Kalsel Siagakan Tiga Helikopter untuk Operasi Pemadaman
Kalimantan Selatan sudah menyiapkan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan lewat darat dan udara. Kesiapan itu dilakukan untuk menghadapi puncak musim kemarau yang diprakirakan terjadi pada Agustus ini.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Kalimantan Selatan bersiap menghadapi puncak musim kemarau yang diprakirakan mulai terjadi pada Agustus ini. Tiga helikopter pengebom air untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sudah tiba di Banjarbaru dan disiagakan untuk operasi pemadaman lewat udara.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Sahruddin mengatakan, tiga helikopter pengebom air itu merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dua helikopter tiba di Kalsel pada Sabtu (1/8/2020) dan satunya lagi tiba pada Minggu.
”Sampai hari ini helikopter itu belum digunakan untuk operasi pemadaman. Namun, tetap harus disiagakan karena Kalsel sudah memasuki puncak kemarau,” kata Sahruddin yang dihubungi dari Banjarmasin, Selasa (4/8/2020).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak kemarau di Kalsel tahun ini terjadi pada Agustus. Pemprov Kalsel juga sudah menetapkan status siaga darurat penanganan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berdasarkan Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0487/KUM/2020 terhitung mulai 1 Juli sampai 30 November 2020.
Untuk menanggulangi karhutla di Kalsel, menurut Sahruddin, pihaknya meminta dukungan dari BNPB. Pemprov Kalsel telah mengusulkan kepada BNPB untuk bantuan helikopter patroli karhutla sebanyak dua buah, helikopter pengebom air (water bombing) delapan buah, dan satu pesawat untuk hujan buatan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
”Karhutla di Kalsel sekarang ini memang belum parah karena masih ada hujan meskipun intensitasnya sudah mulai berkurang. Kalau kondisinya sudah semakin parah, kami berharap usulan itu bisa dipenuhi,” katanya.
Berdasarkan rekapitulasi luas kebakaran hutan dan lahan yang ditampilkan pada laman sipongi.menlhk.go.id sampai dengan Selasa (4/8), di Kalsel sudah ada 25 hektar (ha) lahan yang terbakar pada tahun ini. Jumlah titik panas yang terpantau satelit Terra/Aqua (Lapan) pada rentang waktu 29 Juli-4 Agustus 2020 sebanyak dua titik.
Selain menyiagakan helikopter untuk operasi pemadaman lewat udara, BPBD Kalsel juga sudah menyiapkan lima posko untuk operasi pemadaman lewat darat. Lima posko itu berada di Kota Banjarbaru (2 posko), Kabupaten Banjar (1 posko), Barito Kuala (1 posko), dan Tanah Laut (1 posko). ”Pada setiap posko akan ditempatkan personel gabungan dari BPBD dan TNI-Polri,” ujar Sahruddin.
Personel gabungan di lima posko tersebut bertugas menanggulangi karhutla di empat kabupaten/kota tersebut. Sebab, kabut asap akibat karhutla di empat daerah tersebut kerap mengganggu penerbangan di Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, dan aktivitas masyarakat di Kota Banjarmasin.
Menurut Sahruddin, bandara dan daerah sekitarnya merupakan ring satu atau daerah prioritas penanganan karhutla. Karena itu, BPBD Provinsi Kalsel fokus pada penanganan di sana. ”Di samping itu, kami juga minta BPBD di setiap kabupaten/kota membangun posko untuk menanggulangi karhutla di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG) Myrna A Safitri sebelumnya mengingatkan, pemangku kepentingan di Kalsel agar bersiap siaga mengantisipasi kebakaran lahan gambut karena kemarau sudah di depan mata.
BRG mendorong pengecekan kembali kondisi infrastruktur pembasahan gambut yang sudah dibangun di Kalsel, seperti sekat kanal dan sumur bor guna memastikan apakah masih berfungsi dengan baik atau perlu diperbaiki. ”Operasi cepat pembasahan kembali harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dan jangan sampai kebakaran meluas,” kata Myrna.
Operasi cepat pembasahan kembali harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dan jangan sampai kebakaran meluas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, pihaknya yang melaksanakan tugas pembantuan dalam kegiatan restorasi gambut di Kalsel sudah melakukan operasi pembasahan di dua lokasi prioritas, yaitu Kelurahan Syamsudin Noor (dua tim) dan Kelurahan Guntung Payung (dua tim). Kedua lokasi itu berada di Banjarbaru.