Dilacak, 32 Kontak Erat Kluster Keuskupan Purwokerto
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas melacak 32 orang yang kontak erat dengan lima orang terkonfirmasi positif dari kluster Keuskupan Purwokerto.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui dinas kesehatan melacak serta melakukan tes usap tenggorokan (swab) terhadap 32 orang yang melakukan kontak erat dengan lima orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari kluster Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto. Pelacakan dilakukan untuk menekan penularan.
”Dalam tiga hari, kami melacak ada 32 kontak erat. Jumlahnya bisa berkembang. Mencari kontak erat, kan, tidak bisa langsung,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto, saat dihubungi di Purwokerto, Banyumas, Minggu (2/8/2020).
Sadiyanto mengatakan, pedoman dalam menelusuri kontak erat adalah mereka yang pernah dekat orang terkonfirmasi positif, antara lain makan bersama atau duduk bercerita satu-sama lain dalam waktu tertentu di ruangan tertutup. ”Jadi, mereka dicurigai barangkali tertular, terus kita swab. Kalau hasilnya negatif, ya, selesai. Kalau hasilnya positif, kita kembangkan lagi. Dia kontak dengan siapa lagi,” tuturnya.
Menurut Sadiyanto, tes usap tenggorokan dari 32 orang yang melakukan kontak erat itu akan diuji di Yogyakarta. ”Kamis, Jumat, dan Sabtu di-swab. Minggu kita kirim ke Yogyakarta supaya Senin bisa diperiksa,” paparnya.
Sadiyanto mengakui belum memiliki informasi dari mana kelima orang yang terdiri dari tiga pastor dan dua karyawan itu terpapar Covid-19. ”Tidak ada informasi. Ini karena swab massal. Beda dengan PDP (pasien dalam pengawasan) yang dirawat di rumah sakit dan ditanya-tanya pernah ada riwayat perjalanan ke luar kota atau tidak. Kalau swab massal, hasil positif langsung dievakuasi ke rumah sakit atau isolasi mandiri dan kontak eratnya kita kejar,” tuturnya.
Sekretaris Keuskupan Purwokerto Pastor FX Bagyo Purwosantoso Pr juga menyebutkan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti dari mana mereka terpapar Covid-19. Bagyo juga menduga paparan Covid-19 bukan dari proses peribadatan karena dari lima orang yang positif ada juga seorang karyawan yang tidak mengikuti peribadatan.
”Saya tidak tahu riwayat perjalanan mereka. Yang saya tahu, satu pastor tidak pergi ke luar kota. Untuk saat ini, tidak ada pembatasan tugas luar kota (Untuk karyawan) kalau ke luar kota dalam rangka dinas, tidak ada, tetapi saya tidak tahu kalau acara keluarga mereka masing-masing,” kata Bagyo.
Terkait perkembangan kesehatan tiga pastor dan dua karyawan yang terkonfirmasi positif, lanjut Bagyo, pihaknya mendapatkan informasi pada Minggu pagi bahwa para pastor yang dirawat, hasil swab tahap keduanya sudah negatif. ”Mereka akan karantina mandiri sesuai prosedur Covid-19,” kata Bagyo.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto FA Agus Wahyudi menyampaikan, setelah gereja ditutup tiga hari sejak Kamis-Sabtu untuk sterilisasi, berdasarkan hasil konsultasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bayumas dan dinas kesehatan, diputuskan pada Minggu 2 Agustus gereja diizinkan dibuka kembali untuk menyelenggarakan ekaristi. ”Saat mengikuti perayaan ekaristi, umat wajib menaati protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan dengan benar, dan jaga jarak,” kata Agus.
Secara terpisah, Pastor Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur Valentinus Sumanto Winata Pr menerbitkan surat pembatalan misa dan kegiatan dalam ruang pertemuan di paroki. Hal ini menyusul satu orang terkonfirmasi positif dari kluster Keuskupan Purwokerto berasal dari Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur.
Dalam surat bernomor 22/DPP/2020 bertanggal 1 Agustus 2020 disebutkan, perayaan ekaristi pada Minggu 2 Agustus dibatalkan, kecuali penerimaan baptis dan perkawinan dengan pembatasan jumlah serta penerapan protokol kesehatan. Ekaristi pada tanggal 3, 5, 7, 8, dan 9 Agustus juga ditiadakan.
Pengiriman komuni untuk orang sakit atau lansia oleh prodiakon untuk sementara waktu juga ditiadakan, kegiatan rapat-rapat di dalam kompleks gereja pun diimbau untuk ditiadakan. ”Perayaan ekaristi harian direncanakan mulai tanggal 10 Agustus 2020,” sebut surat itu.
Uskup Purwokerto Mgr Christophorus Tri Harsono menyampaikan, pekan depan, diharapkan semua pastor di Keuskupan Purwokerto melaksanakan tes usap tenggorokan. ”Minggu depan, saya berharap, semua pastor KP (Keuskupan Purwokerto) wajib tes swab mandiri supaya terkontrol semua,” kata Christophorus.
Seperti diberitakan Kompas.id (Sabtu, 1 Agustus 2020), tiga pastor dan dua karyawan di lingkup Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19. Peribadatan dan kegiatan di gereja kembali ditiadakan dan kompleks Gereja Katedral Purwokerto disemprot disinfektan untuk sterilisasi.
Hingga Sabtu (1/8/2020), di Banyumas terdapat 194 orang positif Covid-19. Dari total 194 orang yang positif, sebanyak 158 orang dinyatakan sembuh, meninggal 5 orang, dirawat 27 orang, serta isolasi mandiri 4 orang. Menurut Bupati Banyumas Achmad Husein, hingga saat ini, pemerintah daerah telah melakukan tes swab terhadap 3.471 orang. Dari jumlah itu, hasil yang sudah keluar ada 3.390 orang dan 89 orang positif. Positivity rate (persentase kasus positif) di Banyumas adalah 2,62 persen.