Hindari Kerumunan, Kurban di Islamic Center Balikpapan Dilakukan Esok
Pemotongan hewan kurban di Masjid Madinatul Iman atau Islamic Center Balikpapan, Kaliimantan Timur, tidak dilakukan setelah rangkaian shalat Idul Adha, Jumat (31/7/2020), untuk menghindari adanya kerumunan jemaah.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemotongan hewan kurban di Masjid Madinatul Iman atau Islamic Center Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak dilakukan setelah rangkaian shalat Idul Adha, Jumat (31/7/2020). Itu dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan jemaah saat prosesi pemotongan hewan kurban berlangsung.
Ketua Sekretariat Islamic Center Balikpapan Damuri mengatakan, pemotongan hewan kurban disepakati tidak pada hari H Idul Adha agar memberi kenyamanan kepada jemaah, penerima daging, dan panitia pemotongan hewan kurban di saat Covid-19 belum mereda di Balikpapan.
”Karena persyaratan pemotongan diberi waktu tiga hari. Selain itu, agar penyelenggara bisa mengatur standar kesehatan dalam pembagian daging kurban,” kata Damuri, ditemui seusai shalat Idul Adha.
Adapun hewan kurban yang akan dipotong berjumlah 11 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Pemotongan hewan akan dimulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita. Saat proses pemotongan, hanya pemilik hewan kurban dan panitia pemotongan hewan kurban yang diizinkan melihat langsung.
Penjagaan akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan Balikpapan dan kepolisian di pintu masuk saat proses pemotongan. Dengan demikian, pengunjung ke masjid bisa dikontrol. Para penerima daging kurban baru bisa memasuki masjid pukul 13.00-17.00 Wita.
”Pembagian daging kurban kami bagi menjadi tiga sesi pada pukul 13.00 Wita, 14.00 Wita, dan 15.00 Wita. Jika ada yang belum sempat mengambil, masih bisa datang hingga pukul 17.00 Wita,” kata Damuri.
Protokol kesehatan
Islamic Center Balikpapan menggelar Shalat Idul Adha 1441 H dihadiri sekitar 1.000 pengunjung. Masjid berkapasitas sekitar 20.000 orang jemaah itu diberi garis pembatas untuk setiap orang yang shalat. Posisi shalat diberi garis putih dan stiker sehingga jemaah bisa memosisikan diri dengan tepat. Jarak antarjemaah sekitar 1 meter.
Tak seperti tahun sebelumnya, shalat Idul Adha kali ini tak menunjukkan kepadatan. Dari tiga lantai, hanya dua lantai yang terisi penuh. Adapun lantai tiga hanya berisi sekitar 20 orang jemaah. Halaman depan masjid seluas 400 meter persegi hanya terisi sepertiganya.
Shalat Idul Adha kali ini tak menunjukkan kepadatan.
Di setiap pintu masuk masjid disediakan juga tempat cuci tangan. Kondisi itu memudahkan jemaah untuk menjalankan protokol kesehatan. Ketika shalat dilaksanakan, para jemaah tetap mengenakan masker.
Sebagian besar jemaah membawa sajadah masing-masing. Setelah shalat dan ceramah selesai dilaksanakan, jemaah bergegas mengosongkan masjid. Beberapa menyempatkan diri di berswafoto di sekitar masjid.
Dalam sambutan pembuka sebelum shalat, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengajak warga mendukung upaya mengatasi pandemi Covid-19. Di Balikpapan, dalam dua minggu ini penambahan kasus cukup signifikan.
Pada Kamis (30/7/2020) terjadi penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak di Balikpapan, yakni 31 kasus. Dari jumlah itu, 14 pasien berasal dari kontak erat petugas medis RSUD Beriman yang sebelumnya terkonfirmasi positif. Sementara 11 pasien lainnya merupakan peserta tes usap massal di Pasar Rapak, Balikpapan Utara. Sisanya, merupakan kotak erat dari kasus sebelumnya.
Hal itu membuat RSUD Beriman dan Pasar Rapak ditutup sementara pada 31 Juli-1 Agustus. ”Kita sama-sama berusaha mencegah penularan lebih luas dengan menjalankan protokol kesehatan. Kita jalankan kehidupan dengan pola pikir baru mengingat kondisinya juga berbeda dibandingkan dengan sebelum pandemi,” kata Rizal.