Kantor Pemkot Banjarbaru Ditutup Dua Hari untuk Sterilisasi
Pemerintah Kota Banjarbaru menutup semua kantor pemerintahan selama dua hari untuk kegiatan sterilisasi dan disinfeksi. Penularan Covid-19 di lingkungan perkantoran pemerintah setempat sudah mulai mengkhawatirkan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Semua kantor pemerintahan di lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ditutup selama dua hari, Senin-Selasa, 3-4 Agustus 2020, dalam rangka sterilisasi dan disinfeksi lingkungan perkantoran. Kebijakan itu diambil setelah lima pejabat teras Pemkot Banjarbaru terkonfirmasi positif Covid-19.
Kelima pejabat teras itu adalah Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banjarbaru Kanafi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jainudin, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sri Lailana, serta Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Banjarbaru Gugus Sugiarto.
Para pejabat itu terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil pelacakan dan tes usap terhadap kontak erat Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani dan istrinya, Ririen Kartika Rini, yang sudah lebih dulu tertular Covid-19. Mereka menjalani tes usap (swab) pada Senin (27/7/2020) dan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (30/7/2020).
Dua hari itu akan dimaksimalkan untuk sterilisasi dan disinfeksi semua kantor satuan kerja perangkat daerah dan unit pelayanan di lingkup Pemkot Banjarbaru. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat akan buka kembali pada Rabu. (Darmawan Jaya Setiawan)
”Dalam upaya mengendalikan penularan Covid-19, kami mengambil kebijakan untuk meniadakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat selama dua hari. Pada Senin-Selasa, semua kantor dan unit pelayanan di lingkup Pemkot Banjarbaru akan disterilisasi dan didisinfeksi,” kata Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan lewat video yang diterima di Banjarmasin, Minggu (2/8/2020).
Selama dua hari itu, menurut Jaya, pegawai yang masuk kerja di setiap instansi juga hanya 30 persen dari total pegawai yang ada. Mereka yang masuk kerja akan bergotong royong melakukan sterilisasi dan disinfeksi di kantornya masing-masing di bawah koordinasi dan dukungan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru.
”Dua hari itu akan dimaksimalkan untuk sterilisasi dan disinfeksi semua kantor satuan kerja perangkat daerah dan unit pelayanan di lingkup Pemkot Banjarbaru. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat akan buka kembali pada Rabu,” ujarnya.
Mulai Rabu (5/8/2020), Pemkot Banjarbaru juga akan mengurangi jumlah pegawai yang bekerja di kantor. Sebanyak 50 persen dari pegawai tetap bekerja di kantor atau work from office (WFO), sedangkan 50 persen lagi akan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Sistem kerja seperti itu akan diterapkan hingga 31 Agustus 2020.
”Kebijakan itu akan dievaluasi untuk penyesuaian dengan keadaan. Mudah-mudahan dalam rentang waktu itu, keadaan bisa membaik. Para pejabat yang terpapar Covid-19 juga sudah sembuh dan bisa beraktivitas kembali,” katanya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza, yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarbaru, para pejabat yang tertular Covid-19 itu dalam kondisi stabil dan tanpa gejala klinis yang berarti. Mereka termasuk dalam kategori kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik).
”Sebagian dari pejabat itu menjalani karantina di rumah karantina khusus yang dikelola Pemkot Banjarbaru. Sebagian lagi melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan dari dinas kesehatan,” ujarnya.
Menurut Mirza, kondisi Wali Kota Banjarbaru dan istrinya yang dirawat di RSUD Ulin, Banjarmasin, juga stabil dan terus membaik. Keduanya dirawat di RSUD Ulin sejak Senin (27/7/2020). Sebelumnya, mereka dirawat di RSUD Idaman, Banjarbaru.
”Sejak minggu lalu, ketika Wali Kota terkonfirmasi positif, kami minta dinas kesehatan terus meningkatkan upaya 3T, test (tes), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan). Pelacakan dan tes dilakukan di lingkungan sekretariat daerah, rumah dinas, DPRD, dan SKPD,” kata Jaya.
Sampai dengan Minggu (2/8/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Kalsel tercatat 6.192 kasus. Dari jumlah tersebut, 2.370 dalam perawatan, 3.526 sembuh, dan 296 meninggal. Jumlah kasus positif di Banjarbaru menempati urutan ketiga tertinggi di Kalsel, yakni 591 kasus dengan 38 kematian.