Seorang Warga Intan Jaya Ditembak Saat Berjualan di Kiosnya
Aksi penembakan warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua, terjadi lagi. Orang tak dikenal menembak seorang pedagang saat berjualan di kiosnya di Kampung Bilogai, Intan Jaya, Sabtu siang. Korban kini dirawat intensif.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Seorang warga bernama Laode Zainudin ditembak orang tak dikenal di Kampung Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, Sabtu (15/8/2020). Korban yang merupakan pedagang itu ditembak dengan senjata laras pendek saat berjualan di kiosnya. Akibatnya, ia mengalami luka tembak cukup parah di bagian bahu.
Komandan Korem 171/Praja Vira Tama Brigadir Jenderal TNI Iwan Setiawan saat dihubungi pada Sabtu malam membenarkan adanya insiden penembakan di Kampung Bilogai. Intan Jaya dan empat kabupaten di sekitarnya termasuk dalam wilayah operasional Korem 171/Praja Vira Tama yang bermarkas di Kabupaten Biak Numfor.
”Kondisi korban masih sadar dan masih menjalani perawatan di puskesmas setempat. Apabila kondisi kesehatan korban memburuk, ia akan dievakuasi ke Nabire yang memiliki rumah sakit,” kata Iwan.
Bilogai merupakan kampung yang berada di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya. Roda perekonomian dan fasilitas layanan publik seperti pendidikan serta kesehatan yang memadai juga terdapat di Bilogai.
Iwan menuturkan, pihaknya bersama aparat kepolisian masih menyelidiki apakah aksi penembakan warga di pusat ibu kota Intan Jaya tersebut terkait dengan kelompok kriminal separatis bersenjata. ”Saya telah memerintahkan jajaran di Sugapa untuk berkoordinasi dengan Satgas Pinang Sirih dan pihak kepolisian agar menangkap pelakunya,” ucap Iwan.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan, dirinya mendapatkan informasi insiden penembakan seorang warga di Kampung Bilogai pada pukul 14.45 WIT.
Natalis menuturkan, dirinya bersama Wakil Bupati Yan Kobogoyau dan jajaram sedang melaksanakan geladi bersih Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Distrik Sugapa saat menerima kabar penembakan Laode.
”Dari pengakuan korban, ia ditembaki orang tak dikenal dengan senjata laras pendek. Kejadian itu saat korban sedang berada di kios miliknya,” ujar Natalis.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata menembak dua tenaga kesehatan, yakni Almanek Bagau dan Heniko Somau, yang sedang bertugas dalam penanganan virus korona baru pada 22 Mei 2020. Almanek berhasil selamat meski menderita empat luka, sedangkan rekannya, Heniko, meninggal dengan tiga luka tembak.
Kelompok ini juga menembak seorang petani bernama Yunus Sani yang sedang melintasi Kampung Magataga, Distrik Wandai, pada Jumat (29/5/2020). Yunus tewas di tempat dalam insiden ini.
”Kelompok yang menyerang mereka adalah Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka. Kelompok ini tidak menyerang aparat keamanan, tetapi warga sipil yang dicurigai sebagai informan,” ungkap Natalis.