Upacara HUT RI di Gedung Sate Dilaksanakan Terbatas
Upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI akan dilaksanakan secara virtual. Protokol kesehatan ini tetap diterapkan maksimal di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Perayaan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia dan Jawa Barat di Bandung bakal dilaksanakan secara terbatas untuk meminimalkan persebaran Covid-19. Selain dihadiri pimpinan daerah dan undangan, upacara peringatan proklamasi akan dilaksanakan secara virtual.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad, di Bandung, Kamis (13/8/2020), menyebutkan, pelaksanaan rangkaian HUT Ke-75 RI dan HUT Jabar di usia yang sama hanya dilaksanakan secara langsung oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi protokol kesehatan yang meminta setiap pihak untuk tidak menciptakan keramaian.
”Mulai dari malam renungan suci di Taman Makam Pahlawan Cikutra biasanya dihadiri 200-an orang, sekarang hanya dihadiri lebih kurang 20 orang, dari Forkopimda beserta ibu. Upacara tetap dilaksanakan, tetapi dengan perangkat upacara hanya tiga pengibar, ditambah lebih kurang 25 anggota pasukan yang terdiri dari TNI, Polri, dan aparatur sipil negara,” tuturnya.
Namun, perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia tetap dilaksanakan dengan cara yang berbeda. Khusus untuk upacara peringatan HUT Ke-75 RI, kegiatannya dapat disaksikan secara virtual.
Daud berharap, pelaksanaan virtual ini tidak mengurangi kekhidmatan dalam peringatan kemerdekaan. Untuk itu, lanjutnya, momen pengibaran bendera ditandai dengan pengeras suara dan warga yang mendengarkan diminta menghentikan seluruh aktivitas kegiatan untuk mendengarkan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” dengan sikap sempurna.
”Karena semua dalam kondisi work from home (bekerja dari rumah), semua diikuti dari rumah, tetapi tetap dengan pakaian sipil lengkap dan rapi. Pemasangan bendera di rumah masing-masing tetap dilakukan. Jadi, kemeriahan tetap sama, cuma dengan cara yang berbeda,” tuturnya.
Protokol kesehatan ini tetap diterapkan maksimal di tengah pandemi Covid-19 yang masih mengancam sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jabar. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) per Kamis (13/8/2020), sebanyak 7.914 warga Jabar terpapar Covid-19 dengan kasus aktif mencapai 3.097 pasien.
Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi berada di peringkat keempat dengan jumlah kasus Covid-19 yang mencapai 278 kasus. Karena itu, protokol kesehatan, terutama pembatasan jarak aman, menjadi perhatian utama. ”Diharapkan tidak ada kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa. Sebaiknya kita bisa mensyukuri dan merayakan dengan cara lain,” ujarnya.
Tidak hanya dalam merayakan HUT RI, protokol kesehatan pun diterapkan dalam perayaan HUT Ke-75 Jabar. Ketua Divisi Komunikasi Publik Gugus Tugas Jabar Hermansyah menjelaskan, sejumlah rangkaian kegiatan tersebut akan diselenggarakan secara terbatas dan daring.
Salah satu kegiatan tersebut adalah peluncuran sampul pertama prangko 100 tahun Gedung Sate. Hermansyah menyebutkan, peluncuran ini bertepatan dengan hari jadi salah satu provinsi pertama di Indonesia pada 19 Agustus 2020.
”Meski berbeda, kami berharap seluruh warga masih dapat merasakan nikmatnya kemerdekaan. Dengan tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan, semuanya bisa turut dalam kemeriahan,” ujarnya.