
Peningkatan ini terlihat dari Hotel Savoy Homann Kota Bandung yang mencapai 80 persen selama libur panjang kali ini. Public Relations Hotel Savoy Homann Revinna Tova Nugraha memaparkan, peningkatan okupansi pada libur HUT RI terjadi pada Sabtu dan Minggu, sedangkan pada libur Tahun Baru Hijriah peningkatannya terjadi pada Jumat dan Sabtu.
”Di kedua pekan ini, okupansi hotel mencapai 80 persen. Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hari biasa yang hanya mencapai 50 persen. Kami tetap mempersiapkan semuanya dengan memenuhi protokol kesehatan,” tuturnya.
Meski mengalami penurunan, Herman mengatakan, pihaknya tetap mengingatkan pengelola hotel untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Kerumunan di area hotel tetap ditekan untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
”Sekitar 30 persen hotel di Jabar bahkan tidak membuka buffet sarapan untuk menghindari kerumunan. Ada juga yang mengantarkan sarapan ke kamar tamu. Dari kami sudah memaksimalkan, setelah itu semua tergantung pengunjung,” ujarnya.
Sementara, Revinna menuturkan, penerapan protokol kesehatan di Savoy Homann dilaksanakan semenjak tamu masuk ke dalam area hotel. Selain kewajiban menggunakan masker selama di lobi dan ruangan umum, di beberapa titik disediakan cairan pembersih tangan untuk para pengunjung.
”Penggunaan tempat sarapan pun kami batasi sampai 50 persen. Meja yang biasanya untuk empat orang menjadi dua orang. Pengambilan makanan juga dilakukan oleh petugas hotel sehingga kontak dari satu pengunjung dengan pengunjung lainnya dapat dibatasi,” tuturnya.