Dalam Kurun Waktu Empat Tahun, Presiden Lantik Tiga Gubernur Kepri
Presiden Jokowi melantik Istidianto, Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang juga Pelaksana Tugas Gubernur Kepri, menjadi gubernur definitif. Dalam empat tahun ini, Presiden telah melantik tiga gubernur definitif.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo, Senin (27/7/2020), melantik Isdianto menjadi gubernur definitif Provinsi Kepulauan Riau. Indianto menjadi Gubernur Kepulauan Riau ketiga yang dilantik Presiden dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Pada Februari 2016, Presiden melantik HM Sani sebagai Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) periode 2016-2021 setelah memenangi Pemilihan Kepala Daerah 2015. Tiga bulan kemudian, tepatnya pada Mei 2016, Presiden kembali melantik Gubernur Kepri yang baru. Kali ini, Nurdin Basirun yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur dilantik menjadi Gubernur. Nurdin menggantikan Sani yang meninggal pada April 2016.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu hanya 16 bulan menjabat sebagai wakil gubernur karena pada 13 Juli 2019 ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Kepri. Isdianto menggantikan posisi Nurdin yang tersandung kasus suap izin reklamasi di Kepri.
Dua tahun kemudian, yakni pada 27 Maret 2018, posisi Wakil Gubernur yang ditinggalkan Nurdin diisi oleh Isdianto. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu hanya 16 bulan menjabat sebagai wagub karena pada 13 Juli 2019 ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Kepri. Isdianto menggantikan posisi Nurdin yang tersandung kasus suap izin reklamasi di Kepri.
Senin sore ini, Isdianto, yang merupakan adik kandung HM Sani, dilantik Presiden Jokowi sebagai gubernur definitif. Dengan begitu, sebelum periode jabatan gubernur-wakil gubernur hasil Pilkada 2015 berakhir, Presiden telah melantik tiga Gubernur Kepri.
Isdianto dilantik di Istana Negara, Jakarta, dalam upacara yang serba terbatas. Prosesi kirab kenegaraan yang dilakukan di Istana Merdeka sebelum pelantikan juga diikuti oleh personel terbatas. Jika sebelum pandemi Gubernur-Wakil Gubernur yang dilantik diarak oleh pasukan bersenjata dengan jumlah banyak, kali ini hanya empat personel saja. Isdianto berjalan kaki dari Istana Merdeka ke Istana Negara bersama Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Upacara pelantikan di Istana Negara juga dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain Mendagri, hanya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo yang hadir dalam upacara pelantikan itu. Seluruh peserta upacara, termasuk keluarga Isdianto, mengenakan masker dan berdiri dengan jarak yang relatif renggang satu sama lain.
”Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturan dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” kata Isdianto saat pembacaan sumpah yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.
Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturan dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.
Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey T Machmudin, saat dikonfirmasi, menjelaskan, prosesi kirab pelantikan gubernur-wakil gubernur dimodifikasi demi mencegah penyebaran Covid-19. Kirab dengan jumlah personel terbatas itu sudah dilakukan semenjak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 menjadi pandemi pada pertengahan Maret lalu.
Sebelum Isdianto, Wakil Guberbur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengikuti proses kirab dengan jumlah personel terbatas. Begitu pula pada saat pelantikan. Meski dilakukan secara tatap muka, protokol kesehatan ketat tetap diterapkan.