35 Santri Pondok Pesantren di Pati Positif Covid-19
Pada Minggu (9/8/2020), 26 santri di salah satu ponpes di Kecamatan Margoyoso, Pati, terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya,
9 santri dinyatakan positif. Total ada 35 santri yang terinfeksi virus korona baru.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
PATI, KOMPAS — Sebanyak 26 santri salah satu pondok pesantren di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terkonfimasi positif Covid-19, Minggu (9/8/2020). Dengan penambahan tersebut, total ada 35 santri ponpes itu yang terinfeksi virus korona baru.
Bupati Pati Haryanto, saat dikonfirmasi dari Kota Semarang, Minggu, membenarkan hal itu. ”Kami sudah mengantisipasi. Yang negatif dipulangkan dulu ke keluarganya, (sedangkan) yang positif diisolasi, baik di Hotel Kencana maupun ponpes,” katanya lewat pesan singkat.
Sebelumnya, sembilan santri terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan tes usap. Total, ponpes itu dihuni 105 santri. Menurut Haryanto, penularan diduga berawal dari salah satu keluarga di ponpes yang baru bepergian dari Jakarta dan Surabaya.
Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, penerapan protokol kesehatan terus dilakukan, baik di seluruh lingkungan pondok pesantren maupun secara umum wilayah di Kabupaten Pati. ”Pengawalan ketat dengan protokol kesehatan (diterapkan) biar (kasus) tak mengembang,” ujar Haryanto.
Koordinasi juga dilakukan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, serta pengasuh pondok dan Satgas Ponpes. Diputuskan bahwa santri yang negatif Covid-19 harus dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing hingga ponpesnya betul-betul steril kembali.
Dalam keterangan rilis Pemkab Pati disebutkan, santri luar Jawa yang belum bisa pulang akan ditempatkan di lokasi steril di luar ponpes hingga ada pihak keluarga yang menjemput.
Sebelumnya, sembilan santri yang lebih dulu dinyatakan positif diisolasi di Hotel Kencana. Sementara 26 santri harus menjalani karantina di ponpes itu karena Hotel Kencana penuh. ”Namun, jika nanti yang di Hotel Kencana sudah ada yang sembuh, tentu akan kami karantina di hotel tersebut,” kata Haryanto dalam keterangannya.
Haryanto meminta semua pihak, terutama kalangan pendidikan, baik pengasuh pondok atau guru, santri atau pelajar, maupun wali santri atau orangtua murid untuk bersikap bijak. Hal tersebut penting demi kepentingan dan keselamatan bersama.
”Kami tahu anak-anak sudah bosan di rumah, orangtua pun mungkin bertambah pekerjaannya karena harus mendampingi putra putrinya belajar secara daring. Namun, lelah dan rasa bosan itu tentu tak sebanding dengan risiko yang harus ditanggung bilamana putra-putri kita terpapar Covid-19,” lanjutnya.
Secara terpisah, Ketua Satgas Forum Komunikasi Pengasuh Pesantren Kajen dan Sekitarnya (FKPPK) M Itqonul Hakim mengatakan, total ada 64 ponpes di Kajen dan sekitarnya. Ia memastikan kluster Covid-19 hanya terjadi di satu ponpes, sedangkan ponpes-ponpes lain situasinya kondusif.
Ia menambahkan, penerapan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19 sudah dilakukan sejak bulan Syawal atau berkisar Mei-Juni 2020. ”Di seluruh pondok sudah ada pengetatan dan dibentuk satgas. Mereka (santri) boleh kembali ke pondok dengan protokol kesehatan dan dikarantina,” ujarnya.
Menurut Itqonul, karantina ketat terus dilakukan di pesantren-pesantren di Kajen. ”Siang dan malam, Banser juga menjaga agar pondok-pondok maksimal dalam menerapkan karantina,” kata Ketua GP Ansor Kabupaten Pati tersebut.
Siang dan malam, Banser juga menjaga agar pondok-pondok maksimal dalam menerapkan karantina
Adapun laman informasi Covid-19 Pemkab Pati baru termutakhirkan pada Minggu (9/8/2020) pukul 07.00. Terdapat 30 orang terkonfirmasi positif yang aktif dengan rincian 22 isolasi mandiri dan 8 dirawat. Selain itu, terdapat 113 orang terkonfirmasi positif sembuh dan 10 orang positif yang meninggal.