Pasien Covid-19 Melonjak, Ruang Isolasi di Balikpapan Nyaris Penuh
Tempat tidur di ruang isolasi Covid-19 di Balikpapan nyaris penuh. Dalam seminggu ke depan, jumlah ruangan akan ditambah dan mengupayakan Asrama Haji Batakan Balikpapan sebagai rumah sakit darurat.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang signifikan di Balikpapan, Kalimantan Timur, membuat ruang isolasi di rumah sakit rujukan nyaris penuh. Dalam seminggu ke depan, jumlah ruangan akan ditambah dan mengupayakan Asrama Haji Batakan Balikpapan sebagai rumah sakit darurat.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Balikpapan meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak awal Agustus hingga kini. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat, 51 pasien positif Covid-19 dirawat di rumah sakit pada 1 Agustus. Jumlah itu melonjak pada Rabu (12/8/2020) menjadi 159 orang.
Saat ini, ruang isolasi untuk merawat pasien Covid-19 di 8 rumah sakit rujukan di Balikpapan berjumlah 212 ruangan dengan 274 tempat tidur. Artinya, masih tersisa 115 tempat tidur lagi untuk menampung pasien positif Covid-19. Jumlah itu mengkhawatirkan, mengingat belum semua spesimen kontak erat pasien positif Covid-19 selesai uji laboratorium.
Dari 80 tempat tidur di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, sebagai rumah sakit rujukan utama Covid-19, sudah terisi 75 tempat tidur. Direktur RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan Edy Iskandar mengatakan, ruang ICU khusus pasien Covid-19 juga sudah kewalahan menerima pasien.
”Minggu ini kami menyiapkan dua blok ruang perawatan untuk penanganan Covid-19 dengan jumlah 70 tempat tidur,” kata Edy ketika dihubungi di Balikpapan.
Selain itu, pihak rumah sakit juga akan menambah tenaga keperawatan agar pelayanan tetap bisa berjalan maksimal. Edy mengatakan, saat ini tengah membuka lowongan 50 tenaga perawat yang akan dikontrak selama enam bulan ke depan untuk menangani pasien Covid-19.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Pemerintah Kota Balikpapan tengah menyiapkan Asrama Haji Batakan Balikpapan untuk menjadi rumah sakit darurat. Sebanyak 226 kamar disiapkan untuk menampung pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Balikpapan. Asrama haji yang semula akan digunakan untuk pasien isolasi mandiri diusulkan untuk rumah sakit darurat sebagai antisipasi jika rumah sakit tidak bisa menampung,” kata Rizal saat siaran pers di Kantor Wali Kota Balikpapan.
Saat ini Pemkot Balikpapan sudah bersurat ke Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Kesehatan untuk mengajukan asrama haji sebagai rumah sakit darurat. Jika sudah diberikan izin, biaya pasien akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
Selain peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia juga meningkat tajam sejak 1 Agustus. Pada awal Agustus, jumlah pasien meninggal dunia berjumlah 18 orang. Dalam 12 hari, pasien meninggal dunia meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 45 pasien.
Asrama haji yang semula akan digunakan untuk pasien isolasi mandiri diusulkan untuk rumah sakit darurat sebagai antisipasi jika rumah sakit tidak bisa menampung.
Rizal mengatakan, kasus di kantor pemerintahan juga bertambah. Sebelumnya, terdapat enam kantor pemerintahan yang ditutup sementara karena beberapa ASN dan kepala dinas terkonfirmasi positif Covid-19. Mulai hari ini, Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan serta Kantor Perpustakaan Daerah Balikpapan juga ditutup sementara.
”Di Kantor Disdikbud Balikpapan, dua pengawas terkonfirmasi positif Covid-19 dan kepala perpustakaan juga terkonfirmasi positif,” kata Rizal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, kasus Covid-19 di Balikpapan masih bertambah banyak. Ia mengimbau agar warga menaati surat edaran dari pemerintah dan menjalankan protokol kesehatan. Pada Rabu (12/8/2020), terdapat penambahan 34 kasus positif Covid-19, 5 meninggal dunia, dan 14 kasus menyelesaikan isolasi mandiri.
”Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Balikpapan saat ini 857 kasus dengan rincian 159 dirawat di rumah sakit, 137 pasien isolasi mandiri, 516 pasien sembuh, dan 45 meninggal dunia,” kata Andi.
Melihat lonjakan kasus itu, mulai Jumat (14/8/2020) hingga Minggu (15/8/2020), berbagai tempat publik di Balikpapan juga akan ditutup sementara, seperti taman kota, tempat wisata, dan kawasan kuliner. Khusus untuk kawasan kuliner, diminta tidak menerima konsumen yang makan di tempat agar tidak terjadi kerumunan.