Pasien Sembuh Keuskupan Purwokerto Karantina Mandiri 10 Hari
Tiga pastor dan dua karyawan Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto, yang sudah dinyatakan negatif hasil tes usap (”swab”) tenggorokannya, diminta karantina mandiri selama 10 hari setelah dirawat isolasi di rumah sakit.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Tiga pastor dan dua karyawan Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto, yang sudah dinyatakan negatif hasil tes usap (swab) tenggorokannya, diminta karantina mandiri selama 10 hari setelah dirawat isolasi di rumah sakit. Dinas Kesehatan Kabupaten Bayumas masih menunggu hasil tes usap dari 32 orang yang pernah kontak erat dengan kelima orang tersebut.
”Karena tanpa gejala, maka tetap melakukan isolasi mandiri 10 hari,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto AR Siswanto Budi Wijoto saat dihubungi di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (3/8/2020).
Siswanto menyampaikan, tiga pastor dan dua karyawan telah pulang ke tempat masing-masing pada Minggu (2/8). Karantina mandiri bertujuan meningkatkan imunitasnya.
”Kemarin sudah pulang. Sudah swab kedua dan negatif. Sekarang karantina di rumah untuk membangkitkan imunitas,” kata Siswanto.
Selama dirawat tiga hari di ruang isolasi RSU Santa Elisabeth, lanjut Siswanto, mereka diberi vitamin serta antivirus. ”Kami akan mengawasi apabila terutama ada gejala atau keluhan lain. Kalau cek suhu tubuh sederhana, mungkin bisa dilakukan beliau sendiri,” paparnya.
Siswanto mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, antara lain bermasker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak. ”Tetap saja preventif, protokol kesehatan itu harus dipatuhi. Namanya orang tanpa gejala, kan, tidak tahu. Kita harus waspada karena musuh kita tidak kelihatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Uskup Purwokerto Mgr Chirstophorus Tri Harsono menyampaikan rasa syukur atas kesembuhan kelima orang tersebut. ”Sekarang kelima orang tersebut sudah negatif kembali dan dipulangkan ke keuskupan,” kata Christophorus melalui pesan singkat.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyampaikan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil tes usap tenggorokan dari 32 orang yang melakukan kontak erat dengan kelima orang tersebut. ”Belum ada hasilnya,” ujar Sadiyanto.
Bupati Banyumas Achmad Husein menyebutkan, dalam unggahan di media sosialnya, dari 53 orang positif Covid-19 yang dirawat di kabupaten itu, kini tinggal 15 orang dirawat sehingga jumlah orang yang sembuh total sebanyak 155 orang. Adapun jumlah pasien positif yang meninggal 5 orang. Sementara itu, positivity rate (persentase kasus positif) Kabupaten Banyumas 2,6 persen, lebih rendah dari nasional 12 persen.
Husein, saat berkunjung ke Pasar Sokaraja, kembali menegaskan supaya masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan. ”Yang penting protokol kesehatan dipatuhi. Pakai masker. Sebelum masuk pasar, cuci tangan. Juga setelah keluar dari pasar. Jaga jarak,” kata Husein.