Muncul Kasus di Perkantoran, Ridwan Kamil Ingatkan Pentingnya Sirkulasi Udara
Penelusuran kontak 40 orang positif Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, masih dilakukan. Munculnya kasus baru di kompleks perkantoran itu mengingatkan pentingnya memperhatikan sirkulasi udara di dalam ruangan.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Penelusuran kontak 40 orang positif Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, masih terus dilakukan. Munculnya kasus baru di kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi Jabar itu tak hanya mengingatkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga mengindikasikan pentingnya sirkulasi udara.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kasus baru itu ditemukan setelah pihaknya menggelar tes di sejumlah perkantoran. Dari tes usap (swab) terhadap 1.265 orang di Gedung Sate pada 26-28 Juli, 40 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
”Kantor-kantor agar lebih rajin membuka jendela. Perkantoran tanpa jendela (minim) dan dengan pendingin ruangan (AC) sentral lebih rawan (terpapar Covid-19) dibandingkan perkantoran berjendela,” ujarnya di Kota Bandung, Senin (3/8/2020).
Dalam berkegiatan, Kamil menyarankan semua pihak memprioritaskan untuk dilakukan di luar ruangan. Namun, jika tidak memungkinkan, kegiatan di dalam ruangan mesti disertai protokol kesehatan yang ketat.
Kantor-kantor agar lebih rajin membuka jendela. Perkantoran tanpa jendela (minim) dan dengan pendingin ruangan sentral lebih rawan (terpapar Covid-19) dibandingkan perkantoran berjendela. (Ridwan Kamil)
Jika terdapat kasus positif Covid-19 di perkantoran, Kamil merekomendasikan agar melakukan sistem kerja dari rumah. Hal ini untuk mencegah penularan lebih luas. Untuk itu pihaknya akan menggencarkan tes, khususnya di perkantoran. Hingga Senin (3/8/2020), Jabar telah melakukan sekitar 160.000 tes usap dan 251.000 tes cepat.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) yang diperbarui Senin pukul 16.00, kasus positif Covid-19 di provinsi itu berjumlah 6.637 orang. Sejumlah 3.992 orang sembuh dan 210 orang meninggal.
Penambahan kasus baru dalam beberapa hari terakhir membuat indeks penularan dalam sepekan terakhir naik menjadi 1,05. Di sisi lain, jumlah kesembuhan juga meningkat. Salah satu penyebabnya, lebih dari 1.000 orang di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat, Kota Bandung, telah sembuh.
Kamil menyebutkan, kasus positif aktif di Jabar berjumlah 2.435 orang. ”Jumlah yang sembuh lebih tinggi dibandingkan kasus aktif. Angka reproduksi meningkat seiring peningkatan tes,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, mayoritas 40 orang positif Covid-19 di Gedung Sate merupakan orang tanpa gejala. Mereka terdiri dari 17 pegawai negeri sipil dan 23 tenaga staf pendukung yang tersebar di beberapa biro pemerintahan.
Kontak terhadap ke-40 orang itu dalam sepekan terakhir sedang dilacak. Tidak hanya terhadap rekan kerja, tetapi juga keluarga dan orang lain yang ditemui di luar Gedung Sate.
”Beberapa sudah dites swab, tetapi hasilnya belum keluar. Semua kontak telah didata dan diminta melakukan isolasi mandiri,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Divisi Pelacakan Kontak Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti menyampaikan, penelusuran kontak dilakukan dengan rasio 1:30. Artinya, setiap kasus positif Covid-19 akan dilacak 30 orang yang berinteraksi paling intens dengannya.
Bersedia uji klinis
Kamil mengatakan, ia bersama sejumlah unsur pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar bersedia menjadi sukarelawan uji klinis calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China. ”Jika tidak ada halangan kesehatan, kami akan menjadi sukarelawan untuk pengetesan vaksin,” ujarnya.
Uji klinis fase tiga ini dijadwalkan berlangsung selama enam bulan. Jika berjalan lancar, vaksin dapat diproduksi PT Bio Farma pada Januari 2021.
”Sambil menunggu, kedisiplinan memakai masker menjadi cara mengurangi persebaran Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Eddy Fadlyana mengatakan, sekitar 600 orang di Bandung telah mendaftar menjadi peserta uji klinis vaksin produksi Sinovac.
Pendaftaran dibuka hingga 31 Agustus 2020. Uji klinis ini membutuhkan 1.620 sukarelawan. Lokasinya di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipati Ukur, serta empat puskesmas di Kota Bandung, yaitu Puskesmas Garuda, Sukapakir, Ciumbuleuit, dan Dago.